Human Interest Story

Kisah Ayah dan Anak Pemulung di Banda Aceh, Ternyata Simpan Berbagai Misteri, Begini Faktanya

Kisah ayah dan anak berprofesi sebagai pemulung di Banda Aceh, ternyata menyimpan berbagai misteri dan faktanya sedikit demi sedikit terkuak. 

Penulis: Syamsul Azman | Editor: Zaenal
For Serambinews.com
Pada Serambinews.com, Rabu (9/12/2020), salah satu donatur yang sempat membantu memberikan rumah pada Amri, yang bernama Ratna Eliza (45) yang berprofesi sebagai Staf KEU Lab School Unsyiah / Founder C4, menjelaskan pengalamannya setelah membantu Amri. 

Laporan Syamsul Azman | Banda Aceh 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH -  Kisah ayah dan anak berprofesi sebagai pemulung di Banda Aceh, ternyata menyimpan berbagai misteri dan faktanya sedikit demi sedikit terkuak. 

Amri Syafrizal (41) bersama anaknya Muhammad Rafli (5) sempat menjadi sorotan. 

Keberadaannya yang setiap hari berjalan kaki hingga puluhan di jalanan Kota Banda Aceh, menimbulkan tanda tanya pengguna jalan.

Ternyata, ayah dan anak ini berjalan kaki sambil mencari botol bekas minuman untuk dijual alias memulung. 

Kisah pria dan anak pejalan kaki ini viral di media sosial setelah diangkat Serambinews.com, Senin (7/12/2020) dan Serambi Indonesia edisi Rabu (9/12/2020).

Baca juga: VIDEO Kisah Pria dan Bocah Pejalan Kaki di Banda Aceh, Bikin Haru dan Membawa Pesan Inspiratif

Baca juga: VIRAL Kisah Bapak dan Anak Pemulung Berjalan Kaki di Banda Aceh, Tuai Respon Haru dan Positif

Keberadaan pria ini di jalanan Kota Banda Aceh telah menjadi perhatian warga, karena rutinitas itu telah berlangsung beberapa tahun.

Bahkan, tiga tahun lalu, pria ini terlihat berjalan kaki sambil menggendong anaknya yang masih bayi.

Kini, anaknya itu telah berusia lima tahun, dan selalu ikut berjalan kaki bersama dirinya.

Baca juga: Ayah dan Anak Mencari Botol Bekas untuk Menyambung Hidup

Kisahnya yang diangkat di edisi cetak Serambi Indonesia, juga mendapat respons dari banyak kalangan.

Salah satu pengguna Facebook, kemudian memberikan penjelasan tentang keberadaan pria dan anak ini.

Ia adalah Ratna Eliza (45), perempuan yang berprofesi sebagai Staf KEU Lab School Unsyiah / Founder C4.

Ratna menulis memberikan penjelasan tentang sosok Amri.

Berikut penjelasan lengkap Ratna Eliza yang diposting di akun Facebooknya, Rabu (9/12/2020) pukul 10.10 WIB.   

"Saat baca link berita tentang Amri di koran serambi.. kami hanya bs tersenyum saja.. sangat paham siapa beliau.yg kami bantu 2 tahun lalu..

Permasalahan sosial atau kemiskinan akan sejalan jika mereka yg di bantu mau berusaha u merubah hidup dengan BEKERJA

Tapi jika jalan meminta lebih enak dengan bawa anak..yah itu yg tetap akan di jalani. Instan dan malas.

Mengapa tak di tanyakan apakah Rafi anaknya tidak sekolah atau di ambil sama dinas sosial atau seperti dulu rekan saya Mahdalena dari SOS yg akan mengasuh dan mendidik Rafi yg pada kenyataan nya Amri bawa parang ..marah ke yayasan SOS dan ambil Rafi utk di bawa dengan alasan pura2 mulung.

Alhamdulillah sertifikat rumah yg kami beli dgn bantuan donatur semua..masih di tangan saya.. karena takut beliau jual.

Pak Khairul Fahmi dan Nurlaily Laily dari pekerja sosial dinsos juga pernah ikut evakuasi mereka utk mendapatkan penanganan tapi akhirnya nyerah (emoji tertawa) akan banyak permasalah sosial yg bs kita atasi jika ada kemauan mereka utk bekerja.

Dan ada juga ibu 3 anak yg ikut mulung di seputaran kota Banda Aceh. Pernah lihat kan ??

Mudah2 an jangan semakin banyak MODUS itu akan di ikuti oleh PESERTA LAINNYA. Semoga dinas sosial cepat tanggap dengan situasi seperti ini. Kasian anak anak mereka."

Serambinews.com kemudian menghubungi Ratna Eliza untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut.

Baca juga: Hasil Hitung Cepat Pilkada Sumbar, Jambi, Bengkulu, Kepri, Kalteng, Kalsel, Kalut, Sulut dan Sulteng

Baca juga: Perjuangkan Hak Ahli Waris, Kakak Beradik Ini Ditangkap Polisi, Begini Kasus yang Membelitnya

Pengalaman mendebarkan

Ratna Eliza menceritakan, awal mula pertemuannya dengan Amri, awalnya ia merasa kasihan melihat Rafli dibawa bekerja memungut botol bekas atau memulung. 

Pertemuan tersebut telah berlangsung dua tahun lalu, Ratna mengikuti Amri ke tempat mereka tinggal, yakni di Neuhen, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar. 

Keluarga Amri tinggal di rumah beratap seng dan beralas tanah, karena merasa sedih dan prihatin, Ratna bersama teman-teman mulai menggalang donasi. 

Saat itu terangnya, turut serta Khairul Fahmi, Mahdalena dari SOS Children dan Lely dari Peksos Dinsos. 

Untuk diketahui, seperti dikutip pada website resmi, SOS Children’s Villages adalah organisasi sosial nirlaba non-pemerintah yang aktif dalam mendukung hak-hak anak dan berkomitmen memberikan anak-anak yang telah atau beresiko kehilangan pengasuhan orang tua kebutuhan utama mereka, yaitu keluarga dan rumah yang penuh kasih sayang.

Setelah donasi terkumpul, rumah saudara dari Leli di Ujong Batee terbeli dan diserahkan ke Amri, dengan syarat agar anaknya tidak diajak lagi turun ke jalan. Karena tidak baik untuk kondisi psikis anak. 

Setelah rumah diserahkan, Mahdalena dari SOS Children berencana untuk menitipkan Rafli ke SOS untuk mendapatkan asuhan dan pendidikan yang layak. 

Rumah selesai diserahkan, Amri mulai memperlihatkan ulah, dengan membawa senjata tajam yang saat itu berjenis parang datang ke SOS untuk mengambil kembali Rafli dengan berbagai alasan. 

Baca juga: Penyakit Misterius Serang India, Tim Medis Temukan Logam Berat Dalam Tubuh Korban

Istri Sakit Jiwa Tapi Sudah ke Luar dari RSJ

Ratna menceritakan, istri Amri pernah sakit jiwa dan pernah dilakukan evakuasi, namun saat ini istrinya telah dikeluarkan karena dalam kondisi hamil. 

Setelah kejadian tersebut, Amri mulai membuat keributan dengan tetangga rumah barunya. 

Sebut Ratna, ia bahkan sampai dipanggil kepala desa (keuchik) karena ulah Amri, ia sering bermain dengan parang jika emosinya melonjak. 

Setelah berbagai kejadian, Ratna mencoba menasihati sekaligus memberi ancaman agar Amri tidak kembali berulah. 

Ratna mengancam Amri, akan mengambil kembali rumah tersebut, jika Rafli masih dibawa pergi memulung, namun Amri memberikan penawaran, untuk memberikan uang padanya Rp 200 ribu perhari sehingga ia tidak membawa Rafli lagi. 

Baca juga: VIDEO Jambo Hatta, Bukti Sejarah Wakil Presiden Pertama RI Pernah Berkunjung ke Aceh Selatan

Beri Bantuan Usaha, Namun Mati Semua

Ratna dkk menceritakan, pernah mengusulkan Amri untuk menjadi tukang parkir, namun ia menolaknya. 

Lalu, Amri meminta untuk diberikan ayam untuk diternak, namun ayam yang diberikan ternyata dipotong semuanya dan dijual. 

Baca juga: VIDEO 6 Jenazah Laskar FPI Dimakamkan di Megamendung

Anak Meninggal Ketimpa Kain di Kasur

Ratna menceritakan, ada anak Amri yang meninggal saat masih berusia beberapa bulan, setelah tertimpa kain yang ditumpuk di kasur. 

Selain itu, ada anaknya yang lain tinggal bersama kakek dan neneknya, yang berprofesi sebagai pengemis. 

Kejar Istri dengan Parang 

Bila Amri mengamuk, istrinya sering menjadi korban pelampiasan, ia akan mengejar istri dengan parang sehingga istrinya ketakutan dengan tingkah Amri. 

Amri juga sering mengamuk jika Ratna datang ke Ujong Batee, tempat ia tinggal, sering dinasehati karena menyebut Amri sering ribut dengan warga lingkungannya tinggal.

Membawa Rafli memulung

Ratna sempat menanyakan, terkait Rafli yang sering dibawa memulung. Amri menjelaskan pada Ratna, bahwa Rafli tidak mau ditinggal di rumah, padahal saat ini, ada ibu dan kakak Rafli di rumah.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved