Ibu Gorok Leher Tiga Anak Kandung dan Tidur di Samping Mayat Korban, Sering Bertengkar dengan Suami
Seorang ibu tega membunuh ketiga anak kandungnya yang masih balita secara sadis. Pelaku adalah ibu kandung korban berinisial MT berumur 30 tahun beker
SERAMBINEWS.COM - Seorang ibu tega membunuh ketiga anak kandungnya yang masih balita secara sadis.
Pelaku menghabisi tiga buah hatinya dengan cara menggorok leher ketiga korban dengan sebilah parang.
Pelaku adalah ibu kandung korban berinisial MT berumur 30 tahun bekerja sebagai petani.
Peristiwa ini terjadi di rumah pelaku di Dusun II Desa Banua Sibohou Kecamatan, Namohalu Esiwa, Kabupaten Nias Utara, Sumatera Utara, Rabu (9/12/2020)
Ketiga korban tersebut balita berjenis kelamin laki-laki, berinisial YL (5), SL (4), DL (2) anak yang tinggal bersama pelaku.
Setelah menggorok leher ketiga anaknya dengan parang, pelaku tidur di samping mayat anak-anaknya.
Pelaku nekat menghabisi tiga buah hatinya itu karena terhimpit ekonomi.
Pelaku jugu kesulitan mencari nafkah sehari-hari.
Akibat permasalahan ekonomi, pelaku dan suaminya sering bertengkar.
Saat ini pelaku sudah ditahan polisi untuk menjalani proses hukum.
Humas Polres Nias, Iptu Yasden Hulu menyebutkan identitas pelaku adalah ibu kandung korban berinisial MT berumur 30 tahun bekerja sebagai petani.
Ia menjelaskan kronologi kejadian yang diperkirakan terjadi pada Rabu (9/12/2020) pukul 09.00 WIB.
Pelaku menghabisi ketiga putranya saat saksi kakek dari ketiga korban bernama Faomambòwò Lahagu, nenek Setiani Zega, anak sulung pelaku dan ayah korban Nofedi Zega berangkat bersama ke TPS II Desa Banua Sibohou untuk melakukan pencoblosan terhadap Calon Bupati dan Wakil Bupati Nias Utara.
Sebelum berangkat mencoblos menuju TPS, mereka sempat pamit pada pelaku.
"Sebelum keempatnya berangkat mereka pamit terlebih dahulu kepada pelaku Inisial MT dan para korban," jelasnya Yasden kepada tribun-medan.com/tribunmedan.id, Kamis (10/12/2020).

Peristiwa ibu gorok tiga putranya yang masih balita ini terungkap saat mereka pulang ke rumah usai melakukan pencoblosan pilkada.
Pada pukul 12.00 WIB, kakek, nenek dan kakak korban pulang ke rumah sedangkan ayah korban masih tinggal di Lokasi TPS.
Kemudian sekitar pukul 13.30 WIB, ketiganya sampai di rumahnya dan mereka langsung masuk ke dalam rumah melalui pintu depan rumah yang belum dikunci oleh pelaku.
Saat itulah ketiga saksi sontak mendapati ketiga bocah itu sudah tak bernyawa bersimbah darah.
Sementara pelaku tidur di samping mayat ketiga buah hatinya tersebut.
"Setibanya di dalam rumah para saksi melihat ketiga orang korban dalam keadaan terluka dan tidak bernyawa dengan posisi luka gorok dileher.
Sedangkan pelaku MT berada disamping ketiga korban dengan posisi tidur terlentang dan sebilah parang berada di samping pelaku," tutur Yasden.
Melihat kejadian tersebut, para saksi kaget dan ketakutan.
Kakak korban segera menelpon ayahnya Ama Fani yang rumahnya berada sekitar 30 meter dari rumah mereka untuk memberitahukan kejadian tersebut.
Kemudian sekitar pukul 16.00 WIB, ayah korban sampai di rumah.
Ayah ketiga bocah malang itu langsung masuk ke kamar dan melihat ketiga anak kandungnya dalam keadaan tidak bernyawa dengan kondisi mengalami luka gorok di leher.
Tak berselang lama, personil Polsek Tuhemberua tiba dilokasi dan mengamankan pelaku.
"Pada hari itu juga Rabu 09 Desember 2020 sekira pukul 17.00 WIB, personil Polsek Tuhemberua mendapat informasi telah terjadinya peristiwa pembunuhan.
Selanjutnya, Kapolsek Tuhemberua AKP Ibe J Harefa dan Personil Polsek Tuhemberua bersama dengan Kasat Reskrim Polres Nias AKP Junisar R Silalahi menuju tempat kejadian tersebut," tuturnya.
Yasden menyebutkan bahwa modus pembunuhan yang dilakukan dengan cara menggorok leher anak-anak tersebut hingga nyaris putus.
"Menggorok leher dengan menggunakan sebilah parang hingga ketiga korban meninggal dunia," katanya.
Yasden mengatakan tindakan sadis MT dipicu kesulitan ekonomi yang dialami keluarganya.
"Motif pelaku melakukan pembunuhan tersebut karena faktor himpitan ekonomi.
Kesulitan mencari nafkah sehari-hari," tutur Yasden.
Yasden menyebutkan akibat permasalahan ekonomi tersebut pelaku dan suaminya sering bertengkar.
"Karena faktor ekonomi sering bertengkar dengan suami," jelasnya. (vic/tribun-medan.com)
Baca juga: VIDEO Jika Sudah Menikah, Aurel Hermansyah Tak Ingin Seperti Anang dan KD
Baca juga: Awal Mula Terungkap Derita Anak Miskin Bocor Jantung dari Pedalaman Bireuen Hingga Harapan Keluarga
Baca juga: Kartu Tani Diklaim Jadi Solusi Cegah Kelangkaan Pupuk Urea Bersubsidi, Begini Penjelasan Kadistan
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul BREAKING NEWS: Ibu Kandung Bunuh Tiga Balitanya dengan Parang, Tidur di Samping Mayat Anak-anaknya