Berita Aceh Utara
Sudah Lima Warga di Aceh Utara Meninggal Dalam Banjir, Ini Identitasnya
Hingga hari keenam banjir yang melanda 24 kecamatan dalam Kabupaten Aceh Utara Kamis (10/12/2020), sudah lima warga meninggal dalam bencana alam.
Penulis: Jafaruddin | Editor: Nurul Hayati
Hingga hari keenam banjir yang melanda 24 kecamatan dalam Kabupaten Aceh Utara Kamis (10/12/2020), sudah lima warga meninggal dalam bencana alam tersebut.
Laporan Jafaruddin I Aceh Utara
SERAMBINEWS,COM,LHOKSUKON – Hingga hari keenam banjir yang melanda 24 kecamatan dalam Kabupaten Aceh Utara Kamis (10/12/2020), sudah lima warga meninggal dalam bencana alam tersebut.
Korban kelima yang meninggal adalah Rusli Nur (40), pria asal Gampong Keude Blang Mee Pulo Klat, Kecamatan Samudera, Kabupaten Aceh Utara, pada Rabu (9/12/2020) sekitar pukul 06.30 WIB.
Pria itu meninggal, setelah tercebur dalam genangan banjir menuju lorong rumahnya.
Sedangkan empat korban lainnya yang meninggal adalah Abdullah Usman (60) warga Desa Teungoh Geulumpang Tujoh, Kecamatan Matangkuli.
Pria ini meniggal dalam kondisi banjir di hari kedua, Minggu (6/12/2020).
Kemudian, korban kedua Muhammad Mansur (50) warga Desa Prie, Kecamatan Tanah Pasir juga meninggal pada hari kedua banjir, karena terpeleset pada hari kedua banjir dan ketika ditemukan korban sudah meninggal.
Baca juga: Polisi akan Tangkap Habib Rizieq Shihab, Dicekal ke Luar Negeri
Sedangkan korban yang ketiga adalah Muhammad Mawaris (16) warga Desa Trieng Pantang, Kecamatan Lhoksukon meninggal pada Senin (7/12/2020).
Santri tersebut meninggal, karena tenggelam setelah terseret arus banjir banjir.
Sedangkan korban keempat adalah Tihawa (90) warga Desa Keutapang, Kecamatan Pirak Timu.
Nenek tersebut meninggal dalam rumahnya, ketika tiba-tiba air bertambah naik dengan cepat.
Sedangkan anaknya Nurhayati (65) yang juga janda, saat itu sedang memindahkan barang dalam rumahnya.
“Tiba-tiba air naik begitu cepat dan merendam korban yang berada dalam kamarnya,” ujar Abubakar warga Pirak Timu. (*)
Baca juga: RRI Banda Aceh Gelar Virtual Budaya Didong, Berlangsung Secara Virtual
Teks Foto