Internasional
AS Siap Jatuhkan Sanksi ke Turki Atas Pembelian Rudal Canggih Rusia
Pemerintah AS siap menjatuhkan sanksi kepada Turki atas akuisisi rudal canggih, sistem pertahanan udara S-400 Rusia tahun lalu.
SERAMBINEWS.COM, WASHINGTON - Pemerintah AS siap menjatuhkan sanksi kepada Turki atas akuisisi rudal canggih, sistem pertahanan udara S-400 Rusia tahun lalu.
Itu akan menjadi sebuah langkah yang kemungkinan akan memperburuk hubungan yang sudah bermasalah antara kedua sekutu NATO tersebut. .
Langkah yang telah lama dinantikan, yang kemungkinan akan membuat marah Ankara dan memperumit hubungan dengan pemerintahan Presiden terpilih Joe Biden.
Dilansir Reuters, pejabat AS mengatakan sanksi itu dapat diumumkan kapan saja.
Saat diumumkan pada Jumat (11/12/2020), mata uang Lira Turki melemah sebanyak 1,4 persen menyusul berita tersebut.

Baca juga: PBB Desak Rusia Segera Tarik Pasukan dari Krimea dan Ukraina
Sanksi AS dapat membahayakan ekonomi Turki yang berjuang dengan perlambatan yang disebabkan oleh virus Corona, inflasi dua digit, dan cadangan devisa yang sangat terkuras.
Seorang pejabat senior Turki mengatakan sanksi akan menjadi bumerang dan merusak hubungan antara kedua anggota NATO.
Sanksi itu akan menargetkan Kepresidenan Industri Pertahanan Turki dan kepalanya, Ismail Demir, kata sumber.
Mereka akan merusak tetapi lebih sempit daripada skenario parah yang telah diuraikan beberapa analis.
“Sanksi tidak akan membuahkan hasil tetapi menjadi kontraproduktif dan akan merusak hubungan, ”kata pejabat itu.
Pemimpin Turki, Presiden Tayyip Erdogan, berharap untuk membuktikan ancaman AS hampa.
Bertaruh hubungan yang ia kembangkan dengan Presiden AS Donald Trump akan melindungi Ankara dari tindakan hukuman AS.
Baca juga: Diancam Sanksi Akibat Sengketa Teritorial dengan Yunani, Turki Minta Uni Eropa Pakai Akal Sehat
Setelah menjalin hubungan kerja dengan Erdogan, Trump lama menentang sanksi AS terhadap Turki meskipun ada saran dari para penasihat.
Pejabat dalam pemerintahannya secara internal merekomendasikan sanksi terhadap Ankara pada Juli 2019.
Ketika pemerintah Turki mulai menerima pengiriman S-400.