Kasus Pembunuhan di Bener Meriah

Petugas Labfor Angkat Jenazah Korban Pembunuhan di Bener Meriah yang Dikubur dalam Septic Tank

Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Sumatera Utara dibantu tim dari Polda Aceh dan penyidik Satreskrim Polres Bener Meriah, Jumat (11/12/2020)...

Penulis: Budi Fatria | Editor: Jalimin
SERAMBINEWS.COM/ BUDI FATRIA
Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Sumatera Utara dibantu tim dari Polda Aceh dan penyidik Satreskrim Polres Bener Meriah, Jumat (11/12/2020) melakukan identifikasi dan penggalian septic tank tempat dikuburnya korban pembunuhan yang diduga Darwinto Sihotang (44), di Kampung Pondok Gajah, Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah. 

Sebut Rifki, pelaku menaruh curiga terhadap korban karena ketika ingin ke rumahnya korban selalu menanyakan keberadaan pelaku.

Sebut Rifki, korban ketika mau ke rumah pelaku selalu menghubungi melalui sambungan telepon, ada dua kali pelaku mengatakan, ia masih bekerja sedang tidak dirumah, namun korban tetap datang ke rumah pelaku, itu kecurigaan pelaku, bebernya.

“Pelaku cemburu terhadap korban, padahal korban tidak ada hubungan apa-apa dengan istri pelaku, itu hanya asumsi pelaku saja,” kata Rifki.

Motif Pembunuhan

Didasari karena cemburu dan ingin menguasai harta milik korban, pelaku diduga nekat menghabisi nyawa korban.

Korban Darwinto Sitohang (44), warga Kampung Bahgie Bertona, Kecamatan Bandar, Kabupaten Bener Meriah, yang diduga jadi korban pembunuhan sudah menghilang sejak April 2020.

Namun, pihak keluarga baru melapor ke Polsek Bandar, Bener Meriah, tanggal 25 November 2020.

korban juga merupakan pendatang dari Sumatera Utara yang sudah menetap di Kabupaten Bener Meriah.

Korban merantau ke Bener Meriah pada tahun 2013 dan kemudian menjadi mualaf pada tahun 2015.

Korban juga sudah menikah dengan warga Bener Meriah, namun saat ini telah bercerai.

Kronologis Pembunuhan

Kapolres Bener Meriah, AKBP Siswoyo Adi Wijaya SIK kepada wartawan, Selasa (8/12/2020) mengungkap kronologi pembunuhan terhadap Darwinto Sitohang (44).

Dari hasil penyelidikan, pelaku menghabisi korban dengang memukul sebanyak dua kali dibagian belakang menggunakan benda tumpul (linggis).

Setelah itu, kata Siswoyo, pelaku memastikan korban dengan mencelupkan kepala korban ke dalam baskom air untuk memastikan korban masih hidup atau sudah meninggal.

Lanjutnya, pelaku juga memeriksa denyut nadi korban, setelah dipastikan korban meninggal, lalu pelaku menyeret korban ke dalam kamar.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved