Kasus Covid-19 Sudah Nol, Subulussalam Tetap Terapkan Protokol Kesehatan
Kota Subulussalam berhasil menekan penyebaran Covid-19 di wilayah itu. Hingga Jumat (11/12/2020), belum ada kasus baru virus corona
SUBULUSSALAM - Kota Subulussalam berhasil menekan penyebaran Covid-19 di wilayah itu. Hingga Jumat (11/12/2020), belum ada kasus baru virus corona. Hal itu disampaikan Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19, Kota Subulussalam Baginda Nasution SH MM kepada Serambi, kemarin.
Dikatakan, berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Kota Subulussalam, tidak ada data terbaru warga yang terpapar virus corona di sana. Dengan konfirmasi tersebut, maka disimpulkan Subulussalam sudah menekan penyebaran virus corona selama beberapa pekan terakhir. “Alhamdulillah, dari keterangan Dinas Kesehatan belum ada data kasus terbaru alias nihil,” katanya.
Nihilnya, kasus Covid-19 di Kota Subulussalam yang notabene berbatasan langsung dengan Sumatera Utara atau zona merah, menjadi angin segar dalam penangan virus asal negeri Wuhan Cina itu. Meski nihil kasus Covid-19, namun pemerintah melalui instansi terkait tetap menjalankan protokol kesehatan corona serta sosialisasi pencegahan.
Pun demikian posko pemeriksaan kesehatan perbatasan Aceh-Sumatera Utara di Desa Jontor, Kecamatan Penanggalan, tetap beroperasi. Sebelumnya Baginda Nasution mengakui berbagai upaya yang dilakukan pemerintah untuk mencegah dan menekan penyebaran virus corona di Subulussalam.
Bahkan hingga saat ini menurut Baginda upaya pencegahan dan sosialisasi terus dilakukan dalam rangka memutus mata rantai penularan pandemic di Kota Sada Kata ini. Dia menyatakan, hingga kini penjagaan di perbatasan Aceh-Medan tepatnya jembatan timbang Jontor, Kecamatan Penanggalan Kota Subulussalam masih dilakukan. “Penjagaan untuk pemeriksaan suhu tubuh dan lainnya masih dilaksanakan di perbatasan,” katanya, baru-baru ini.
Terkait dengan posko Covid-19 untuk pemeriksaan perbatasan, Baginda belum dapat memastikan sampai kapan akan terus diberlakukan. Atas berbagai upaya tersbeut pekan lalu Gugus Tugas Percepatan Penanganan Coronavirus Disease 2019 Kota Subulussalam mengkonfirmasi saat ini semua pasien positif di daerah itu telah sembuh semua.
Meski saat ini tidak ada lagi warga yang terkonfirmasi positif Covid-19, Gugus Tugas tetap menyerukan pentingnya mengikuti protokol kesehatan. Menurut Baginda, tidak ada penambahan kasus positif baru dan semua pasien sudah sembuh kembali satu hal patut disyukuri.
Tetapi, lanjutnya, masyarakat tanpa terkecuali termasuk pejabat di sana tidak boleh terlena “Alhamdulillah, semua pasien positif yang kemarin dikarantina telah sembuh kembali tapi kami imbau mari tetap patuhi protokol kesehatan,” kata Baginda.
Dijelaskan, jika sembuhnya para pasien di daerah ini bukan berarti membuat pemerintah dan masyarakat yang berada di perbatasan dengan Sumatera Utara boleh lengah terhadap protokol kesehatan (Protkes).
Keberadaan virus ini memiliki tingkat mutasi yang tinggi dan merupakan patogen zoonotik dapat menetap pada manusia dan binatang. Ini terjadi dengan presentasi klinis yang sangat beragam, mulai dari asimtomatik, gejala ringan sampai berat, bahkan sampai kematian.
Untuk itu diperlukan kolaborasi untuk tetap menjalankan Protokol Kesehatan (Protkes) secara masif, disiplin, dan konsisten. Sehingga, wabah virus corona asal Wuhan ini benar-benar tidak ada lagi di Kota Sada Kata itu secara khusus dan Aceh serta Indonesia pada umumnya.
Sementara itu, petugas Kesehatan Puskesmas Simpang Kiri tetap menjalankan program imuniasi bagi anak-anak di wilayah kerjanya, meski di tengah pandemi Covid-19 ini. “Meski masih pandemi Covid-19 tapi kami tetap melaksanakan imuninasi,” kata Kepala Puskesmas Simpang Kiri, Isrianti STr Keb kepada Serambi, Jumat (11/12/2020).
Dijelaskan, betapa pentingnya imunisasi bagi anak, terlebih di tengah pandemi saat ini. Menurutnya, pemberian vaksin imunisasi akan membantu sistem imun anak memproduksi antibodi. Selain itu dengan vaksin juga akan membantu daya tahan tubuh anak melawan beragam penyakit infeksi berbahaya seperti hepatitis B, difteri, dan polio.
Dikatakan, Bulan Imunisasi Anak Sekolah atau BIAS dilaksanakan dua kali dalam setahun. Menyangkut masalah imuniasi di tengah pandemi Covid-19 pihaknya melakukan cara jemput bola. Para petugas kesehatan Puskesmas Simpang Kiri menerapkan aksi jemput bola ke lapangan untuk melaksanakan imuniasi bagi anak-anak di sana.
Selain imunisasi, Isri bersama koleganya turun ke sekolah dan pesantren dalam rangka memberikan penyuluhan kesehatan di tengah pandemi Covid-19. Isri bersama para petugas kesehatan lain tanpa bosan mensosialisasikan cara memakai masker yang benar, 6 langkah cara mencuci tangan kepada murid dan pelajar.(lid)