Aceh Tamiang Siapkan Kampung Selamat Sebagai Desa Wisata

Pemkab Aceh Tamiang mulai menyiapkan Kampung Selamat di Kecamatan Tenggulun menjadi desa wisata

Editor: bakri
capture video
Pemandian alam di Gunung Pandan Aceh Tamiang. 

KUALASIMPANG - Pemkab Aceh Tamiang mulai menyiapkan Kampung Selamat di Kecamatan Tenggulun menjadi desa wisata. Potensi keindahan alam di di wilayah hulu tersebut dinilai memenuhi syarat untuk dijadikan destinasi wisata unggulan.

Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Kadisparpora) Aceh Tamiang, Muslizar menjelaskan, saat ini Kampung Selamat masih sebatas identik dengan objek wisata Gunung Pandan.

Hal ini karena lokasi pemandian alam itu dalam tiga tahun terakhir mulai ramai dikunjungi wisatawan lokal, khususnya di akhir pekan dan libur nasional.

Padahal, kata Muslizar, potensi yang tersimpan di Kampung Selamat bukan sebatas Gunung Pandan saja.

“Naik saja ke atas lagi, ada air terjun, ada juga pemandian air panas alami, dan dua buah gua,” kata Muslizar kepada Serambinews.com, Sabtu (12/12/2020).

Muslizar meyakini, bila seluruh potensi ini dimaksimalkan, maka cita-cita menjadikan Aceh Tamiang sebagai salah satu daerah tujuan utama wisata di Aceh bakal terwujud.

“Konsep pembangunannya sedang disusun. Impian kita, Kampung Selamat akan menjadi desa wisata,” sambungnya.

Namun, diakuinya, dibutuhkan kerja keras untuk merealisasikan program ini. Selain fasilitas dan infrastruktur, pemandian Gunung Pandan diakuinya butuh sebuah waduk untuk menjamin debit air tercukupi.

“Misalnya saat musim kemarau, debit airnya kurang. Nanti dilengkapi waduk sebagai pengontrol air,” jelas Kadisparpora ini.

Ia melanjutkan, ada wacana Pemkab Aceh Tamiang akan menggandeng Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) untuk mewujudkan desa wisata ini.

Wacana tersebut, terang Muslizar, tidak terlepas dengan rilis Kemenpar tentang 12 universitas pendamping wisata, di mana salah satunya adalah Unsyiah.

“Salah satunya termasuk Unsyiah, makanya ada rencana kita akan melibatkan mereka,” papar Kadisparpora Aceh Tamiang.

Secara terpisah, Bupati Aceh Tamiang, Mursil mengakui tahapan pembangunan desa wisata ini seharusnya sudah dimulai pada 2020.

Namun, ungkap Bupati, program yang disusun tersebut harus ditinggalkan sejenak akibat pandemi Covid-19 yang berujung besarnya anggaran yang dipangkas.

“Tapi kita tidak perlu berkecil hati karena pemerintah pusat melalui kementeriannya telah menyiapkan program-program pemberdayaan ekonomi masyarakat agar ekonomi masyarakat tetap berjalan,” papar Mursil. (mad)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved