3 Daerah dengan Biaya Hidup Termahal di Indonesia, Mana Saja?

Di Indonesia, setiap deerah memiliki tingkat biaya hidup yang berbeda-beda. BPS merilis daerah-daerah dengan biaya hidup termahal di Indonesia.

Editor: Amirullah
TRIBUNJAKARTA.COM/MUHAMMAD RIZKI HIDAYAT
Sejumlah pedagang pakaian berjualan di sekitaran Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (11/5/2020) siang. 

Setelah dilakukan pengecekan kelengkapan dan konsistensi data, jumlah sampel yang dinyatakan clean sebanyak 315.672 rumah tangga.

Seluruh rumah tangga sampel ditanyakan mengenai apa yang dikonsumsi oleh seluruh anggota rumah tangga selama seminggu terakhir baik kuantitas maupun uang yang dikeluarkan untuk makanan tersebut.

Rumah tangga juga ditanyakan mengenai besarnya uang yang dikeluarkan untuk barang-barang selain makanan selama sebulan atau setahun terakhir.

Pengumpulan data dari rumah tangga terpilih dilakukan dengan cara wawancara langsung antara petugas pencacah dengan responden.

Keterangan individu dikumpulkan melalui wawancara dengan individu bersangkutan. Keterangan rumah tangga dikumpulkan melalui wawancara dengan kepala rumah tangga, suami/istri kepala rumah tangga atau anggota rumah tangga yang mengetahui karakteristik yang ditanyakan.

Secara nasional, rata-rata pengeluaran per kapita untuk konsumsi sebulan sebesar 1.165.241 rupiah.

Baca juga: Sholat Tahajud Keutamaannya Salah Satu Menepis Kegundahan, Simak Niat, Tata Caranya

Dibandingkan dengan angka tersebut,sebanyak 20 provinsi memiliki rata-rata pengeluaran yang berada di atas angka nasional.

Provinsi dengan pengeluaran tertinggi yaitu Provinsi DKI Jakarta sebesar 2.156.112 rupiah sedangkan yang terendah di Provinsi Nusa Tenggara Timur sebesar 750.693 rupiah Sementara itu, persentase rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan sebesar 49,14 persen dan bukan makanan sebesar 50,86 persen.

Hal ini secara langsung mengindikasikan bahwa secara nasional, pangsa pengeluaran pangan adalah sebesar 49,14 persen.

Fenomena pangsa pengeluaran pangan yang kurang dari 50 persen ini mengindikasikan bahwa pengeluaran untuk bukan makanan penduduk Indonesia sedikit lebih besar porsinya dibandingkan untuk makanan.

Wilaya perdesaan dengan pangsa pengeluaran pangan sebesar 55,59 persen, cenderung memiliki ketahanan pangan yang lebih rendah dibandingkan wilayah perkotaan yang pangsa pengeluaran pangannya sebesar 45,90 persen.

Nusa Tenggara Timur merupakan provinsi dengan pangsa pengeluaran pangan tertinggi yaitu sebesar 57,21 persen sedangkan yang terendah di Provinsi DKI Jakarta dengan pangsa pengeluaran pangannya sebesar 40,70 persen.

Selain Provinsi DKI Jakarta yang merupakan provinsi dengan tingkat ketahanan pangan tertinggi di Indonesia, terdapat 16 provinsi lain yang memiliki pangsa pengeluaran pangan di bawah 50 persen yaitu D.I. Yogyakarta, Bali, Kepulauan Riau, Kalimantan Timur, Gorontalo.

Lalu Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Papua Barat, Jawa Tengah, Banten, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Bengkulu, Jawa Barat, dan Kepulauan Bangka Belitung.

Pada wilayah provinsi dalam pulau/ gugusan pulau yang sama juga masih terdapat variasi yang besar dalam pangsa pengeluaran pangannya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved