Kesehatan
Sering Bangun Tidur di Malam Hari Karena Kencing Berulang Kali ? Awas,Bisa Jadi Itu Tanda Hipertensi
Namun jika harus berulang kali ke kamar mandi untuk kencing hingga membuat tidur terganggu, dalam dunia medis disebut nokturia. nokturia berkaitan den
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Safriadi Syahbuddin
SERAMBINEWS.COM - Sering bangun tidur hingga beberapa kali di malam hari untuk buang air kecil atau kencing?
Awas, bisa jadi itu adalah tanda-tanda gejala hipertensi.
Normalnya, seseorang bisa tidak kencing sama sekali sepanjang tidur di malam hari.
Sementara keinginan kencing sesekali di malam hari masih dianggap wajar.
Namun jika harus berulang kali ke kamar mandi untuk kencing hingga membuat tidur terganggu, dalam dunia medis disebut nokturia.
Dikutip dari Kompas.com, sebuah penelitian di Jepang menunjukkan, kondisi sering kencing di malam hari merupakan tanda gejala hipertensi.
Baca juga: Risiko Penyakit Ginjal dari Diabetes, Hipertensi Hingga Pengaruh Keturunan
Baca juga: Khasiat Mentimun Ternyata Bisa Kendalikan Hipertensi, Ini Cara Olahannya
Apa itu nokturia ?
Melansir Cleveland Clinic, nokturia adalah suatu kondisi yang menyebabkan seseorang sering terbangun di malam hari untuk buang air kecil atau kencing.
Bagi orang normal, biasanya hanya terbangun satu kali di malam hari untuk kencing.
Tapi bagi yang mengalami nokturia bisa kencing 6 hingga 8 kali di malam hari.
Kondisi ini menjadi lebih umum seiring bertambahnya usia dan terjadi pada pria dan wanita, terkadang karena alasan yang berbeda.
Baca juga: Minum Obat Gula dan Hipertensi Terlalu Banyak Bisa Merusak Ginjal? Begini Penjelasan Ahli
Baca juga: Manfaat Kurma untuk Kesehatan: Mengurangi Hipertensi hingga Turunkan Risiko Stroke
Sering kencing dan Hipertensi
Melansir Kompas.com, riset yang dipresentasikan di 83rd Annual Scientific Meeting of the Japanese Circulation Society pada 2018 menunjukkan, nokturia berkaitan dengan hipertensi dan asupan garam berlebihan.
Sebagaimana dilansir dari Medical News Today, peneliti dari Tohoku Rosai Hospital Jepang menganalisis tekanan darah dan frekuensi kencing 3.749 penduduk setempat.
Data menunjukkan, responden yang bangun untuk kencing di malam hari memiliki peluang hipertensi 40 persen lebih tinggi.
Perwakilan peneliti Dr. Mutsuo Harada menyebut, hasil simpulan penelitian timnya dipengaruhi faktor gaya hidup termasuk asupan garam, etnis, dan latar belakang genetik.
"Asupan garam rata-rata di Jepang cukup tinggi. Bisa sampai 10 gram per hari, atau dua kali lipat rata-rata asupan garam per gari dunia," jelas peneliti.
Menurut Harada, temuan riset timnya bisa menjadi tambahan penyebab sering kencing di malam hari, yang sebelumnya tidak terkait dengan hipertensi.
Hipertensi kini diiidap lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia.
Penyakit tekanan darah tinggi ini juga menjadi biang utama kematian dini karena memicu penyakit jantung dan stroke.
Gaya hidup sehat, termasuk pembatasan asupan garam, tidak merokok, melakoni pola makan sehat, mengindari alkohol, dan menjaga berat badan ideal bisa jadi cara mencegah hipertensi.
Baca juga: Hasil Penelitian, Ini Risiko Konsumsi Tinggi Garam Bagi Pengidap Hipertensi
Baca juga: Khasiat Mentimun Ternyata Bisa Kendalikan Hipertensi, Ini Cara Olahannya
Penyebab sering kencing
Ada banyak kemungkinan penyebab nokturia, tergantung dari jenisnya.
Namun penyebab umumnya karena terlalu banyak minum dan konsumsi asupan berkafein.
Di luar kondisi itu, sering kencing di malam hari biasanya diidap ibu hamil atau kalangan lansia yang fungsi berkemihnya terganggu.
Selain itu, sering kencing di malam hari juga bisa jadi gejala suatu penyakit.
Melansir Cleveland Clinic, berikut ini adalah penyebab nokturia berdasarkan jenis-jenisnya.
1. Poliuria
Orang dengan poliuria bisa kencing lebih dari 3.000 mL dalam 24 jam.
Kondisi ini biasanya disebabkan karena terlalu banyak air yang disaring oleh ginjal.
Poliuria bisa juga terjadi jika ada sesuatu di dalam urin seperti gula (gluklosa) yang membuat volume urin banyak keluar.
Penyebab poliuria bisa dikarenakan asupan cairan tinggi, diabetes (tipe 1 dan 2 ) yang tidak diobati, diabetes insipidus dan diabetes gestasional, yakni kondisi kadar gula tinggi yang terjadi selama kehamilan.
2. Poliuria nokturnal
Bagi yang terkena poliuria nokturnal akan mengalami kondisi volume urin yang tinggi hanya pada malam hari.
Sedangkan pada siang hari, volume urin mereka normal atau berkurang.
Hal ini biasanya karena adanya retensi cairan pada siang hari yang sering menumpuk di kaki atau tungkai.
Kemudian saat tubuh berbaring untuk tidur, gravitasi tidak lagi menahan cairan itu di bagian kaki.
Kondisi ini membuatnya masuk kembali ke pembuluh darah dan disaring oleh ginjal sehingga menghasilkan urin.
Penyebab poliuria nokturnal bisa dikarenakan oleh :
- Gagal jantung kongestif
- Edema pada ekstremitas bawah (pembengkakan pada kaki)
- Gangguan tidur, seperti apnea tidur obstruktif (pernapasan terganggu atau berhenti berkali-kali saat tidur)
- Obat-obatan tertentu, termasuk diuretik (pil air), glikosida jantung, demeclocycline, lithium, methoxyflurane, phenytoin, propoxyphene, dan vitamin D yang berlebihan.
- Terlalu banyak minum sebelum tidur, terutama kopi, minuman berkafein atau alkohol
- Banyak mengonsumsi makanan tinggi natrium.
3. Frekuensi kencing nokturnal
Mereka yang lebih sering kencing di malam hari mungkin karena urin yang dikeluarkan sedikit atau dalam jumlah kecil.
Jumlah total urin yang diproduksi tidak meningkat.
Hal ini biasanya disebabkan oleh ketidakmampuan kandung kemih untuk mengosongkan sepenuhnya sehingga terisi lebih cepat (volume kandung kemih rendah).
Hal ini juga dapat terjadi karena gangguan sulit tidur yang membuat seseorang terbangun karena satu alasan.
Namun mereka kemudian pergi ke kamar mandi, karena berpikir bahwa alasannya terbangun untuk buang air kecil.
Penyebab ketidakmampuan untuk mengosongkan kandung kemih bisa dikarenakan obstruksi kandung kemih atau hiperplasia prostat jinak (laki-laki), yakni pertumbuhan prostat non-kanker berlebihan yang menghalangi aliran urin.
Sementara penyebab kandung kemih tidak dapat terisi penuh dapat meliputi :
- Aktivitas kandung kemih berlebihan (spasme kandung kemih).
- Infeksi kandung kemih atau infeksi saluran kemih berulang.
- Peradangan kandung kemih (bengkak).
- Sistitis interstisial (nyeri pada kandung kemih).
- Keganasan kandung kemih.
- Apnea tidur obstruktif.
Sebelum buru-buru mendiagnosis diri sendiri dengan suatu penyakit karena sering kencing di malam hari, baiknya lebih dulu mengecek kondisi tubuh.
Terutama melakukan pemeriksaan tekanan darah, kadar gula darah, cek asupan minuman apakah berlebihan, konsumsi kafein, dan obat.
Jika tidak ada kondisi khusus yang mendasari dan menduga ada masalah kesehatan terkait sering kencing, baiknya segera memeriksakan diri ke dokter. (Serambinews.com/Yeni Hardika)
BACA JUGA BERITA POPULER
Baca juga: Mahfud MD: Ada Pulau di Aceh Barat Lebih Luas dari Sipadan dan Ligitan yang Diakui PBB
Baca juga: Mahfud MD: Kalau Negara Tak Mampu Tegakkan Keadilan, Tunggu Kehancuran
Baca juga: 25 Tahun Berpisah, Dua Sahabat Ini Bertemu di Bantaran Sungai Lamnyong Banda Aceh, Simak Kisahnya