Berita Aceh Utara
Cegah Banjir, Dandim Aceh Utara Minta Semua Pihak Jaga Kelestarian Lingkungan
Selama ini, Kabupaten Aceh Utara merupakan salah satu kabupaten yang paling sering terdampak banjir.
Penulis: Zaki Mubarak | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Zaki Mubarak | Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON - Komandan Kodim (Dandim) 0103/Aceh Utara Letko Arm Oke Kistiyanto SAP meminta semua pihak untuk menjaga dan melestarikan lingkungan.
Lingkungan yang merupakan tempat tinggal semua makhluk hidup yang ada di muka bumi, termasuk manusia, hewan, dan tumbuhan harus kita jaga kelestariannya.
Hal tersebut di sampaikan oleh Dandim 0103/Aceh Utara sesaat setelah melakukan patroli udara bersama Danrem 011/LW, Bupati Bener Meuriah serta Unsur Forkopimda Lainya di bandara Malikussaleh, Aceh Utara. Kamis (17/11/2020).
Lebih lanjut Dandim 0103/Aceh Utara Letkol Arm Oke Kistiyanto SAP mengatakan lingkungan sangat penting bagi kelangsungan hidup bagi makhluk hidup, apabila lingkungan mengalami kerusakan dapat berakibat fatal seperti terjadinya banjir beberapa waktu yang lalu terjadi.
Menurut Dandim, selama ini Kabupaten Aceh Utara merupakan salah satu Kabupaten yang paling sering terdampak banjir.
"Beberapa penyebab utama banjir dan tanah longsor di Aceh Utara selain dari tingginya curah hujan juga akibat kerusakan lingkungan berupa alih fungsi lahan jadi faktor penting terjadinya bencana tersebut" jelas Dadim Aceh Utara, kepada serambinews.com, Kamis (17/12/2020).
Baca juga: Forkopimda Aceh Utara dan Bupati Bener Meriah Pantau Kondisi Paskabanjir Melalui Udara
Baca juga: Danrem 012/TU Tutup Simulasi Siaga Bencana Alam di Abdya
Baca juga: Cegah Potensi Bencana, Bur Pepanyi dan Gunung Ujen Ditanami Pohon
Oleh karena itu, lanjut Dandim 0103/Aceh Utara, semua pihak untuk bersama sama menjaga lingkungan karena kelestarian lingkungan bukan hanya menjadi tanggungjawab Pemerintah semata, namun semua elemen masyarakat harus ikut bertanggungjawab.
Contohnya saja seperti menebang pohon secara liar yang tidak diselingi dengan penanaman pohon kembali sehingga hutan menjadi gundul dan tanah tidak dapat menyerap air bahkan pohon tidak dapat menghirup karbondioksida diudara.
"Kepada semua pihak baik instansi pemerintah maupun swasta agar berperan aktif dalam memelihara alam dan melestarikan lingkungan disekitar kita, dengan bersinergi semoga kedepan banjir di Aceh Utara dapat segera teratasi," harapnya.
Untuk mengetahui penyebab banjir dan memantau situasi terkini paska banjir Aceh Utara, Danrem 011/LW, Bupati Bener Meriah dan Unsur Firkopimda Aceh Utara melakukan pantauan udara dengan menggunakan peswat helly Mi-172 milik BNPB.
Danrem 011/LW beserta rombongan berangkat dari Bandara Malikussaleh kemudian memantau dari udara kawasan waduk krueng keurto, aliran sungai krueng pase, aliran sungai krueng kerto kawasan Tanah Jambo Aye, Baktiya dan kawasan pegunungan bener meriah dan kemudian kembali ke Bandara Malikussaleh.
Dari pemantauan udara tersebut diduga penyebab banjir di Aceh Utara selain tingginya curah hujan yang menyebabkan beberapa tanah longsor juga di sebabkan oleh pendakalan beberapa aliran sungai serta beralihnya fungsi hutan di Kawasan pegunungan Aceh Utara dan Bener Muriah.
"Saya bersama Forkopimda Aceh Utara, Danrem 011/LW dan Bupati Bener Meriah akan terus berupaya mencari solusi untuk mengatasi banjir yang setiap tahunnya melanda wilayah Aceh Utara", pungkasnya.(*)
Baca juga: VIDEO Aksi 2 Turis Ceburkan Diri dan Motor di Pelabuhan Bali, Pelaku Minta Maaf di Media Sosial
Baca juga: Aksi 1812 Simpatisan Habib Rizieq di Istana Negara Tak Dapat Izin, Polisi Gandeng TNI Gelar Operasi
Baca juga: Gagal di Tanjakan, Truk Pengangkut Beras Terguling di Bukit Seumadam, Ini Identitas Sopir dan Kernet