Berita Aceh Utara

Forkopimda Aceh Utara dan Bupati Bener Meriah Pantau Kondisi Paskabanjir Melalui Udara

Lokasi yang dipantau yakni aliran sungai Krueng Pasee, aliran sungai Krueng Keureutoe, hingga kawasan pegunungan di wilayah Bener Meriah.

Penulis: Zaki Mubarak | Editor: Taufik Hidayat
Serambinews.com
Foto dari udara situasi Paskabanjir di kawasan Aceh Utara, menggunakan pesawat helly Mi-172 milik BNPB. 

Laporan Zaki Mubarak | Aceh Utara

SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON - Danrem 011/LW Kolonel Inf Sumirating Baskoro SE bersama Bupati Bener Meuria Abuya H. Sarkawi beserta unsur Forkopimda Aceh Utara lainnya, Kamis (17/12/2020) melakukan patroli udara dengan menggunakan peswat helly Mi-172 milik BNPB guna memantau kondisi terkini pasca banjir di wilayah Kabupaten Aceh Utara dan Kabupaten Bener Meuriah.

Danrem 011/LW beserta rombongan berangkat dari Bandara Malikussaleh kemudian memantau dari udara kawasan waduk Krueng Keureutoe, aliran sungai Krueng Pasee, serta  aliran sungai Krueng Keureutoe kawasan Tanah Jambo Aye, Baktiya dan kawasan pegunungan Bener Meriah dan kemudian kembali ke Bandara Malikussaleh.

Informasi yang diperoleh seramabinews.com, Kamis (17/12/2020) dalam pantauan dari udara di kawasan Aceh Utara belum ada kawasan hutan yang terlihat gundul.

Namun ada beberapa lokasi yang terlihat bekas tebangang liar, dan diperkirakan sekitar puluhan hektare.

Sementara ada beberapa daerah aliran sungai (DAS) yang tampak dangkal, dan itu akan segera dilakukan pengerukan dalam waktu dekat ini.

Komandan Kodim 0103/Aceh Utara Letnan Kolonel Arm Oke Kistiyanto SAP sesaat setelah melaksanakan pemantauan udara mengatakan penyebab banjir bandang di Aceh Utara selain tingginya curah hujan yang menyebabkan beberapa tanah longsor juga di sebabkan oleh pendakalan beberapa aliran sungai serta beralihnya fungsi hutan di Kawasan pegunungan Aceh Utara dan Bener Muriah.

"Saya bersama Forkopimda Aceh Utara, Danrem 011/LW Kolonel Inf Sumirating Baskoro, dan Bupati Bener Meriah akan terus berupaya mencari solusi untuk mengatasi banjir yang setiap tahunnya melanda wilayah Aceh Utara" Kata Letkol Arm Oke Kistiyanto, kepada serambinews.com, Kamis (17/12/2020).

Baca juga: Tim Masyarakat Peduli Sejarah Aceh Ekpedisi ke Aceh Singkil

Baca juga: Menyedihkan! Tak Ada Keluarga, Jasad Warga Aceh Tertahan di Malaysia, Sudah 14 Hari di Rumah Sakit

Baca juga: VIDEO Lika-liku Kehidupan Eks Kombatan GAM Usai Penggusuran Bantaran Sungai Lamnyong Banda Aceh

Lebih lanjut Oke Kistiyanto mengatakan selama ini kawasan Aceh Utara merupakan salah satu Kabupaten yang paling sering terdampak banjir, sehingga sering lakukan pengecekan melalui udara untuk mengetahui beberapa penyebab terjadinya banjir.

"Beberapa penyebab utama banjir dan tanah longsor di Aceh Utara selain dari tingginya curah hujah juga akibat kerusakan lingkungan berupa alih fungsi lahan jadi faktor penting terjadinya bencana tersebut" jelasnya.

Dandim 0103/Aceh Utara juga mengajak semua pihak untuk bersama sama untuk menjaga lingkungan karena kelestarian lingkungan bukan hanya menjadi tanggungjawab Pemerintah semata, namun semua elemen masyarakat harus ikut bertanggungjawab.

Kepada semua pihak baik instansi pemerintah maupun swasta agar berperan aktif dalam memelihara alam dan melestarikan lingkungan disekitar kita.

"Dengan bersinergi semua pihak, semoga kedepan banjir di Aceh Utara dapat segera teratasi," pungkasnya.(*)

Baca juga: Eva Belisima Sebut Alasan Mau Dinikahi Kiwil: Bisa Bikin Lucu dan Nyaman

Baca juga: 21 Local Heroes Dapat Penghargaan dari Tribun Network dan Tribun Institute, Banyak yang Nangis Haru

Baca juga: VIDEO - Suami Nikah Lagi dengan Sahabat Istrinya setelah Anak Pertama Lahir, Istri Nggak Marah

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved