Media Mainstream Harus Jadi Rujukan, Permintaan Pangdam IM dalam Silaturahmi dengan Insan Pers

Media sosial (medsos) dengan multiplatform dan bebagai kanal bisa digunakan oleh siapapun untuk membagi dan menyerap informasi

Editor: bakri
SERAMBI/SUBUR DANI
Pangdam IM, Mayjen TNI Achmad Marzuki, foto bersama dengan Pemimpin Redaksi Harian Serambi Indonesia, Zainal Airifin M Nur, dalam silaturahmi dan coffee morning Pangdam IM dengan insan pers di Gedung Malahayati, Makodam IM, Kamis (17/12/2020) pagi. 

BANDA ACEH - Media sosial (medsos) dengan multiplatform dan bebagai kanal bisa digunakan oleh siapapun untuk membagi dan menyerap informasi. Tapi, ada informasi di medsos yang lebih banyak mengandung hoaks. Karena itu, di tengah berseliwerannya informasi melalui berbagai medsos, media mainstream (arus utama) harus menjadi rujukan pasti bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi yang akurat, terpercaya, dan terverifikasi.

Demikian antara lain disampaikan Panglima Kodam Iskandar Muda (Pangdam IM), Mayjen TNI Achmad Marzuki, dalam sambutannya pada silaturahmi dengan insan pers di Gedung Malahayati Makodam IM, Kamis (17/12/2020) pagi. Pertemuan yang digelar Penerangan Kodam Iskandar Muda (Pendam IM) itu dihadiri ketua sejumlah organisasi profesi wartawan dan pimpinan media massa di Banda Aceh.

Bagi Mayjen TNI Achmad Marzuki, ini adalah silaturahmi pertamanya dengan kalangan jurnalis setelah dilantik sebagai Pangdam IM menggantikan Mayjen TNI Hassanudin, pada akhir November lalu. Silaturahmi yang dikemas dalam coffee morning itu berlangsung hangat dan penuh gelak tawa. Jenderal bintang dua lulusan lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1989, itu tampak cukup akrab dengan para awak media sepanjang acara berlangsung. Bahkan, Mayjen TNI Achmad Marzuki dalam menyampaikan sambutan kerap diiringi canda hingga beberapa kali memantik tawa seluruh tamu undangan yang hadir.

Silaturahmi tersebut turut dihadiri sejumlah pejabat utama Kodam IM, seperti Kapoksahli Pangdam IM, Brigjen TNI Bambang Indrayanto, Irdam IM, Brigjen TNI Ahmad Faisal SSos MSocSc, Asintel Kasdam IM, Kolonel Inf Ahmad Fikri Musmar SE, Aster Kasdam IM, Kolonel Inf Robby Suryadi SSos, Kapendam IM, Kolonel Arh Sudrajat SH, dan Dandim 0101/BS, Kolonel Inf Abdul Razak Rangkuti SSos MSi. 

Sementara dari kalangan pers, hadir Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Aceh, Tarmilin Usman, Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Banda Aceh, Misdarul Ihsan, Sekretaris Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Aceh, Mustajab, Sekrtaris Pewarta Foto Indonesia (PFI) Aceh, Eko Deni Saputra. Hadir pula, Pemimpin Redaksi Serambi Indonesia, Zainal Arifin M Nur, Pemimpin Umum Harian Rakyat Aceh, Imran Joni, serta wartawan dari berbagai media cetak, online, dan elektronik di Banda Aceh. 

Mengawali sambutannya, Pangdam menyampaikan tentang bagaimana pengaruh teknologi kekinian terhadap berbagai sektor kehiudupan masyarakat di Indonesia, tak terkecuali Aceh. Salah satunya, penyebaran informasi yang begitu cepat dan masif menggunakan medsos. Menurut Mayjen TNI Achmad Marzuki, medsos dengan multiplatform dan bebagai kanal, bisa digunakan oleh siapapun untuk membagi dan menyerap informasi. “Tapi, ada informasi di medsos yang lebih banyak mengandung hoaks,” katanya.

Karena itu, di tengah berseliwerannya informasi melalui berbagai medsos, sambung Pangdam, media mainstrem (arus utama) harus menjadi rujukan pasti bagi masyarakat untuk mendapat informasi akurat, terpercaya, dan terverifikasi.

Karena itu, Mayjen TNI Achmad Marzuki berharap, media massa benar-benar bisa menghadirkan karya jurnalistik yang berimbang dan melakukan verifikasi sebelum memberitakannya. “Sekarang, siapa saja bisa buat dan menyebar berita. Tapi, informasi yang akurat, terkonfirmasi, dan terverifikasi itu adanya hanya di media mainstream. Media juga harus melakukan verifikasi yang betul. Jika tidak, akan cukup berdampak,” jelas Pangdam IM.

Untuk itu, Pangdam meminta media massa di Aceh untuk terus memainkan peran dengan bijak, menjaga situasi dan kondisi Aceh dengan menyajikan berita-berita menyejukkan. “Seperti kemarin saat 4 Desember, beritanya sejuk, bagus. Berita 4 Desember, banjir, silakan, orang memang harus tahu, tapi beritanya bagaimana cara agar kita aman, menyejukkan. Ingat, kalau Aceh tak sejuk, kita semua juga tidak sejuk,” katanya.

Saat ini, lanjut Mayjen TNI Achmad Marzuki, masyarakat Aceh semakin maju dan sejahtera. Kerukunan dan perdamaian di Bumi Serambi Mekkah juga semakin terjaga. “Kita semua merasakan masa-masa 2003 bagaimana Aceh saat itu. Ternyata, dengan adanya MoU Helsinki, kita mau jalan ke mana-mana enak sekali. Jangan sampai ada hal-hal lain yang dapat merusak damai, merusak Aceh,” pungkas Pangdam IM, Mayjen TNI Achmad Marzuki. 

Sebelumnya, Kepala Penerangan Kodam Iskandar Muda (Kapendam IM), Kolonel Arh Sudrajat SH, dalam laporannya mengatakan, silaturahmi tersebut digelar untuk mempererat hubungan antara Kodam IM dengan kalangan insan pers. Sudrajat menyebutkan, selama ini Pendam IM juga sudah menjalin hubungan yang baik dengan media-media di Aceh. 

Kapendam juga menjelaskan, pada lomba jurnalistik TMMD Ke-109 yang digelar Mabes TNI baru-baru ini, wartawan Harian Serambi Indonesia berhasil meraih juara pertama. "Sebelumnya, pada TMMD Ke-108, Pendam Iskandar Muda juga mendapat juara tiga. Semua itu tercapai berkat dukungan dan bantuan dari rekan-rekan media semua. Penerangan Kodam IM tidak ada apa-apanya tanpa media," pungkas Kapendam IM, Kolonel Arh Sudrajat SH. 

Sementara itu, Pemimpin Redaksi Serambi Indonesia, Zainal Airifin M Nur, mewakili media, dalam sambutannya menyampaikan selamat datang kepada Pangdam IM, Mayjen TNI Achmad Marzuki, di Aceh. 

"Kami ucapkan selamat datang kembali di Aceh kepada Bapak Mayjen TNI Achmad Marzuki. Dulu, Pak Panglima pernah bertugas di Aceh dan sekarang kembali ke Aceh menjadi Pangdam IM. Kami berharap Panglima betah di Aceh," harap Zainal. Menurutnya, masyarakat Aceh yang memiliki karakteristik ramah sangat welcome kepada siapapun.

Zainal juga mengatakan, kondisi Aceh saat ini aman dan nyaman, serta tidak ada lagi gangguan keamanan seperti masa konflik dulu. "Sejak setelah damai pada 15 Agustus 2005 lalu hingga kini, Aceh lebih aman dan nyaman. Ketika daerah lain sering demo, Aceh malah tidak ada. Di Aceh aman dan tenteram. Paling, ketika ada momentum tertentu saja, seperti milad GAM atau peringatan hari damai. Tapi, atas kerja sama TNI/Polri dan pihak terkait lainnya, semua kegiatan itu juga aman-aman saja," ungkap Zainal. 

Terakhir, Zainal mengatakan, media di Aceh berharap, TNI terus melakukan pengabdian kepada masyarakat, salah satunya melalui kegiatan TMMD. "Kegiatan ini bisa kita publikasi dengan baik melalui media kita masing-masing. Seperti yang kami lakukan pada TMMD kemarin dan Alhamdulillah Serambi Indonesia meraih juara pertama," pungkas Zainal Arifin M Nur. (dan)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved