Human Interest Story
Lika-Liku Kehidupan Erni Bersama Tujuh Orang Anak, Suami Terjerat Narkoba hingga Rumah Disita Bank
Hidup dan besar dari keluarga petani, orang tua Erni mampu menyekolahkan dirinya hingga ke jenjang Diploma-1 DI LPMI Banda Aceh tahun 1998.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Safriadi Syahbuddin
Mereka juga memiliki rumah di kawasan Alue Naga, Banda Aceh.
Hidupnya serba berkecukupan dengan suaminya itu.
Dari pernikahan tersebut, ia dikaruniai tiga orang anak, yakni Faris Al Furkan (16), Friska Ayu Amanda (13) dan Febi Safriani (10).
Baca juga: 25 Tahun Berpisah, Dua Sahabat Ini Bertemu di Bantaran Sungai Lamnyong Banda Aceh, Simak Kisahnya
Tahun 2004, gelombang besar tsunami menghantam Ibu kota Banda Aceh, membuat Erni dan suami berlari menyelamakan diri.
Kejadian mahadahsayat itu membuat suami Erni terbawa air tsunami.
“Saya baru ketemu suami delapan hari (setelah tsunami),” kata Erni.
Pasca kejadian itu, kondisi kejiwaan suaminya sempat mengalami gangguan.
Tahun 2007, suami Erni jatuh sakit dan menghembuskan napas terakhirnya.

Dua tahun berselang, tepatnya 2009, Erni menikah dengan suami kedua asal Sumatera Utara.
Lika-liku rumah tangga dirasakan oleh Erni dengan suami keduanya.
Dikatakan Erni, suami keduanya itu kerap melakukan kekerasan dalam rumah tangga.
Bahkan, ketika keinginan suaminya tidak dituruti oleh Erni, dia akan melempar barang-barang di rumah.
Tahun 2015, suami kedua Erni meminta dirinya menadatangi sebuah surat.
Ia tak mengetahui bahwa surat yang ditandatangai olehnya adalah surat persetujuan peminjaman Bank dengan jaminan surat tanah.
“Setelah dapat uang dari Bank itu, dia kabur,” ujar Erni.