Haura, Gadis Kecil yang Selalu Ceria Tergilas Saat Ingin Setop Truk Ayahnya
Gadis kecil bernama Haura Aulia (sebelumnya tertulis Aura) meninggal dunia setelah berupaya menyetop truk penuh sawit yang dikemudikan sang ayah
SUKA MAKMUE - Kisah tragis bocah perempuan di Aceh Selatan yang tergilas truk ayahnya sendiri cukup menyita perhatian publik. Gadis kecil bernama Haura Aulia (sebelumnya tertulis Aura) meninggal dunia setelah berupaya menyetop truk penuh sawit yang dikemudikan sang ayah, Husaini (42).
Peristiwa memilukan itu terjadi di lintas jalan Nasional, tepatnya di Gampong Kuta Baro, Kecamatan Meukek, Aceh Selatan, sekitar pukul 22.30 WIB, Jumat (18/12/2020) malam. Saat itu, Haura (14) bersama ibunya Yusmiati (34) berupaya menyetop truk Mitsubishi Fuso warna kuning, BL 8765 EC, yang dikemudikan Husaini.
Truk penuh sawit yang melaju dari arah Blangpidie menuju Tapak Tuan itu hanya mengurangi kecepatan, tetapi bukan berhenti, melainkan berbelok sedikit untuk mengelak, dan tetap melanjutkan perjalanan. Hal itu justru berakibat fatal. Haura yang berusaha menghentikan sang ayah, mencoba bergantungan di kaca spion kiri. Nahas, gadis kecil itu terjatuh dan tergilas ban belakang truk. Ia meninggal di tempat.
Kabar itu seketika membuat teman-teman sekolah Haura di Dusun Alue Gani, Gampong Gunong Pungkie, Kecamatan Tadu Raya, Nagan Raya, terkejut. Haura bersama keluarganya sebelumnya memang tinggal di Gampong Gunong Pungkie, Tadu Raya, dan baru tiga bulan ini pindah ke Gampong Keude Meukek, Kecamatan Meukek, Aceh Selatan.
Haura juga lahir dan bersekolah di Dusun Alue Gani yang merupakan kampung ayahnya. Dia merupakan anak pertama dari dua bersaudara. "Haura anaknya pintar dan ceria," ujar Kepala SD Alue Gani, Darni, saat ditanyai Serambi, Senin (21/12/2020).
Darni mengatakan, Haura bersekolah di SD Alue Gani hanya sampaik naik kelas VI, karena beberapa bulan lalu ia pindah sekolah ke Meukek, Aceh Selatan. "Teman-teman sekolah Haura di SD Alue Gani sangat terkejut mendengar kabar bahwa Haura meninggal tergilas truk," ungkap Kepala SD Alue Gani ini.
Informasi serupa juga diperoleh Serambi dari Keuchik Gunung Pungkie, Ishak Ismail dan Tuha Peut Gunong Pungkie, Mukhtar. Mereka berdua membenarkan bahwa ayah Haura, Husaini, sebelumnya memang tinggal di Dusun Alue Gani. "Husaini itu asli Alue Gani. Keluarga besarnya di Alue Gani," ungkap Ishak.
Sedangkan istri Husaini yang biasa dipanggil Mak Haura, merupakan asli Meukek, Aceh Selatan. "Mereka juga sudah punyai rumah sendiri di Desa Alue Gani," tambah Keuchik Ishak.
Namun tiga bulan terakhir ini, keluarga tersebut pindah ke Meukek, Aceh Selatan. Terhadap penyebab pindahnya keluarga ini, baik Keuchik Ishak maupun Mukhtar mengaku tidak mengetahuinya. "Husaini itu sopir. Ia sering membawa buah sawit," sebut Ishak. Dia juga mengaku kenal dengan Haura dan di Gampong Alue Gani, gadis kecil itu juga dikenal sebagai sosok yang ceria.
Masih selidiki
Sementara itu, Kapolres Aceh Selatan, AKBP Ardanto Nugroho SH SIK MH melalui Kasat Lantas Polres Aceh Selatan, AKP Eko Baskara, saat dikonfirmasi Serambi, Senin (21/12/2020) terkait kejadian Lakalantas di Meukek yang merenggut nyawa Haura Aulia (14), mengaku saat ini masih melakukan proses penyelidikan dan pemeriksaan saksi-saksi.
"Saat ini kita masih dalam proses lidik/sidik, melakukan pemeriksaan saksi-saksi. Kendala sementara, keluarga lagi berduka, jadi kita cari momen untuk bisa periksa saksi-saksi," kata Kasat Lantas Polres Aceh Selatan, AKP Eko Baskara.
Bawa perempuan lain
Seorang warga Meukek yang warungnya berada di sekitar lokasi kejadian, Lamuddin (37), kepada Serambi kemarin menceritakan hal yang hampir sama sebagaimana yang diceritakan pemilik akun Instagram @ndorobeii. Lamuddin sendiri masih memiliki hubungan keluarga dengan Haura, yang mana istrinya merupakan saudara dari ibu korban.
"Menurut cerita warga yang melihatnya, korban sempat bergantung di spion truk agar bapaknya berhenti. Namun bapaknya tidak mau berhenti dan langsung menjalankan mobil sehingga Haura terjatuh dan tergilas ban belakang truk," ungkap Lamuddin.