Isu Reshuffle Kabinet Makin Kencang: Risma Sudah di Jakarta, Sandiaga Disebut Gantikan Wishnutama

Spekulasi muncul bahwa reshuffle akan dilakukan pada Rabu Pon, 23 Desember 2020.

Editor: Amirullah
TANGKAP LAYAR VIDEO PIDATO PRESIDEN JOKOWI/SEKRETARIAT KABINET
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato secara virtual dalam Sidang Majelis Umum PBB, Rabu (24/9/2020) pagi waktu Indonesia atau Selasa (23/9/2020) malam waktu New York, Amerika Serikat. (TANGKAP LAYAR VIDEO PIDATO PRESIDEN JOKOWI/SEKRETARIAT KABINET) 

"Yang jelas tadi dalam posisi Pak Prabowo kepentingan utamanya kerja pemerintah 2020-2024 berjalan dengan baik dan Pak Prabowo ada di dalam dan Partai Gerindra mendukung pemerintah dalam hal ini," kata dia.

Pengamat: Presiden Sebaiknya Tidak Terpaku Wakil Partai

Pengamat Politik sekaligus Direktur Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti mengatakan, isu reshuffle Kabinet Indonesia Maju (KIM) semakin menguat.

Sejumlah nama mulai dari tokoh politik hingga kalangan profesional berseliweran mengisi pos-pos yang akan di rombak oleh Presiden.

Namun, Ray mengingatkan, agar Presiden Jokowi tidak terpaku untuk menunjuk pos menteri yang akan di reshuffle maupun dirotasi dengan wakil partai.

"Kita tetap perlu mengingatkan bahwa presiden sebaiknya tidak terpaku pada soal wakil partai," kata Ray dalam keterangan tertulis kepada Tribunnews, Selasa (22/12/2020).

Menurut Ray, pada faktanya, hampir semua menteri Jokowi yang berurusan dengan masalah hukum karena korupsi atau dugaan korupsi dan suap adalah menteri dari partai.

Ia menyebut, lebih dari cukup jadi pelajaran bagi presiden betapa rentan anggota kabinet dari partai ini termakan suap atau korupsi.

"Jangan sampai presiden Jokowi dicatat sebagai presiden yang paling banyak mengirim anggota kabinetnya ke penjara karena dakwaan korupsi, suap atau gratifikasi. Cukup sudah ada 2 menteri pada priode pertama, dan kini 2 menteri tengah menghadapi kasus hukum di KPK," jelasnya.

Lebih lanjut, Ray menyebut, selain memprioritaskan anggota kabinet non partai, presiden juga harus menghindari anggota kabinet yang memiliki masalah hukum, atau potensial memiliki masalah hukum.

Dalam hal ini, presiden harus benar-benar mencari informasi yang cukup untuk memastikan bahwa mereka yang akan dipilih terbebas dari kemungkinan persoalan hukum di masa yang akan datang.

"Tapi di atas itu semua, presiden harus membuat mekanisme pengawasan atas perilaku dan kinerja anggota kabinetnya dari masyarakat," jelas Ray.

Segera

Hari ini, Selasa (22/12/2020) atau Rabu (23/12/2020), Presiden Jokowi diperkirakan akan memanggil nama-nama yang akan menduduki jabatan menteri Kabinet Indonesia Maju.

Kepastian ini disampaikan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Donny Gahral Adian dikutip dari kompas.com, Selasa (22/12/2020).

Meski mengatakan segera, namun Donny Gahral tidak bisa memastikan kapan waktu pasti perombakan tersebut.

Apakah akan dilakukan sebelum pergantian tahun atau pada 2021, Donny tak menyebut secara pasti.

"Saya hanya bisa katakan segera," ujar Donny saat dihubungi Kompas.com.

Meski demikian, Donny membenarkan jika sejumlah nama saat ini santer disebut media telah dihubungi secara intens Presiden Joko Widodo.

"Ya bisa dikatakan demikian. Tetapi kan apapun itu masih bisa terjadi. Tapi kita pulangkan sepenuhnya kepada hak prerogatif Presiden," lanjutnya.

Saat ditanya lebih lanjut apakah sejumlah nama akan dipanggil ke Istana Kepresidenan hari ini, Donny kembali belum dapat memastikan.

"Kita lihat saja bisa hari ini (Selasa) bisa besok (Rabu), kita kan tidak bisa sampaikan, ada protokolnya. Bersabar saja, tunggu Pak Presiden," tegasnya.

"Yang jelas, siapapun yang nanti duduk, adalah putra-putri terbaik republik ini dan punya integritas, itu yang paling penting," tambahnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul UPDATE Isu Reshuffle Kabinet: Nama Sandiaga Uno Menguat hingga Risma yang Sudah Berada di Jakarta

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved