Luar Negeri

Oknum Polisi Tembak Seorang Ibu dan Anak Gegara Ribut Hak Jalan, PNP: Kasus Ini Akan Selesai 30 Hari

Kepolisian Nasional Filipina (PNP) berjanji akan menyelesaikan kasus oknum polisi yang menembak mati ibu dan anaknya dalam tempo 30 hari.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Safriadi Syahbuddin
The Filipino Times
Seorang polisi menembak mati tetangganya, yakni seorang ibu dan putranya karena ribut masalah hak jalan rumah. Peristiwa mengerikan itu terjadi di Paniqui, Tarlac, Filipina, pada Minggu (20/12/2020) dan videonya menjadi viral di media sosial. 

Polisi Jonel Nuezca secara resmi ditugaskan di wilayah Paranaque, tetapi sebenarnya dia berasal dari Paniqui.

Catatan yang dibagikan oleh kepolisian Filipina menunjukkan bahwa Nuezca menghadapi enam kasus selama 10 tahun terakhir dalam menjalankan tugas karena pelanggaran berat.

Ia juga mengabaikan tugas yang serius, penolakan untuk menjalani tes narkoba, kasus administratif, dan skorsing.

Baca juga: Polisi Tembak Laskar FPI yang Diamankan ke Mobil, Brigjen Andi: Mereka Coba Rebut Senjata Petugas

Dua kasus pembunuhan yang melibatkan Nuezca diberhentikan karena "kurangnya bukti substansial."

Video yang kini viral tersebut memicu kemarahan dan seruan untuk mengakhiri kebrutalan polisi di Filipina.

#StopTheKillings, #JusticeforSonyaGregorio, MY FATHER IS A POLICEMAN, dan #PulisAngTerorista menjadi trending topic teratas Twitter Filipina pada Senin, 21 Desember 2020. 

Melansir dari Rappler, seruan untuk keadilan digaungkan oleh warganet negara itu, bahkan juga dari warganet di luar Filipina

Dalam kejahatan terbaru ini yang dilakukan oleh oknum petugas polisi, warga yang marah kembali mempertanyakan mandat polisi untuk melindungi masyarakat dari kejahatan.  

"Siapa yang Anda hubungi saat polisi membunuh?" tanya warganet Filipina.

Banyak yang menghubungkan kejahatan tersebut dengan iklim ketakutan dan impunitas di bawah "pemerintahan yang berlumuran darah," menyalahkan Presiden Rodrigo Duterte sendiri.

Tuduhan pelanggaran hak asasi manusia dan pembunuhan memburu rezim Duterte, dan polisi berada di garis depan dalam perang berdarah melawan narkoba.

Sementara itu, juru bicara Kepresidenan, Harry Roque yakin Nuezca tidak akan lolos kali ini karena bukti kuat seperti yang terlihat di video.

Presiden Rodrigo Duterte yang selalu bersumpah akan mendukung polisi, tidak akan melindungi Nuezca karena kejahatan itu dilakukan saat dia tidak bertugas.

Baca juga: Polwan Ini Tewas Tembak Diri Sendiri, Ibu 2 Anak Ini Malu Video Syur Miliknya Disebar Mantan Pacar

“Polisi itu tidak dapat mendapat pembelaan apa pun yang terkait dengan pekerjaannya. Ini akan diperlakukan, diadili, diselidiki seperti kasus pembunuhan biasa,” katanya.

“Keadilan akan dijalankan karena kami melihat buktinya. Presiden tidak akan melindunginya,” sambungnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved