Luar Negeri
Palestina Hadapi Konflik Internal Jelang Pemilu Presiden, Ini 3 Figur Kuat Pengganti Mahmoud Abbas
Pemilu Kepresidenan ini adalah pemilihan pertama di Palestina sejak dia naik takhta pada 2005 silam.
Tapi pihak keluarga membantah laporan tersebut.
“Yang benar dia ditembak oleh otoritas Palestina,” kata sang ibu, Um Hatem, di sebuah apartemen mungil bertembok polos tanpa cat di Balata.
“Dia sedang memerangi praktik korupsi di tubuh pemerintah. Sebabnya mereka tidak menyukainya,” kata Um Hatem sebelum mencium poster raksasa bergambar putranya.
Di luar, aparat Palestina berseragam lengkap terlihat berjaga-jaga di sekirar kendaraan lapis baja yang diparkir di gerbang masuk utama.
Sementara penembak jitu disebar di atap-atap gedung untuk memantau situasi.
Jendral Wael Shitawi, seorang pejabat senior Palestina, meyakini Abu Rizq bekerja untuk Dahlan dalam menggalang kerusuhan berdarah di Balata.
“Dahlan memberikan uang kepada penganguran muda untuk melemparkan bom molotov kepada aparat keamanan,” kata dia kepada AFP.
“Tujuannya adalah untuk menunjukkan bahwa Otoritas Palestina tidak mampu mengontrol kamp," sambung Abu Rizq.
Hal senada diungkapkan Gubernur Nablus, Ibrahim Ramadan.
“Hatem bersama Dahlan. Orang-orang ini hanya mengerti bahasa kekerasan dan kita harus membuat mereka paham bahwa kita kia,” kata dia.
Namun bagi simpatisan Dahlan dan anggota Fatah, Dimitri Diliani, Otoritas Palestina gagal memahami fenomena Dahlan sebagai representasi kemarahan pengungsi yang merasa dipinggirkan.
“Dahlanfobia sedang menghinggapi Otoritas Palestina. Wabah ini lebih parah ketimbang pandemi Covid-19,” ujar Diliani.
Diliani meyakini dukungan luas bagi Dahlan adalah reaksi terhadap penganiayaan politik yang dilakukan Otoritas Palestina.
Di lingkaran kekuasaan Palestina di Tepi Barat, isu suksesi jelang pemilu kepresidenan tahun depan masih dianggap tabu.
Sejauh ini belum jelas siapa yang bakal menggantikan Abbas di pucuk pimpinan Fatah.