Berita Aceh Barat Daya

Saluran Irigasi Krueng Susoh Abdya Bocor Sejumlah Titik, Berdampak tak Serentak Pola Tanam

Saluran Irigasi Teknis Krueng Susoh (Krueng Beukah), Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), sejak dari Desa Babah Lhueng Kecamatan Blangpidie....

Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Jalimin
SERAMBINEWS.COM/ZAINUN YUSUF
Saluran sekunder Irigasi Teknis Krueng Susoh/Krueng Beukah di lokasi Dusun I, Gampong Mangota, Kecamatan Blangpidie, Abdya, rusak diterjang banjir dua tahun lalu, hingga Selasa (22/12/2020), belum diperbaiki. Dinding beton saluran rusak hanya ditangani darurat dengan papan dibalut terpal plastik tidak mampu bertahan sehingga air banyak terbuang di lokasi.   

Laporan Zainun Yusuf | Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE –  Saluran Irigasi Teknis Krueng Susoh (Krueng Beukah), Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), sejak dari Desa Babah Lhueng Kecamatan Blangpidie, Kecamatan Setia sampai Desa Ie Lhop Kecamatan Tangan-Tangan, masih mengalami bocor atau rusak sejumlah titik lokasi kurun waktu sekian lama.

Suplai air terbuang dalam jumlah besar di sejumlah titik kerusakan sehingga tidak mampu menjangkau areal sawah sejumlah gampong lainnya, terutama kawasan Kecamatan Setia. Hal ini diperburuk lagi dengan tindakan sejumlah petani yang tidak tertib menggunakan air.

Peristiwa ini mengakibatkan Musim Tanam (MT) Gadu 2020 menjadi tidak serentak. Tanaman padi areal sawah kawasan Kecamatan Blangpidie dan Kecamatan Setia hingga akhir Desember ini  sudah berumur satu bulan lebih atau jelang mekar bunga.

Sedangkan areal sawah kawasan Kecamatan Setia, terutama di Desa Cinta Makmur, Tangan-Tangan Cut dan Lhang baru memasuki tanam. “Kami terlambat tanam karena pasokan kebutuhan air sawah tak cukup,” kata Junaidi, Keuchik Gampong Cinta Makmur kepada Serambinews.com, Selasa (22/12/2020).

Pantauan Serambinews.com, saluran skunder Irigasi Krueng Beukah (Krueng Susoh) yang mengalami rusak berat adalah lokasi belakang rumah Bang Yed, Dusun I, Gampong Alue Mangota,  Kecamatan Blangpidie.           

“Kerusakan saluran irigasi ini terjadi dalam peristiwa banjir dua tahun lalu, namun hingga sekarang belum diperbaiki,” kata Ahmad, warga menempati rumah tidak jauh dari lokasi, Selasa, siang.

Peristiwa jebol dinding saluran dari beton sepanjang 10 meter itu, hanya ditangani dengan membuat dinding saluran darurat dari papan kemudian dibalut dengan terpal plastik. Penanganan darurat seperti ini tentu tidak bertahan lama. Dinding saluran dari bahan papan itu kembali bocor sehingga suplai air banyak terbuang di lokasi.

Keterangan diperoleh dari petani lainnya kerusakan atau kebocoran saluran skunder irigasi Krueng Susoh terjadi antara BMG 2 (pintu sadapan) Desa Keude Paya hingga BMG 4 kawasan Desa Alue Dama (lokasi Lapas Kelas II Blangpidie).

Dampaknya, suplai kebutuhan sawah tidak tidak maksimal ke BMG 5 lokasi Dusun Drien Payeh, Desa Cinta Makmur, Kecamatan Setia. Bahkan pasokan air sawah sekali tidak mampu menjangkau BMG 10 di Desa Ie Lhop, Kecamatan Tangan-Tangan.

Pasokan air sawah yang sangat kurang menjadi kendala petani pengolahan lahan sawah sehingga tanam padi menjadi tidak serentak pada MT  Gadu 2020, ini.

Seperti dialami para petani tiga Desa Kecamatan Setia, yaitu Cinta Makmur, Tangan-Tangan Cut dan Lhang  yang baru memasuki puncak tanam.

Sementara petani Desa Moen Mameh, tetangga mereka sudah tanam sejak tiga lalu setelah menerima pasokan air dari irigasi tradisional dari Ie Lhop, Tangan-Tangan.

Petani mengharapkan kerusakan atau kebocoran  saluran irigasi teknis Krueng Susoh dalam tiga kecamatan (Blangpidie, Setia dan Tangan-Tangan) yang sudah terjadi sekian lama agar diperbaiki sehingga petani bisa melaksanakan tanam serentak.           

Kurang Tertib

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved