Breaking News

Internasional

Arab Saud Klaim Vaksin Covid -19 Tidak Menimbulkan Efek Samping

Kerajaan Arab Saudi mengklaim vaksin Covid-19 tidak akan menimbul efek samping. Kementerian Kesehatan Arab Saudi, Selasa (22/12/2020)

Editor: M Nur Pakar
AFP
Seorang warga menerima suntikan vaksin Covid-19 di Arab Saudi. 

SERAMBINEWS.COM, JEDDAH - Kerajaan Arab Saudi mengklaim vaksin Covid-19 tidak akan menimbul efek samping.

Kementerian Kesehatan Arab Saudi, Selasa (22/12/2020) mengatakan warga yang telah diberikan vaksin Covid-19 tetap sehat dan baik.

Kemenkes mendesak warga untuk mendaftar melalui aplikasi Sehaty untuk vaksinasi virus.

Juru bicara Kementerian Kesehatan Dr.Mohammed Al-Abd Al-Aly, membantah laporan varian baru Covid-19 telah masuk ke Kerajaan.

Tetapi, dia mengatakan penelitian terus dilakukan pada urutan genetik virus.

Kemenkes Saudi mengatakan wanita hamil atau menyusui dilarang menggunakan vaksin Pfizer-BioNTech.

Mereka yang menderita reaksi alergi parah yang membutuhkan suntikan epinefrin juga dilarang mengambil vaksin.

Baca juga: 400 Ribu Warga Arab Saudi Masuk Penerima Pertama Vaksin Covid-19

Pejabat kesehatan menggelar konferensi ilmiah untuk membahas perkembangan terbaru seputar varian virus tersebut.

"Sejauh ini, mutasi virus Covid-19 belum terdeteksi di Kerajaan," kata Al-Aly.

Dia menambahkan penangguhan penerbangan bertujuan untuk mengurangi kemungkinan orang yang terinfeksi virus baru tersebut memasuki negara tersebut.

Dalam konferensi tersebut, Dr. Abdullah Assiri, konsultan penyakit menular dan asisten deputi menteri kesehatan pencegahan, mengatakan ribuan mutasi telah tercatat di seluruh dunia.

Tetapi, tanpa menunjukkan dampak signifikan pada kecepatan atau keganasan virus.

“Mutasi yang tercatat di Inggris tidak menyebabkan peningkatan angka kematian,” Assiri menambahkan.

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Saudi telah melakukan studi terperinci ke seluruh urutan genom virus.

CEO pusat tersebut, Abdullah Algwizani, mengatakan pekerjaan dilakukan dengan melakukan pengurutan genetik.

Baca juga: Media Israel Sebut Arab Saudi dan AS Mau Bujuk Indonesia untuk Normalisasikan Hubungan dengan Israel

Khususnya kasus-kasus positif yang berasal dari negara-negara Eropa atau negara manapun tempat epidemi muncul.

Sejauh ini, data tentang struktur genetik dan fenotipik Covid-19 di Inggris belum mencukupi, kata Dr. Ahmed Al-Jedai, asisten wakil menteri urusan terapeutik dan profesor farmasi klinis.

“Belum terbukti bahwa perubahan ini mempengaruhi vaksin virus," katanya.

Dia menambahkan, beberapa mutasi terjadi dengan strain virus.

“Mutasi biasanya terjadi pada banyak virus RNA, seperti influenza, dan tidak berarti peningkatan keparahan atau virulensi virus atau ketahanannya terhadap obat dan vaksin," jelasnya.

Sementara itu, Arab Saudi pada Selasa (22/12/2020) melaporkan delapan kematian baru terkait Covid-19 sehingga jumlah keseluruhan menjadi 6.139 orang.

Baca juga: Arab Saudi Tutup Penerbangan Internasional Sepekan, Bagaimana Nasib Jamaah Umrah?

Ada 181 kasus baru yang dilaporkan di Kerajaan, yang berarti 361.359 orang sekarang telah tertular penyakit tersebut.

Saat ini, terdapat 2.971 kasus aktif dimana 404 pasien berada dalam kondisi kritis atau serius.

Menurut kementerian, 64 kasus baru tercatat di Riyadh, 36 di Mekkah, dan 12 di Madinah.

Selain itu, 160 lebih pasien telah pulih dari COVID-19, meningkatkan jumlah pemulihan di Kerajaan menjadi 352.249 orang.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved