Internasional
Pelajar Putri Sierra Leone Berusia 13 Tahun Hamil Tetap Dapat Sekolah, Tanzania Tetap Melarang
Para pelajar putri Sierra Leone yang hamil dalam usia 13 tahun telah diizinkan untuk tetap bersekolah. Bulan lalu, Pemerintah Tanzania digugat ke pen
SERAMBINEWS.COM, DODOMA - Para pelajar putri Sierra Leone yang hamil dalam usia 13 tahun telah diizinkan untuk tetap bersekolah.
Bulan lalu, Pemerintah Tanzania digugat ke pengadilan atas larangan siswi hamil dan ibu muda bersekolah.
Ini adalah salah satu dari sedikit negara di dunia yang secara aktif memberlakukan larangan semacam itu.
Pada Desember 2019, pengadilan lain memerintahkan Sierra Leone untuk mencabut larangan.
Sampai tahun ini, berarti meninggalkan sekolah dan sangat mungkin dipaksa menikah.
Sebaliknya, ada yang terus bermimpi menjadi perawat suatu hari nanti.
Pada Maret 2020, Sierra Leone membatalkan larangan bagi anak perempuan hamil dan ibu muda bersekolah, lansir BBCNews, Selasa (29/12/2020).
Hanya tiga bulan setelah pengadilan Komunitas Ekonomi negara bagian Afrika Barat (Ecowas) - pengadilan tertinggi di kawasan itu memutuskan hal itu diskriminatif.
Karena, melanggar hak seorang anak atas pendidikan.
Negara ini telah lama bermasalah dengan kehamilan remaja.
Lebih dari 35% anak perempuan di bawah usia 18 tahun telah melahirkan pada tahun 2013 .
Angka melonjak hingga 65% di beberapa daerah, selama pandemi Ebola tahun 2014/15 ketika sekolah terpaksa tutup.
Tanggapan pemerintah, ketika Sierra Leone muncul dari krisis Ebola, adalah dengan menyatakan kebijakan resmi larangan bagi perempuan hamil dari sekolah umum.
Karena khawatir mereka akan mendorong anak perempuan lain untuk melakukan hal yang sama.
Sementara angka resmi pada tahun 2015 menunjukkan sekitar 3.000 anak perempuan terkena dampak larangan tersebut, beberapa menyatakan jumlahnya bisa jauh lebih tinggi .