Berita Aceh Timur

Sejak 1976, Almarhum Abu Sanusi Direstui Hasan Tiro Pimpin Gerilyawan GAM Wilayah Peureulak

“Tahun 1976 beliau mendapatkan kepercayaan dari almarhum dr Zubir Mahmud, dan direstui oleh almarhum Tgk Hasan Tiro menjadi pimpinan gerilyawan GAM...

Penulis: Seni Hendri | Editor: Nurul Hayati
Foto: Kiriman Warga
Ketua KPA Pusat, yang juga Ketua DPA-PA Aceh, Muzakir Manaf atau Mualem, saat menjenguk almarhum Tgk Sanusi Bin Muhammad atau Abu Sanusi, saat dalam perawatan. 

“Tahun 1976 beliau mendapatkan kepercayaan dari almarhum dr Zubir Mahmud, dan direstui oleh almarhum Tgk Hasan Tiro menjadi pimpinan gerilyawan GAM wilayah Peureulak, hingga beliau menjabat sebagai Panglima GAM wilayah Peureulak, hingga MoU Helsinki,” ungkap Ruslan.

Laporan Seni Hendri | Aceh Timur

SERAMBINEWS.COM, IDI – Sejak tahun 1976 almarhum Tgk Sanusi Bin Muhammad atau Abu Sanusi, atas musyawarah dan kepercayaan dari almarhum dr Zubir Mahmud (Menteri Sosial dan Gubernur GAM Wilayah Peureulak) dan almarhum Abu Kruet Lintang (Abu M Yusuf Ibrahim) sehingga almarhum Abu Sanusi direstui oleh Tgk Hasan Tiro, memimpin gerilyawan GAM wilayah Peureulak sejak tahun 1976.

Hal tersebut disampaikan oleh Tgk Ruslan Razali, keponakan almarhum Abu Sanusi kepada Serambinews.com, Selasa, (29/12/2020).

“Tahun 1976 beliau mendapatkan kepercayaan dari almarhum dr Zubir Mahmud, dan direstui oleh almarhum Tgk Hasan Tiro menjadi pimpinan gerilyawan GAM wilayah Peureulak, hingga beliau menjabat sebagai Panglima GAM wilayah Peureulak, hingga MoU Helsinki,” ungkap Ruslan.

Bahkan, kepulangan almarhum Tgk Hasan Tiro ke Aceh pasca damai, Abu Sanusi diminta oleh almarhum Wali Nanggroe sebagai orang yang ikut untuk menyambutnya ketika pertama kali menginjakan kaki di Aceh saat mendarat di Bandara Blang Bintang.

Setelah Aceh damai, jelas Tgk Ruslan, almarhum Abu Sanusi juga pernah menjabat sebagai Ketua DPW PA Aceh Timur dan hingga almarhum wafat menjabat sebagai Dewan Penasehat Partai Nasional Aceh (PNA).

Almarhum Abu Sanusi, jelas Tgk Ruslan, lahir di Gampong Kruet Lintang, Kecamatan Peureulak Timur, tahun 1949.

Baca juga: 6 Fakta Video Syur Gisel dan MYD: Dibuat di Medan Tahun 2017 hingga Terancam 12 Tahun Penjara

Ayah almarhum bernama Tgk Muhammad bin Idris dan ibunya Mariah Usman.

Ia adalah cucu dari Abu Usman (Tgk Tuha) pendiri pertama Dayah Darul Muta'allimin Kruet Lintang.

Almarhum juga adalah keponakan dari almarhum Abu Yusuf bin Ibrahim (Abu Kruet Lintang) salah seorang ulama Aceh era 80-an).

Ia dibesarkan di Peureulak dan sempat belajar di Dayah Darul Muta'allimin Kruet Lintang. (*)

Baca juga: Sebelum Meninggal, Almarhum Abu Sanusi Sudah Tiga Tahun Sakit dan Duduk di Kursi Roda

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved