Berita Aceh Besar

DWP Kemenag Aceh Besar Menebar Bakti di Maheng, Gampong dengan Sejuta Kisah

"Jangan pernah lupakan kami di Maheng," ujar Keuchik Samsul Bahri sebagaimana dikutip Kasubbag TU Kemenag Aceh Besar, Khalid Wardana.

Penulis: Nasir Nurdin | Editor: Nasir Nurdin
Kemenag Aceh Besar/For Serambinews.com
Keuchik Maheng, Samsul Bahri menerima bantuan karpet dan Kitab Suci Alquran dari Kakankemenag Aceh Besar, H Abrar Zym pada acara bakti sosial Ibu-ibu DWP Kemenag Aceh Besar ke gampong tersebut, Rabu (30/12/2020). 

Nama Maheng tentu tak asing di telinga masyarakat Aceh, khususnya Aceh Besar. Maheng adalah sebuah gampong di lereng Gunung Seulawah, pedalaman Kecamatan Kuta Cot Glie, Aceh Besar. Ketika konflik berkecamuk, Maheng menjadi salah satu basis pergerakan GAM. Terlalu banyak kisah yang tercatat di sana. "Jangan pernah lupakan Maheng," begitu kata Kasubbag TU Kankemenag Aceh Besar, H Khalid Wardana MSi kepada Nasir Nurdin dari Serambinews.com, mengutip harapan masyarakat setempat.

SERAMBINEWS.COM - Ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Aceh Besar, Rabu (30/12/2020)  melaksanakan bakti sosial di Gampong Maheng, Kecamatan Kuta Cot Glie, Aceh Besar.

Kasubbag TU Kankemenag Aceh Besar, H Khalid Wardana MSi melaporkan, pada kegiatan itu disalurkan bantuan sembako, santunan untuk fakir miskin dan penyandang cacat. Juga bantuan Kitab Suci Alquran dan karpet untuk meunasah.

Kegiatan itu turut dihadiri Kakankemenag Aceh Besar, H Abrar Zym SAg bersama Ketua DWP Siti Reiniza SPd, Kasi Penmad Suryadi SAg, Kasi Haji dan Umrah Az Zahri MH, dan puluhan ibu-ibu DWP Kankemenag Aceh Besar.

Baca juga: FPI Resmi Dilarang Pemerintah, Fahri Hamzah: Sayang Sekali, Orang Pintar Tak Membuka Ruang Diskusi 

Baca juga: Ada Sopir Titip Barang di Pos Jaga Rutan Jantho, Ditujukan untuk Abbas, Ternyata Isinya Sabu-sabu

Ketua DWP Kemenag Aceh Besar Siti Reiniza mengatakan, bakti sosial ke Maheng merupakan rangkaian kegiatan memperingati Hari Amal Bakti Ke-75 Kementerian Agama RI.

Menurut Siti Reiniza, dipilihnya Maheng sebagai objek bakti sosial didasari kondisi masyarakatnya yang membutuhkan perhatian dari semua pihak.

"Gampong Maheng di lereng Gunung Seulawah, pedalaman Kecamatan Kuta Cot Glie merupakan salah satu gampong yang paling terimbas pada saat konflik bersenjata di Aceh. Masih banyak masyarakat miskin dan tertinggal di gampong itu yang mengharapkan sentuhan kita," kata Siti Reiniza.

Kondisi yang dilaporkan Ketua DWP Kemenag Aceh Besar dibenarkan Keuchik Maheng, Samsul Bahri.

Menurut Keuchik Samsul, sudah sangat lama masyarakatnya merindukan sentuhan program dari pemerintah. Makanya wajar, banyak duafa dan inong balee yang tak mampu membendung air mata haru ketika menerima bantuan dari DWP Kemenag Aceh Besar.

"Jangan pernah lupakan kami di Maheng," ujar Keuchik Samsul Bahri sebagaimana dikutip Kasubbag TU Kemenag Aceh Besar, Khalid Wardana.

Baca juga: Mahfud MD Tunjukkan Video Habib Rizieq saat Dukung ISIS: Jadi Satu Alasan Kegiatan FPI Dihentikan

Pasca-MoU Helsinki, Maheng menjadi daya tarik beberapa petinggi GAM untuk melaksanakan berbagai program sosial dan pemberdayaan ekonomi.

Bahkan,  gubernur Aceh waktu itu, Irwandi Yusuf membangun meuligoe keluarga di Maheng.

Berdasarkan laporan masyarakat, dalam beberapa tahun terakhir hampir tak ada lagi pejabat dan program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat mengalir ke Maheng.

Tiba-tiba, pada Rabu 30 Desember 2020, rombongan pejabat dan DWP Kemenag Aceh Besar datang memberikan bantuan.

"Mereka terlihat begitu bahagia," kata Khalid menggambarkan suasana pertemuan menjelang tutup tahun 2020 bersama masyarakat Maheng, gampong dengan sejuta kisah. (Nasir Nurdin/Serambinews.com) 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved