Tafakkur
Waktu Utama dan Paling Baik Untuk Sholat Dhuha, Buya Yahya: Saat Panas Matahari Mulai Menguat
Rentang waktu mengerjakan Shalat Dhuha sebagaimana dijelaskan oleh Buya Yahya ialah saat matahari mulai meninggi hingga matahari belum tergelincir di
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Safriadi Syahbuddin
SERAMBINEWS.COM - Inilah waktu paling tepat dan terbaik menunaikan Sholat Dhuha.
Shalat Dhuha adalah Shalat Sunnah yang dikerjakan hanya pada waktu pagi hari saja.
Shalat Dhuha dapat dilakukan minimal 2 rakaat.
Sedangkan maksimalnya bisa dikerjakan hingga 12 rakaat, dengan setiap 2 rakaat Sholat Dhuha diakhiri satu salam.
Shalat sunnah Dhuha menjadi salah satu ibadah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW.
Disebut Sholat Duha yakni karena sholat ini dikerjakan pada waktu Duha.
Waktu Duha adalah waktu pada saat matahari mulai naik kurang lebih 7 hasta mulai dari terbitnya matahari (sekitar pukul 07.00 pagi) sampai waktu dhuhur (sekitar pukul 12.00 siang).
Diantara rentang waktu tersebut, adakah waktu paling tepat dan terbaik untuk menunaikan ibadah Sholat Dhuha?
Berikut adalah penjelasan Buya Yahya yang dikutip dalam video yang ditayangkan di YouTube Al-Bahjah Tv dengan judul Waktu Sholat Dhuha Yang Baik - Hikmah Buya Yahya.
Baca juga: Sholat Dhuha, Keutamaannya Dosa Diampuni Hingga Dibuka Pintu Rezeki
Baca juga: Membaca Sholawat Nabi Muhammad SAW sangat Dianjurkan, Ini Sederet Keutamaannya
Baca juga: Ingat! Sebelum Beraktifitas Agar Selalu Dilindungi Allah SWT, Bacalah Doa Pagi Hari
Waktu yang Tepat dan Terbaik Sholat Dhuha
Rentang waktu mengerjakan Shalat Dhuha sebagaimana dijelaskan oleh Buya Yahya ialah saat matahari mulai meninggi hingga matahari belum tergelincir di atas kepala.
"Selagi matahari belum di atas kepala, maka itu adalah waktu Dhuha," kata Buya Yahya.
Lebih jelasnya lagi, Buya memberikan rincian kapan Shalat Dhuha boleh mulai dikerjakan.
"Waktu dhuha terbentang dari matahari terbit, kita tunggu sejenak, sampai setinggi qadra ramhin, itu kalimat nabi," jelas Buya.
Yang dimaksud Qadra Ramhin ialah saat matahari terbit meninggalkan landasannya, ketinggian matahari dengan tanah diperkirakan satu tombak.
"Itu perkiraan saja, mungkin sederhananya ialah di bawahnya (celah matahari dengan permukaan tanah) bisa dikasih matahari lagi," lanjutnya.
Sementara itu, waktu paling afdhal dan paling utama menunaikan ibadah Shalat Dhuha ialah ketika panas matahari mulai menguat, yaitu di seperempat waktu siang
Dalam kisaran waktu, diumpamakan rentang waktu siang hari dibagi menjadi empat, maka waktu yang paling bagus mengerjakan Shalat Duha ialah 3 jam setelah matahari terbit.
"Itu adalah waktu yang paling tepat, paling bagus kalau kita ingin melakukan Shalat Dhuha," terang Buya Yahya.
"Waktu Dhuha ialah saat matahari mulai meninggi meninggalkan landasannya setinggi tombak. Setelah itu meninggi lagi dan mulai panas, itulah waktu utama shalat dhuha," tegasnya lagi.
Baca juga: Sholat Dhuha, Wasiat Rasulullah SAW, Simak Tata Cara dan Niatnya Dijelaskan Ustaz Abdul Somad
Baca juga: Ini Surat Terbaik Dibaca dalam Sholat Dhuha, Simak Keutamaannya yang Luar Biasa
Tata Cara Shalat Dhuha
Untuk tata cara sholat dhuha 2 rakaat adalah sebagai berikut:
1. Niat sholat dhuha
Berikut bacaan niat sholat Dhuha :
أُصَلِّى سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنَ لِلَّهِ تَعَالَى
(Usholli sunnatadh Dhuhaa rak'ataini lillaahi ta'aalaa)
Artinya: "Aku niat sholat sunnah Dhuha dua rakaat karena Allah Ta'ala"
2. Takbiratul ikhram
3. Membaca Doa Iftitah (Sunnah)
4. Membaca Surah Al-Fatihah
5. Membaca Surah As-Syams
6. Ruku’ dengan tuma’ninah
7. I’tidal dengan tuma’ninah
8. Sujud dengan tuma’ninah
9. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
10. Sujud kedua dengan tuma’ninah
11. Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua
12. Membaca Surah Al-Fatihah
13. Membaca Surah Ad-Dhuha
14. Ruku’ dengan tuma’ninah
15. I’tidal dengan tuma’ninah
16. Sujud dengan tuma’ninah
18. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
19. Sujud kedua dengan tuma’ninah
20. Tasyahud Akhir dengan tuma’ninah
21. Salam
21. Membaca doa sholat dhuha
Doa Setelah Shalat Dhuha
Salah satu tata cara sholat Dhuha adalah membaca doa setelah sholat Dhuha berikut ini:
اَللَّهُمَّ إِنَّ الضُّحَاءَ ضُحَاؤُكَ وَالبَهَاءَ بَهَاؤُكَ وَالجَمَالَ جَمَالُكَ وَالقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ اَللَّهُمَّ إِنْ كَانَ رِزْقِي فِي السَّمَاءِ فَأَنْزِلْهُ وَإِنْ كَانَ فِي الأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَإِنْ كَانَ مُعْسِرًا فَيَسِّرْهُ وَإِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَإِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَائِكَ وَبَهَائِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِي مَا آتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
اَللَّهُمَّ بِكَ أُصَاوِلُ وَبِكَ أُحَاوِلُ وَبِكَ أُقَاتِلُ ثُمَّ يَقُوْلُ رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ
Allahumma innad Dhuha'a Dhuha'uka, wal baha'a baha'uka, wal jamala jamaluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrata qudratuka, wal ‘ishmata ishmatuka. Allahumma in kana rizki fis samai, fa anzilhu. Wa in kana fil ardhi, fa akhrijhu. Wa in kana mu‘siron, fa yassirhu. Wa in kana haraman, fa thahhirhu. Wa in kana ba‘idan, fa qarribhu bi haqqi Dhuha'ika, wa baha'ika, wa jamalika, wa quwwatika, wa qudratika. Atini ma ataita ‘ibadakas shalihin.
Allâhumma bika ushawilu, wa bika uhawilu, wa bika uqatilu. Rabbighfir li, warhamni, watub ‘alayya. Innaka antat tawwabur rahim. (Dibaca sebanyak 40/100 kali).
Artinya :
"Tuhanku, sungguh waktu Dhuha adalah milik-Mu. Yang ada hanya keagungan-Mu. Tiada lagi selain keindahan-Mu. Hanya ada kekuatan-Mu. Yang ada hanya kuasa-Mu. Tidak ada yang lain kecuali lindungan-Mu. Tuhanku, kalau rezekiku di langit, turunkanlah. Kalau berada di bumi, keluarkanlah. Kalau sulit, mudahkanlah. Kalau haram, gantilah jadi yang suci. Bila jauh, dekatkanlah dengan hakikat Dhuha, keagungan, kekuatan, kekuasaan-Mu. Tuhanku, berikanlah aku apa yang Kau anugerahkan kepada hamba-hamba-Mu yang saleh.
Tuhanku, dengan-Mu aku bergerak. Dengan-Mu aku berusaha. Dengan-Mu, aku berjuang. Tuhanku, ampunilah segala dosaku. Turunkan rahmat-Mu kepadaku. Anugerahkanlah tobat-Mu untukku. Sungguh Engkau maha penerima tobat, lagi maha penyayang."
Baca juga: Panduan Sholat Dhuha, Diawali Niat dan Doa, Setiap Gerakan & Lantunan Dihitung Sedekah
Manfaat dan Keutamaan Sholat Dhuha
1. Sholat Dhuha sebagai wasiat Rasulullah
Dari Abu Hurairah Ra berkata:
"Kekasihku Rasulullah saw telah berpesan kepadaku supaya berpuasa tiga hari setiap bulan, dan dua rakaat shalat Dhuha, dan shalat witir sebelum tidur." ( HR Buhkari dan Muslim)
2. 2 rakaat Sholat Dhuha senilai 360 sedekah
Keutamaan ini banyak dikaitkan dengan lancarnya rezeki, karena setara dengan 360 sedekah.
يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلاَمَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْىٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى
"Setiap pagi, setiap ruas anggota badan kalian wajib dikeluarkan sedekahnya. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, dan melarang berbuat munkar adalah sedekah. Semua itu dapat diganti dengan shalat Dhuha dua rakaat." (HR Muslim)
3. 4 Rakaat sholat Dhuha membawa kecukupan rezeki
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, "Wahai anak Adam, janganlah engkau luput dari empat rakaat di awal harimu, niscaya Aku cukupkan untukmu di sepanjang hari itu." (HR Ahmad)
4. Sholat Dhuha 2 rakaat sebagai pengganti tasbih, tahmid, dan tahlil
Rasulullah bersabda:
"Setiap pagi ada kewajiban untuk tiap-tiap persendian bersedekah. Tiap-tiap tasbih itu sedekah, tiap-tiap tahlil sedekah, tiap-tiap tahmid sedekah, tiap-tiap takbir sedekah, tiap-tiap menganjurkan kebaikan sedekah, tiap-tiap mencegah yang mungkar sedekah dan cukup menggantikan semua itu dengan dua rakaat shalat Dhuha." (HR Muslim)
5. Sholat Dhuha sebagai penghapus dosa
Hal ini sesuai dengan sabda Raulullah:
"Barang siapa yang mengerjakan sholat Dhuha dan mampu menjaganya setiap waktu, niscaya Allah mengampuni dosa-dosanya. Sekalipun dosa-dosanya itu banyak seperti buih di lautan." (HR Tirmidzi dari Abu Daud Ra)
6. Berpahala Umrah
Mengerjakan shalat Dhuha tentunya akan mendapatkan pahala.
Pahala dari sholat Dhuha setara dengan pahala mengerjakan umrah.
Sesuai dengan isi hadist dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan bersuci untuk melaksanakan shalat wajib maka pahalanya seperti seorang yang melaksanakan haji. Barangsiapa yang keluar untuk melaksanakan shalat Dhuha maka pahalanya seperti orang yang melaksanakan umrah." (Shahih al-Targhib : 673).
(Serambinews.com/Yeni Hardika)