Infeksi, Lengan Anna Kembali Dicopot
Tim dokter Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh kembali melakukan operasi untuk mencopot lengan Anna Mutia (28)
BLANGPIDIE - Tim dokter Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh kembali melakukan operasi untuk mencopot lengan Anna Mutia (28), perawat Rumah Sakit Umum Teungku Peukan Aceh Barat Daya (RSUTP Abdya). Pencopotan itu dilakukan hanya berselang sekitar 12 jam sejak penyambungan dilakukan.
Lengan Anna terputus pada bagian atas siku. Peristiwa itu terjadi pada Senin (28/12/2020) pagi saat yang bersangkutan mengendarai sepeda motor melintas di jalan kawasan Desa Ujong Padang, Kecamatan Susoh menuju Desa Ie Mameh, Kecamatan Kuala. Anehnya, hingga kini masih belum jelas apa yang menyebabkan lengan ibu satu anak ini terputus.
Suami Anna, Fajri, kepada Serambi mengatakan, operasi pencopotan lenggan Anna itu dilakukan pada Kamis (31/12/2020). Berdasarkan hasil pemantauan tim dokter, Fajri mengatakan bahwa aliran darah pada lengan Anna yang disambungkan itu tidak berfungsi dengan dengan baik, sehingga dokter menyarankan untuk dilepas kembali.
“Setelah bermusyawarah dengan keluarga, akhirnya seluruh keluarga sepakat, untuk dioperasi kembali,” ujarnya. “Tangan yang dicopot itu juga sudah ditanam," tambah Fajri lagi.
Pencopotan lengan Anna Mutia itu harus dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya infeksi dan hal-hal yang membahayakan lainnya. "Karena memang tangannya tidak berfungsi kembali, dikhawatirkan menyebar dan terjadi infeksi ke bagian yang lain, maka dengan berat hati harus dicopot kembali," tutupnya.
Anna dilarikan ke RSUZA Banda Aceh tak lama setelah kejadian. Sesampai di RSUZA, dilakukan operasi penyambungan kembali yang berlangsung selama sekitar 6 jam. Operasi dimulai pukul 23.20 Senin (28/12/2020) dan selesa pada pukul 05.00 WIB Selasa (29/12/2020).
Direktur RSUTP Abdya, dr Ismail Muhammad SpB seusai operasi tersebut, ketika ditanya Serambi mengaku tidak bisa memastikan apakah lengan Anna yang terputus bisa berfungsi kembali atau tidak, karena hasilnya tergantung pada hasil observasi atau pemantauan yang dilakukan tim medis.
"Hasilnya mulai nampak beberapa hari kedepan, tentu kita berdoa tangannya bisa kembali berfungsi normal," katanya ketika itu.
Hingga kini belum diketahui apa yang menyebabkan lengan Anna terputus. Korban mengaku tidak tahu apa yang terjadi, meski saat kejadian itu ia masih dalam kondisi sadar. Demikian juga dengan teman Anna yang pulang bersama dirinya saat hari kejadian, juga tidak tahu menahu.
Kasat Reskrim Polres Abdya, AKP Erjan Dasmi, Rabu (30/12/2020) malam kepada Serambi mengaku sudah memeriksa lima saksi, tetapi belum ada yang mampu menjelaskan dan melihat langsung saat insiden tersebut terjadi. "Sampai saat ini kita belum menemukan petunjuk dan titik terang apa penyebab putusnya tangan korban," ujarnya.
Karena itu pihaknya belum bisa menyimpulkan, apakah itu kasus laka lantas atau masuk kategori kriminal. "Belum ada. Iya, kami bingung juga ni, kok bisa tangannya putus," ungkapnya.
Meski begitu, polisi akan terus berusaha mengungkapkan kasus tersebut, termasuk meminta keterangan terhadap korban dan keluarga dekat. "Iya, kita tunggu beliau, karena beliau yang mampu menjelaskankan. Saksi-saksi yang kita periksa pun tak ada yang bisa memberikan petunjuk," imbuh AKP Erjan Dasmi.(c50)