Berita Aceh Tengah

Mencapai Puncak Bur Telege dengan Berjalan Kaki Menaiki 1000 Anak Tangga, Indah dan Mendebarkan

Selain menggunakan mobil dan kendaraan roda dua, objek wisata populer di Aceh Tengah, Bur Telege Takengon...

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Jalimin
For Serambinews.com
Kabut awan yang indah ditemui saat menjajal pendakian ke puncak Bur Telege dangan berjalan kaki. 

Laporan Fikar W Eda | Aceh Tengah

SERAMBINEWS.COM, TAKENGON - Selain menggunakan mobil dan kendaraan roda dua, objek wisata populer di Aceh Tengah, Bur Telege Takengon, juga bisa dicapai dengan jalan setapak dengan menaiki seribu anak tangga.

Serambinews.Com mencoba menjajal Bur Telege melalui jalur “1000 anak tangga itu” dengan gerbang  masuk dari Kampung Hakim. Pintu masuk melewati rumah penduduk  hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki. Kalau menggunakan kendaraan, sebaiknya diparkir di jalan raya dekat Masjid Taqwa.

Tapi kalau Anda menginap atau berada di seputaran Kota Takengon, sebaiknya kendaraan diparkir di penginapan. Sebab tidak banyak tempat di sana yang bisa dijadikan area parkir. Anda bisa mulai berjalan kaki dari penginapan.

Jalur “1000 anak tangga” ke puncak Bur Telege cukup memberi suasana takjub, mendebarkan,  dan menyenangkan.

Terutama saat berada di pertengahan perjalanan. Tatapan mata langsung bisa menyapu seluruh wajah Kota Takengon, dan hamparan Danau Laut Tawar. Indah dan menenangkan.

Baca juga: KABAR GEMBIRA, BLT Subsidi Gaji Akan Dilaksanakan Bulan Januari 2021, Ini Kata Menaker

Baca juga: Jeritan Anak Ungkap Dugaan Mesum Ibunya dan Pria Beristri di Pidie, Ngaku Hanya Berbuat Ini

Hanya saja diperlukan kehati-hatian saat menaiki anak tangga demi anak tangganya, karena   bersemak dan beberapa bagian licin oleh hujan. Sepertinya, jalur ini belum mendapat perawatan yang cukup, sehingga di seputaran anak tangga penuh dengan rumput dan semak.

Ketika pandemi Covid-19 melanda dunia, kawasan wisata Bur Telege juga ikut ditutup. Barangkali karena alasan itulah, maka tidak dilakukan pemeliharaan. Namun seiring dengan mulai dioperasionalkan kembali kawasan wisata Bur Telege, maka mau tidak mau jalur “tangga seribu” harus mendapat perawatan dan penanganan. Sehingga, wisatawan yang menempuh jalur ini memperoleh kenyaman dan tidak kuatir terpeleset.

Sitti Afraghassani, mahasiswa alumni IPB University dan adiknya, Siti Zettarenggali yang ikut menjajal jalur tersebut mengaku sangat terpesona dengan pemandangan alam Tanah Gayo. Mereka berangkat pagi hari, ketika kabut awan masih menyelimuti punggung gunung.

Di beberapa bagian, tampak kabut awan di depan mata dengan hiasan pohon pinus  berjajar indah.

Tidak butuh waktu lama  tiba di puncak, hanya sekitar 1/5 jam sampai 1 jam. Sebab pendakian bisa terhenti terutama untuk kebutuhan berfoto selfie atau merekam perjalanan dalam bentuk video telepon seluler.

Anda dapat langsung mengupload seluruh rekaman perjalanan ke sosial media, karena sinyal telepon cukup mantap dan maksimal.

Reje Kampung Hakim Bale Bujang (HBB), Misriadi,  yang mengelola kawasan wisata Bur Telege menyebutkan, fasilitas 1000 anak itu dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah guna mendukung dunia kepariwisataan.

“Sebelum covid, banyak wisatawan dan terutama mereka yang memiliki kegemaran berjalan kaki, memanfaatkan fasilitas tersebut,” ujar Misriadi yang akrab disapa Adi Bale.

Puncak Bur Telege berada di ketinggian 1.360 meter diatas permukaan laut. Di tempat itu terdapat grafiti raksasa bertuliskan “Gayo High Land” yang bisa disaksikan dengan jelas dari kejauhan.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved