Berita Aceh Utara

Tanggul Jebol, TNI dan Warga Gunakan Karung Berisi Pasir, Cegah Banjir Susulan

Dalam beberapa hari ini terjadi hujan deras, sehingga air sungai menjebol tanggul dan meluap ke permukiman warga di Aceh Utara.

Penulis: Zaki Mubarak | Editor: Taufik Hidayat
Dok Penrem 011/LW
Babinsa di masing-masing Koramil di beberapa Kecamatan Aceh Utara bergotong royong memperbaiki tanggul darurat dengan karung berisikan pasir dan tanah, Minggu (3/1/2021). 

Laporan Zaki Mubarak | Aceh Utara

SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – Dalam beberapa hari terakhir ini, hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Wilayah Bener Meriah, Aceh Timur dan Aceh Utara, termasuk Kota Lhokseumawe.

Sehingga mengakibatkan tanggul sungai jebol karena tidak mampu menahan derasnya debit air di beberapa titik di Sungai Krueng Jawa, Krueng Keureto dan Krueng Pirak hingga mengakibatkan banjir di beberapa Kecamatan, Kabupaten Aceh Utara, pada Minggu (3/1/2021).

Danrem 011/LW, Kolonel Inf Sumirating Baskoro melalui Dandim 0103/Aceh Utara Letkol Arm Oke Kistiyanto, mengatakan kembali terjadi bencana banjir susulan akibat rusaknya beberapa tanggul.

Dirinya mengatakan, bahwa dalam upaya untuk menghentikan luapan air sungai tersebut, para Babinsa bersama masyarakat bergotong royong memperbaiki tanggul menggunakan karung berisi pasir, kayu penahan dan tanah untuk menutupi tanggul yang jebol.

“Para Danramil telah mengerahkan Babinsa di masing-masing Koramil di beberapa Kecamatan Aceh Utara untuk bergotong royong memperbaiki tanggul darurat dengan karung berisikan pasir dan tanah dan di sebagian tempat menggunakan alat berat menutupi tanggul yang jebol,” jelas Dandim Aceh Utara, Letkol Arm Oke Kistiyanto, kepada Serambinews.com, Senin (4/1/2021).

Sambungnuya, mudah-mudan air tidak naik lagi, memang perlu diketahui bersama dalam beberapa hari ini terjadi hujan deras, sehingga air sungai menjebol tanggul dan meluap ke permukiman warga.

Saat ini, dari hasil pantauan laporan Babinsa di lapangan, di sejumlah Kecamatan di Aceh Utara digenangi air.

Antara lain di Kecamatan Syamtalira Bayu, meliputi Desa Alue Manjrun, Desa Blang Manjrun, selanjutnya di Kecamatan Pirak Timu dengan ketinggian air mencapai 10 hingga 40 cm yaitu di Desa Krueng Pirak, Beuracan Rata, Tring Krung Kreh, Geulumpang, Asan Krueng Kreh, Matang Keh, Rayuek Pange, dan Desa Bungong.

Kemudian di kecamatan Simpang Keuramat, yaitu di Desa Menasah Baroh, Menasah Dayah dan di Desa Meunasah Teungoh. Kecamatan Matangkuli, ketinggian air mencapai 10 hingga 30 cm, yaitu di Desa Hagu, Alue Tho, Lawang, Tanjong Haji Muda, Leubok Pirak, Munye Pirak, Pante Pirak, Mee, Tanjong Tgk Ali, Blang, Punti Matangkuli, Tanjong Babah Krueng, Siren, dan Desa Teupin Keubeu.

Kecamatan Lhoksukon, ketinggian air mencapai 15 cm, terdapat di Desa Krueng, Jok LT, Kumbang LT, Merbo, dan Desa Meunasah Rayek.

Lalu Kecamatan Tanah Luas, yaitu di Desa Ampeh. Selain menggenangi rumah, banjir juga merendam 10 hektare lahan sawah di Kecamatan Syamtalira Bayu.(*)

Baca juga: Aceh Utara Banjir Lagi, Warga Mulai Mengungsi

Baca juga: Pesawat Tabrak Rumah di AS, Tiga Orang di Pesawat Tewas, Penghuni Rumah Selamat

Baca juga: Intip! Profil Rashda Diana Istri Din Syamsuddin Ketum Muhammadiyah, dari Akademisi Hingga Pesantren

Baca juga: Video Syur Gisel, Roy Marten Ungkap Kasihan Gading dan Cucunya: Ibarat Tangan Sakit Badan Ikut

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved