Berita Banda Aceh
Riwayat 'Unsyiah' Berakhir, Berganti dengan USK
Unsyiah ke depan akan menggunakan singkatan baru dan baku sebagai satu-satunya singkatan resmi dari Universitas Syiah Kuala, yakni USK
Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Yarmen Dinamika l Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Rektor Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Prof Dr Ir Samsul Rizal MEng mengeluarkan surat yang intinya tidak membolehkan lagi Unsyiah dipakai sebagai akronim dari Universitas Syiah Kuala terhitung 1 Januari 2021.
Sebagai ganti akronim tersebut, Unsyiah ke depan akan menggunakan singkatan baru dan baku sebagai satu-satunya singkatan resmi dari Universitas Syiah Kuala, yakni USK.
Pengaturan nomenklatur singkatan baru itu tertuang dalam Surat Rektor Universitas Syiah Kuala nomor B/6317/UN11/0T.00.00/2020 tanggal 30 Desember 2020 tentang Penyelarasan Penulisan dan Penyebutan Singkatan Unsyiah.
Dalam surat ringkas itu, Rektor Samsul Rizal menyebutkan bahwa berdasarkan Statuta Universitas Syiah Kuala Nomor 99 Tahun 2016, akronim Universitas Syiah Kuala adalah Unsyiah.
Baca juga: BREAKING NEWS - Tangan Perawat RSUTP Abdya Putus Kena Pisau Pemotong Rumput yang Lepas
Namun, sehubungan dengan perubahan Statuta Universitas Syiah Kuala yang saat ini dalam proses pengesahan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, maka terhitung 1 Januari 2021 akronim Unsyiah diubah dengan singkatan USK.
Rektor menyampaikan surat tersebut kepada berbagai pihak.
Di antaranya kepada Ketua, Sekretaris, dan Anggota Senat, para wakil rektor, para dekan, direktur program pascasarjana, para pimpinan dan sekretaris lembaga, para kepala unit pelaksana teknis (UPT), kepala pusat bisnis, serta Koordinator Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) Gayo Lues di lingkungan Universitas Syiah Kuala.
Rektor berharap agar semua pihak yang disurati mengetahui perubahan itu dan mulai menggunakan singkatan USK setelah 1 Januari 2021 serta aktif menginformasikannya kepada staf di unit kerja masing-masing.
Berdasarkan catatan Serambinews.com, akronim Unsyiah sudah melekat para universitas negeri tertua di Aceh itu sejak diresmikan 59 tahun silam.
Baca juga: Unsyiah Kembali Raih Penghargaan ISO
Tiga tahun lalu akronim Unsyiah sempat menimbulkan pro-kontra karena ada pihak luar, terutama para pendukung Sunni yang mengira Unsyiah itu sebagai kampusnya orang-orang yang beraliran atau bermazhab Syi'ah.
Syi'ah ialah salah satu aliran atau mazhab di dalam Islam yang secara umum menolak kepemimpinan dari tiga khalifah Islam (orang Arab menyebutnya Sunni) yang pertama, yakni Abu Bakar, Umar bin Khattab, dan Utsman bin Affan.
Padahal, pada saat kepemimpinan tiga khalifah inilah Alquran dikumpulkan dari bentuk lembaran-lembaran menjadi sebuah buku utuh (kodivikasi Alquran).
Baca juga: Viral Vespa Gembel Modifikasi Lebarnya Separuh Jalan, Warganet Geram Melihatnya
Syiah berasal dari kata Syīʿatu ʿAlī, (pengikut Ali) yang mereka memiliki keyakinan bahwa rasul dalam agama Islam, yakni Muhammad saw, menunjuk Ali bin Abi Thalib sebagai penggantinya dan imam (pemimpin) setelahnya, terutama pada acara Ghadir Khum, tetapi Ali gagal menjadi khalifah sebagai akibat dari insiden di Saqifah.