Korban Tanah Bergerak di Ciamis Ketakutan, Warga Tak Bisa Tidur hingga Mengungsi

Sebanyak 22 rumah warga di satu RT yang berada di Dusun Cilimus, Desa Indragiri, Kecamatan Panawangan, Kabupaten Ciamis dikosongkan.

Editor: Faisal Zamzami
KOMPAS.COM/CANDRA NUGRAHA
Salah satu rumah ambruk atap bagian depannya akibat tanah bergerak di Dusun Cilimus, Desa Indragiri, Kecamatan Panawangan, Kabupaten Ciamis, Selasa (5/1/2021).(KOMPAS.COM/CANDRA NUGRAHA) 

Musababnya, kayu atap rumah sering berderit menandakan terjadinya pergerakan pada pondasi rumah.

"Warga melihat keadaan rumah dari teras, ruang tamu.

Saat melihat rumah sering terdengar deritan suara dari atap dan kusen pintu maupun jendela. Itu berarti tanahnya masih bergerak," kata Asep.

Suara retakan lantai keramik yang pecah juga kerap terdengar.

Selain itu, lantai yang awalnya rata beberapa jam berikutnya bisa tiba-tiba menyembul seolah terangkat dari bawah.

"Lantai rumah di beberapa bagian awalnya tidak rusak. Kini terkelupas, bisa diambil dengan tangan.

Sejumlah pintu juga macet, tak bisa masuk ke kusen karena pondasi rumah bergeser," kata Asep.

Lebih lanjut, Asep meminta bantuan pemerintah supaya menyediakan lahan untuk relokasi permukiman warga.

"Harapannya sih ada relokasi dari pemerintah," ucapnya.

Warga lainnya, Sahli mengatakan tidak masalah jika pemerintah merelokasi tempat tinggalnya.

Saat ini, beberala retakan terdapat di rumah Sahli.

"Warga ikut pemerintah. Jika (rumah saat ini) tak layak pakai, enggak apa-apa direlokasi di tempat aman," katanya.

Lantai rumah warga di Dusun Cilimus, Desa Indragiri, Kecamatan Panawangan, Kabupaten Ciamis, ambles sedalam 30 centimeter akibat tanah bergerak. Sebanyak 22 rumah dikosongkan akibat bencana ini.(KOMPAS.COM/CANDRA NUGRAHA)
Lantai rumah warga di Dusun Cilimus, Desa Indragiri, Kecamatan Panawangan, Kabupaten Ciamis, ambles sedalam 30 centimeter akibat tanah bergerak. Sebanyak 22 rumah dikosongkan akibat bencana ini.(KOMPAS.COM/CANDRA NUGRAHA) 

Bukit retak sepanjang 170 meter

Selain menyebabkan kerusakan rumah, tanah bergerak juga menyebabkan retakan sepanjang 170 meter di sebuah bukit.

Yang lebih ngeri, bukit ini tepat berada di atas permukiman warga.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved