Polisi Persilakan Warga Mendulang Emas, Harus Gunakan Alat Tradisional

Sejak sebulan terakhir masyarakat di Aceh Tenggara dihebohkan oleh penemuan butiran emas di sungai Alas

Editor: bakri
For Serambinews.com
Masyarakat Desa Darul Makmur - Lawe Penanggalan, Kecamatan Ketambe, Kabupaten Aceh Tenggara, berburu butiran emas di tepi Sungai Alas, Minggu (3/1/2021). 

KUTACANE  - Sejak sebulan terakhir masyarakat di Aceh Tenggara dihebohkan oleh penemuan butiran emas di sungai Alas. Logam mulia itu bisa didapatkan di sungai yang masih dalam kawasan Desa Darul Makmur dan  Desa Lawe Penanggalan, Kecamatan Ketambe, Aceh Tenggara. Pihak kepolisian pun mempersilakan warga mendulangnya sepanjang menggunakan alat tradisional.

"Silakan saja masyarakat yang ingin mendulang emas di Sungai Alas,  tidak dilarang asalkan menggunakan alat tradisional dan tidak mencemari lingkungan, " kata Kasat Reskrim Polres Aceh Tenggara, AKP Suparwanto SH MH kepada Serambi, Selasa (5/1/2021). Kata Kasat Reskrim AKP Suparwanto, aksi mendulang butiran emas di Sungai Alas di daerah itu tetap mereka awasi. Tidak boleh siapa pun memakai merkuri.

Saat ini, menurut Kasat Reskrim, masyarakat yang berburu butiran emas menggunakan alat tradisional seperti bejana dan sejenisnya untuk mengayak butiran guna memisahkan dari pasir.

Sementara itu,  Ketua DPRK Aceh Tenggara, Denny Febrian Roza SSTP MSi, mengatakan, keberadaan butiran emas di Sungai Alas Desa Darul Makmur- Lawe Penanggalan, Kecamatan Ketambe, adalah keberkahan dari Allah di tengah pandemi Covid-19 yang melanda Aceh, khususnya Aceh Tenggara. Kondisi pandemi berdampak terhadap  perekonomian masyarakat.

"Warga mendulangnya secara tradisional menggunakan wajan. Ini merupakan lapangan kerja dalam situasi ekonomi rakyat yang sulit," kata Denny Febrian Roza.

Menurut dia, aktivitas warga mencari emas di pinggir sungai masih sangat sederhana.  Kegiatan mendulang ini merupakan peluang untuk meningkatkan perekonomian dan menjauhi penyalahgunaan narkoba. “Karena yang mendulang butiran emas bukan saja orang dewasa.  Remaja bahkan anak-anak juga banyak yang terlibat,” tandasnya.(as)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved