Internasional
Seluruh Gubernur AS Berebut Mempercepat Vaksin Covid-19 Bagi Warganya
Para gubernur di seluruh negara bagian AS berebut mempercepat vaksin Covid-19 bagi warganya. Seperti yang diperlihatkan Gubernur New York
SERAMBINEWS.COM, NEW YORK - Para gubernur di seluruh negara bagian AS berebut mempercepat vaksin Covid-19 bagi warganya.
Seperti yang diperlihatkan Gubernur New York dengan mengancam rumah sakit yang tidak menggunakan jatah vaksin Covid-19 dengan cepat.
Rekannya di South Carolina juga mengatakan pekerja perawatan kesehatan memiliki waktu hingga 15 Januari untuk mendapatkan suntikan atau pindah ke barisan belakang.
Gubernur California juga ingin menggunakan dokter gigi untuk memvaksinasi orang, seperti dilansir AP, Rabu (6/1/2021).
Dengan meningkatnya rasa frustrasi karena lambatnya peluncuran vaksin, para pemimpin negara bagian dan politisi di seluruh AS meningkatkan tekanan.
Bahkan, berimprovisasi dan berusaha membengkokkan aturan agar lebih cepat menembak senjata.
Baca juga: Warga India Terkejut, Vaksin Covid-19 Lokal Tiba-tiba Disetujui Pemerintah
“Cepat pindahkan, kami serius,” kata Gubernur New York Andrew Cuomo memperingatkan rumah sakit.
“Kalau tidak mau didenda, jangan ikut program, karena ini bukan program wajib,” tegasnya.
Hingga Selasa (5/1/2021) pagi, 4,8 juta orang di AS mendapatkan suntikan pertama dari 17 juta dosis yang didistribusikan, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.
Meskipun hal itu diyakini dibawah target, karena kelambanan dalam pelaporan, itu jauh tertinggal dari yang diinginkan oleh pejabat kesehatan.
Sementara itu, jumlah korban tewas di AS telah melampaui 357.000 orang.
Kematian Covid-19 mencatat rekor satu hari lagi di 3.775 orang pada Selasa (5/1/2021).
Baca juga: Inggris Targetkan 14 Juta Orang Dapat Vaksin Covid-19, Lebih Cepat Dari AS dan Eropa
Meskipun pihak berwenang telah memperingatkan bahwa jumlah di sekitar hari libur dapat meningkat secara dramatis.
Karena beberapa lembaga kesehatan tertinggal dalam melaporkan kasus, kemudian buru-buru mengejar ketinggalan.
Petugas kesehatan dan penghuni panti jompo diberi prioritas, tetapi beberapa tempat mulai beralih ke tahap berikutnya, melibatkan orang tua.