Internasional
Inggris Targetkan 14 Juta Orang Dapat Vaksin Covid-19, Lebih Cepat Dari AS dan Eropa
Pemerintah Inggris menargetkan 14 juta orang mendapat vaksin Covid-19 sampai pertengahan bulan depan.
SERAMBINEWS.COM, LONDON - Pemerintah Inggris menargetkan 14 juta orang mendapat vaksin Covid-19 sampai pertengahan bulan depan.
Hal itu sesuai dengan program "Herculean" Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.
Ketika negara-negara besar melihat manfaat menjadi yang pertama dari pandemi, Inggris bergegas memvaksinasi populasinya lebih cepat daripada Amerika Serikat dan seluruh Eropa.
Meskipun Rusia dan China telah menyuntik warganya selama berbulan-bulan.
Vaksin dipandang sebagai jalan keluar utama dari krisis Covid-19 yang telah menewaskan 1,87 juta orang di seluruh dunia.
Baca juga: Kisah Dua Pria Sembunyi di Roda Pesawat, Terbang dari Afrika Menuju Inggris, Seorang Tewas Jatuh
Menghancurkan seluruh petak ekonomi global dan menjungkirbalikkan kehidupan normal miliaran orang di seluruh dunia.
Johnson telah menetapkan target untuk memvaksinasi orang tua, termasuk panti jompo, pekerja klinis dan garis depan, sekitar 14 juta orang sampai pertengahan Februari 2021.
Menteri Vaksin Covid, Nadhim Zahawi mengatakan 14 juta orang sampai pertengahan Februari dan 2 juta vaksinasi setiap minggu sampai akhir bulan ini,
"Ini adalah upaya yang sangat besar," katanya kepada SkyNews.
Baca juga: Wanita Lansia New Orleans Disuntik Vaksin Covid-19, Serukan Warga Ikuti Jejaknya
Dia menambahkan dapat disampaikan bahwa 1/4 orang di atas 80 tahun telah divaksinasi dengan suntikan pertama mereka.
Lebih dari 1,3 juta orang di Inggris Raya telah divaksinasi Covid-19.
Inggris masih bergulat dengan jumlah kematian terburuk kelima di dunia.
Bahkan, ekonominya paling terpuku akibat krisis Covid-19.
Baca juga: Jokowi Bakal Disuntik Vaksin Covid-19 Rabu Depan, Ini Golongan Orang yang Tidak Boleh Divaksinasi
Tetapi, menjadi negara pertama yang meluncurkan vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer dan BioNTech Jerman kurang dari sebulan lalu.
Minggu ini menjadi negara pertama di dunia yang mulai menyebarkan vaksin yang dikembangkan oleh AstraZeneca dan Universitas Oxford.(*)