Internasional
Senator AS Hampir Berkelahi, Perdebatkan Kemenangan Presiden Terpilih Joe Biden
Kemarahan berkobar di Gedung DPR AS pada Kamis (7/1/210) pagi jelang penetapan kemenangan Joe Biden. Hal itu dipicu dari pidato yang mendukung dan me
SERAMBINEWS.COM, WASHINGTON - Kemarahan berkobar di Gedung DPR AS pada Kamis (7/1/210) pagi jelang penetapan kemenangan Joe Biden.
Hal itu dipicu dari pidato yang mendukung dan menentang keberatan untuk mengakui kemenangan pemilihan Presiden terpilih Joe Biden di Pennsylvania.
Itu sempat menjadi rintangan terakhir dalam penghitungan suara Electoral College yang tertunda oleh pendudukan Capitol pada Rabu (6/1/2021) oleh massa mendukung Presiden Trump.
Senator Republik, Conor Lamb dan seorang Demokrat dari Pennsylvania, berbicara kepada rekan-rekannya dari Partai Republik, seperti dilansir AP, Kamis (7/1/2021).
Baca juga: VIDEO Massa Pendukung Trump Geruduk Kongres Capitol, Tolak Kemenangan Presiden AS Joe Biden
Keduanya mengatakan kepada mereka bahwa keberatan tidak ada gunanya dan tidak pantas untuk dihormati.
"Seorang wanita meninggal di luar sana malam ini, dan Anda membuat keberatan ini, " kata mereka.
Ada keributan dari Partai Republik setelah Lamb mengatakan orang-orang yang menyerbu Capitol akan ditangkap jika mereka tidak berkulit putih.
Mendorong Ketua DPR Nancy Pelosi mengeluarkan perintah.
Baca juga: Buntut Kekacauan Pendukung Trump di Gedung Capitol, Sejumlah Pejabat Gedung Putih Ramai-ramai Mundur
"Sudah cukup banyak yang telah dilakukan hari ini untuk mencoba melucuti martabat Kongres ini, dan kami tidak perlu melakukan apa-apa lagi," kata Lamb.
Dia menambahkan beberapa rekannya telah menyulut massa dengan mengulangi kebohongan tentang pemilihan.
Beberapa saat kemudian, Senator Republik Andy Harris keberatan dengan mengatakan Lamb menyebutnya pembohong.
Pelosi menolak keberatan tersebut, dan kemudian semuanya hampir saja meledak.
"Kami ingin pemerintah ini bekerja lebih dari yang mereka inginkan untuk gagal," kata Lamb setelah pertarungan itu dijinakkan, lalu menyerah.(*)
Baca juga: Pendukung Trump Rusuh dan Kuasai Gedung Kongres AS: Seorang Wanita Pro-Trump Ditembak Mati