Berita Banda Aceh
Dinkes Kota Banda Aceh akan Sosialisasikan Vaksin Sinovac, Dewan Sarankan agar Rakyat Boleh Memilih
Jajaran Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh akan mensosialisasikan dan sekaligus simulasi vaksin sinovac (vaksin Covid-19) ke masyarakat pedesaan di...
Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Jalimin
Laporan Asnawi Luwi |Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Jajaran Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh akan mensosialisasikan dan sekaligus simulasi vaksin sinovac (vaksin Covid-19) ke masyarakat pedesaan di Kota Banda Aceh.
"In syaa Allah, mulai Selasa (12/1/2021) disosialisasikan vaksin sinovac ke pedesaan dengan melibatkan petugas Dinkes Kota Banda Aceh, petugas kesehatan Puskesmas, dan Muspika Kecamatan," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, Lukman SKM MKes, kepada Serambinews.com dalam rilisnya Minggu (10/1/2021).
Kata dia, vaksin sinovac untuk pembentukan kekebalan spesifik pada penyakit corona agar terhindar dari tertular ataupun kemungkinan sakit berat.
Upaya perlindungan yang harus disiplin adalah tetap memakai masker dengan benar, menjaga jarak fisik, jarak sosial (jauhi kerumunan), mencuci tangan pakai air mengalir dan sabun.
Suntik vaksinisasi Covid-19 diprioritaskan untuk tenaga kesehatan di Banda Aceh.
Pelaksanaan suntik vaksin sinovac, menunggu instruksi rekomendasi Kementerian Kesehatan melalui Pemerintah Aceh dan dilanjutkan Wali Kota Banda Aceh.
Jadwal pelaksanaan menunggu petunjuk dari pimpinan. Namun, menurut Kadiskes Kota Banda, Lukman SKM MKes, mereka terus mensosialisasikan dan sekaligus simulasi suntik vaksin sinovac untuk mencegah penyebaran virus corona di masyarakat Kota Banda Aceh.
Sementara itu, Anggota DPRK Banda Aceh dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Tuanku Muhammad SPdI, mengatakan, di Aceh paling banyak yang menolaknya walaupun yang pertama yang siap untuk divaksin Gubernur Aceh dan Kapolda Aceh, apalagi di medsos beredar setelah divaksin efeknya ada yang kejang-kejang, ada lumpuh dan meninggal dunia, sehingga masyarakat takut dan informasi ini harus juga diluruskan kepada masyarakat di Provinsi Aceh.
Menurut dia, untuk penggunaan vaksin Sinovac di Aceh perlu juga adanya Fatwa MPU Aceh walaupun sudah ada farma MUI pusat yang menyatakan vaksin sinovac bersih dan halal.
Untuk vaksinisasi di Aceh jangan mengejar untuk menghabiskan kuota vaksin mencapai 14.000 dosis vaksin Sinovac Covid-19. Tetapi, berikan peluang bagi maayarakat, petugas kesehatan dan pihak lain juga untuk memilih apakah mereka mau divaksin sinovac atau tidak divaksin seperti halnya juga selama ini sejak adanya wabah corona ada yang mau di-swab PCR Covid-19 dan ada juga yang tidak.
Lanjutnya, karena dalam vaksinasi juga harus membuat pernyataan tidak akan menuntut apapun setelah divaksinisasi. Ini juga membuat masyarakat semakin tidak berani untuk divaksin ditambah lagi beredar di medsos setelah divaksin berdampak terhadap beberapa efek seperti kejang-kejang dan efek lainnya.
"Tak perlu paksa rakyat divaksin dan biarkan mereka menentukan pilihannya apakah divaksin atau tidak. Kita khawatirkan kalau dipaksa akan timbul reaksi demo dan warga menolak vaksinasi," pungkas Tuanku Muhammad.(*)
Baca juga: Rumah Warga Meurah Dua Pidie Jaya Ludes Terbakar, Kerugian Capai Rp 50 Juta. Ini Dugaan Penyebabnya
Baca juga: Presiden Jokowi Minta KNKT Selidiki Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182
Baca juga: Sofian dan Razanah Penumpang Sriwijaya Air SJ 182, Kirim Foto Berdua Sebelum Pesawat Lepas Landas