Jamkesnews
Dengan Mobile JKN, Buat Zulfikar Hemat Waktu Untuk Ubah Faskes
Zulfikar menyarankan kepada masyarakat Indonesia agar tidak ragu menggunakan JKN-KIS karena begitu besar manfaat yang akan diterima
Dengan Mobile JKN, Buat Zulfikar Hemat Waktu Untuk Ubah Faskes
SERAMBINEWS.COM, Banda Aceh – Penyelenggara pelayanan publik dituntut untuk melakukan inovasi yang selaras dengan kemajuan teknologi yang memberikan kemudahan bagi para penggunanya, terutama kondisi pandemi saat ini yang semua dikerjakan secara online untuk mengurangi kontak langsung.
Tak terkecuali bagi BPJS Kesehatan yang telah melakukan inovasi dengan menghadirkan aplikasi Mobile JKN sejak tahun 2017.
Aplikasi mobile JKN merupakan inovasi yang dikembangkan oleh BPJS Kesehatan, yang dapat diunduh pada ponsel dimana peserta dapat mengecek status kepesertaannya, perubahan data peserta, termasuk dapat merubah Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) seperti puskesmas, klinik dan dokter praktik perorangan hanya dalam genggaman.
Baca juga: BPJS Kesehatan Banda Aceh Bersama Optik Gelar Monev Layanan Kacamata
Baca juga: Tegakkan Protokol Kesehatan, Tim Gabungan Patroli ke Lapas
Salah satu peserta JKN-KIS Zulfikar (44) yang telah mengunduh aplikasi Mobile JKN mengungkapkan kemudahan yang diperolehnya saat mengubah FKTP milik ibundanya, Nurhary (75) tanpa perlu mengantre di Kantor BPJS Kesehatan.
“Awalnya datang ke BPJS Kesehatan ingin mengubah FKTP tempat berobat ibunda saya karena ibu saya sudah tua dan sedang sakit juga, namun tanpa perlu antre saya dipandu oleh petugas di Kantor BPJS Kesehatan untuk mengunduh aplikasi Mobile JKN dan langsung mengubah FKTP yang diinginkan oleh ibu saya.
Tentunya ini menghemat waktu dan lebih ringkas,” ungkap Zulfikar, Rabu (29/12) saat ditemui di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Banda Aceh.
Zulfikar melanjutkan, aplikasi ini sangat bagus karena mudah untuk digunakan kemudian banyak fitur yang tersedia seperti konsultasi dokter serta pengambilan nomor antrean di FKTP, terlebih lagi di masa pandemi seperti ini yang mengharuskan untuk mengurangi kontak langsung dengan orang lain.
Baca juga: Update: 7 Kantung Jenazah Korban Sriwijaya Air SJ 182 Semalam Tiba di RS Polri Kramatjati
Baca juga: Warga Qatar Sudah Bisa Masuk ke Arab Saudi Melalui Jalur Darat, Seusai Tiga Tahun Ditutup
Disisi lain, Zulfikar juga menceritakan betapa bermanfaatnya Program JKN-KIS ini terutama saat ini ibundaya menderita penyakit pembengkakan jantung sehingga harus terus mendapatkan penanganan lebih lanjut dan tentunya memerlukan biaya tidak sedikit.
“Pada saat didiagnosa oleh dokter bahwa ibu saya mengalami pembengkakan jantung, awalnya kami berobat tidak menggunakan JKN-KIS tapi berobat secara pasien umum karena adanya anggapan bahwa pasien JKN-KIS sering dinomor duakan.
Namun karena untuk penyakit jantung yang membutuhkan biaya besar, kami disarankan oleh dokter untuk menggunakan JKN-KIS apalagi ibu saya adalah penerima pensiunan TNI yang memang sebelumnya telah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS, jadi bisa dibilang menyesal lah kenapa baru sekarang menggunakan JKN-KIS,” ujar Zulfikar.
Sambung Zulfikar, ibundanya membuktikan sendiri bahwa tidak sedikitpun merasa dibedakan dengan pasien lainnya serta juga tidak ada biaya yang dikeluarkan saat berobat menggunakan JKN-KIS.
Oleh karena itu Zulfikar menyarankan kepada masyarakat Indonesia agar tidak ragu menggunakan JKN-KIS karena begitu besar manfaat yang akan diterima. (*)