Update Corona di Abdya
Lebih Satu Bulan, Aceh Barat Daya Nihil Kasus Covid-19
Delapan pasien Positif Corona akhirnya meninggal dunia, masing-masing 3 warga Kecamatan Babahrot, 2 warga Kecamatan Blangpidie, 1 warga Kecamatan Jeum
Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Zainun Yusuf I Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM,BLANGPIDIE - Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) terus menurun.
Kondisi itu ditandai tidak ditemukan lagi kasus baru warga terkonfimasi Positif Covid-19 selama lebih satu bulan terakhir atau sejak 10 Desember 2020 lalu hingga Selasa (12/1/2020).
Berdasarkan update data terakhir yang dirilis Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Abdya, Selasa sore, tadi bahwa, pasien terkonfirmasi Positif Covid-19, berdasarkan update data sejak Maret 2020 berjumlah 94 orang.
Dari jumlah tersebut, 86 orang dinyatakan sembuh setelah menjalani rawatan di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh dan Rumah Sakit Umum Teungku Peukan (RSUTP) Abdya, termasuk isolasi di rumah.
Delapan pasien Positif Corona akhirnya meninggal dunia, masing-masing 3 warga Kecamatan Babahrot, 2 warga Kecamatan Blangpidie, 1 warga Kecamatan Jeumpa, 1 warga Kecamatan Lembah Sabil, dan 1 warga Kecamatan Kuala Batee.
Baca juga: Banjir di Aceh Tamiang Rusak Lahan Pertanian, Distanbunak Berharap Bantuan CBD dari Provinsi
Baca juga: Wanita 55 Tahun Tewas Dibunuh Secara Sadis di Langkat, Golok Masih Menancap di Area Vital Korban
Baca juga: Sudah Dua Hari tak Ada Warga Lhokseumawe yang Terpapar Covid-19
Kepala Dinkes Abdya, Safliati SST MKes mengakui kasus baru warga terkonfimasi Positif Covid-19 tidak ditemukan lagi lebih satu bulan terakhir.
Sedangkan data warga Abdya yang masuk Suspek atau ODP (Orang Dalam Pemantauan), dan kasus baru Probable atau PDP (Pasien Dalam Pemantauan), juga nihil sejak 18 Desember lalu.
Kondisi yang semakin membaik diharapkan tidak membuat masyarakat menjadi lengah dalam menerapkan protokol kesehatan (protkes) daalm keseharian.
“Ketentuan 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu menjaga jarak) tetap harus dipatuhi,” tegas Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Abdya, itu.
Lebih lagi, katanya, penyebaran Corona di luar Abdya menunjukkan trend terjadi peningkatan. “Jika kita semua tak disiplin menerapkan protkes, maka tak tertutup kemungkinan muncul lagi kasus baru Covid-19,” katanya.
Dia menyebutkan pasien terkonfirmasi Positif dan Probable Covid-19 yang dirawat di rumah sakit dan isolasi di rumah, untuk sementara saat ini sudah kosong.
Namun, daerah Kabupaten Abdya terdiri sembilan kecamatan dengan penduduk bejumah 150 ribu jiwa lebih itu masih berstatus daerah zona kuning atau risiko rendah Covid-19.
Status ini bertahan selama tiga bulan terakhir, tidak berubah.
Probable dan Suspek
Sementara itu Kasus baru probable atau PDP (Pasien Dalam Perawatan) dan Suspek atau ODP (Orang Dalam Pemantauan) Covid-19, tidak ditemukan lagi di Kabupaten Abdya sejak 23 November 2020 hingga Selasa (12/1/2021) sore.
Probable atau pasien bergejala Covid-19 di Kabupaten Abdya, hasil pendataan sejak Maret 2020 lalu, berjumlah 47 orang.
Sebanyak 43 orang di antaranya dinyatakan sembuh atau tidak ada gejala setelah dirawat.
Sedangkan empat pasien probable lainnya meninggal dunia, yaitu satu warga Kecamatan Kuala Batee, satu warga Kecamatan Blangpidie, dan satu warga asal Jakarta Selatan, dan satu warga Kecamatan Susoh.
Bukan saja probable, warga Kabupaten Abdya yang masuk data Suspek, atau ODP juga tidak ditemukan lagi sekitar satu bulan terakhir, hingga Selasa (12/1/2021) sore.
Kepala Dinkes Abdya, Safliati menjelaskan update data terakhir Suspek di Kabupaten Abdya, sejumlah 202 orang, hasil pendataan sejak Maret 2020 lalu. Tapi, seluruhnya selesai menjalani isolasi di rumah sejak lebih satu bulan lalu.
Persiapkan Tempat Dosis Vaksin Covid-19
Diberitakan, Dinkes Kabupaten Abdya, sudah mempersiapkan tempat dosis vaksin Covid-19. Tenaga kesehatan (nakes) setempat merupakan kelompok utama atau sasaran utama yang akan menerima vaksinasi.
“Tempat dosis vaksin Covid-19 yang akan diterima sudah kita persiapkan di Dinkes, sebelum didistribusikan ke puskesmas-puskesmas,” kata Kepala Dinkes Abdya, Safliati SST MKes dihubungi Serambinews.com, Senin (11/1/2021).
Hanya saja vaksin Covid-19 tersebut belum diterima dari Dinkes Aceh, dan berapa kuota vaksin Covid-19 yang akan diterima untuk Abdya untuk tahap pertama juga belum diketahui.
“Informasi sementara bahwa Dinkes Aceh menerima 14.000 dosis vaksin Covid-19, akan didistribusi ke 23 kabupaten/kota. Berapa kuota untuk kita (Abdya), belum tahu,” kata Safliati.
Pun begitu, katanya, persiapan tempat vaksin tersebut sudah disiapkan di Dinkes setempat.
Kelompok utama yang akan menerima vaksinasi Covid-19 itu, Kepala Dinkes Abdya itu menjelaskan, masih menunggu informasi lebih lanjut dari Dinkes Aceh. Namun, dari informasi awal bahwa tenaga kesehatan (nakes) menjadi sasaran utama atau kelompok pertama menerima vaksinasi.
Baca juga: Curah Hujan Tinggi, Sebagian Kawasan Aceh Tamiang Kembali Banjir
Terkait hal ini, sudah dilakukan pendataan nakes di Kabupaten Abdya, berjumlah sekitar 700 orang, termasuk nakes tenaga kontrak daerah.
“Nakes di Abdya yang telah didata sekitar 700 orang menjadi sasaran utama menerima vaksinasi covid,” ujar Safliati. Baru kemudian, kelompok yang lain dan masyarakat yang akan divaksinasi Covid-19 .
Menyangkut ketersediaan tenaga vaksinasi di 13 puskesmas di wilayah Kabupaten Abdya, Safliati menjelaskan, tenaga vaksinasi (during) sudah tersedia satu orang di setiap puskesmas, dan mereka memang telah mengikuti pelatihan imunisasi, disamping tenaga vaksinasi yang ada di Dinkes Abdya.(*)