Berita Banda Aceh
Gubernur Aceh Kunker ke Nagan Raya dan Aceh Tengah, Tinjau PLTA Krueng Isep Serta PLTA Peusangan
Dalam kunker itu, Nova meninjau Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Krueng Isep di Nagan Raya dan PLTA Peusangan di Aceh Tengah.
Penulis: Subur Dani | Editor: Mursal Ismail
Nova berharap saat efektifnya pembangkit listrik 20 MW dan maksimalnya PLTU Nagan Raya semua kegiatan investasi di Aceh khususnya di Nagan Raya bisa bertambah lancar.
Namun demikian, ada yang lebih penting. Di mana keberadaan PLTA dan semua investasi lain di Aceh bisa menampung tenaga kerja lokal yang signifikan.
Apalagi, PLTA tersebut menampung hampir 100 persen tenaga lokal. Nova meminta tradisi mempekerjakan masyarakat sekitar bisa dipertahankan.
Deputi Plan Manager PT. Seunagan Energi, Saiful, mengatakan dengan beroperasinya PLTA Krueng Isep, kebutuhan listrik sebagian wilayah yang berdekatan dengan lokasi sampai dengan ke Jeuram.
Sebelum PLTA itu beroperasi, kata Saiful, masyarakat masyarakat masih kerap mengalami mati lampu.
Hal itu dikarenakan posisi Kecamatan Beutong yang sangat jauh dari PLTU Nagan Raya yang mensuplai listrik ke sana. "Alhamdulillah sekarang lancar," kata dia.
Setelah dari Nagan Raya, gubernur yang didampingi Asisten II Setda Aceh, Ir.Mawardi dan Kepala Dinas ESDM Mahdinur, melanjutkan perjalanan untuk melihat langsung proyek pembangunan PLTA Peusangan 1 dan 2 yang besarnya daya direncanakan 88 Megawatt.
PLTA Peusangan masuk dalam interkoneksi jaringan Sumatera.
Nova berharap pembangkit listrik tersebut bisa memberikan kontribusi atas kecukupan kebutuhan daya listrik di Aceh.
"Setahu saya transmisinya juga sudah mendukung. Biasanya tidak cukup pembangkit saja, ketersediaan dan kecukupan transmisi untuk mengalirkan listrik juga harus dipenuhi," kata Nova.
Nova berharap proyek PLTA tersebut bisa segera diselesaikan. Dengan itu kebutuhan daya listrik di Aceh bisa terpenuhi dalam waktu tidak terlalu lama bahkan surplus.
Hal itu diperlukan untuk mengantisipasi masuknya investasi dan industri yang lebih besar di masa depan ke seluruh Aceh.
"Doa saya, doa kami semua agar proyek ini bisa segera diselesaikan," kata Nova.
Untuk diketahui, PLTA Peusangan merupakan proyek lama yang sudah dikerjakan sejak tahun 1998 lalu, namun pengerjaannya terhenti karena konflik Aceh.
Gempa dahsyat dan tsunami yang terjadi di Aceh pada akhir tahun 2004 juga membuat teknis pembangunan PLTA ini sempat dikaji ulang.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/aceh/foto/bank/originals/gubernur-tinjau-plta-peusangan.jpg)