Sejarah KMP Gurita

Kisah Ucok Sibreh yang Selamat dari Tenggelamnya KMP Gurita di Teluk Sabang Setelah Terkatung 17 Jam

Hari itu, Jumat 19 Januari 1996, Ucok Sibreh dan teman sebayanya Indra, berencana pergi ke Kota Sabang untuk melakukan suatu urusan sekalian liburan.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
Kloase SERAMBINEWS.COM
Kisah Muhibuddin Ibrahim 'Ucok Sibreh' yang selamat dari tenggelamnya KMP Gurita di Perairan Teluk Sabang pada Jumat, 19 Januari 1996. 

Selain itu, Ucok juga berharap adanya perhatian pelaku transportasi terhadap kelayakan kapal (laik layar) saat beroperasi.

Kisah Ucok Sibreh yang selamat di tragedi KMP Gurita ini dimuat dalam situs resmi Dinas Perhubungan Aceh.

Tentang KMP Gurita

Awal tahun 1996, menjadi peristiwa dan sejarah kelam yang berbalut duka bagi masyarakat Aceh.

Ditengah konflik Gerakan Aceh Merdeka (GAM), sebuah tragedi tansportasi laut terjadi di ujung barat Indonesia.

Baca juga: BERITA POPULER - Sosok Umi Nadia Istri Syekh Ali Jaber, Pria Bertanduk hingga Gadis Aceh Dibunuh

Baca juga: BERITA POPULER – Pria Beristri 5 Ditangkap di Pidie, Tanah Bergerak, Suami Gerebek Istri di Meulaboh

Kapal Motor Penumpang (KMP) Gurita tenggelam saat melakukan pelayaran dari Pelabuhan Malahayati, Aceh Besar menuju Pelabuhan Balohan, Sabang.

Dalam catatan sejarah, KMP Gurita berangkat dari Pelabuhan Malahayati pada tanggal 19 Januari 1996 pukul 18.45 WIB.

Kapal pabrikan Bina Simpaku Jepang ini seharusnya tiba di Pelabuhan Balohan, Sabang pada pukul 21.00 WIB.

Sebelum berangkat, tidak tampak keanehan ketika semua penumpang memasuki kapal yang dirakit tahun 1970 itu.

Baca juga: Isti Yudha Prastika Pramugari Korban Sriwijaya Air Telah Dimakamkan, Isak Tangis Keluarga Pecah

Baca juga: 29 Jenazah Korban Sriwijaya Air SJ 182 Sudah Diidentifikasi, Termasuk Bayi 11 Bulan, Ini Daftarnya

Kapal kemudian berangkat meninggalkan Pelabuhan Malahayati menuju Sabang.

Malam itu, KMP Gurita tak kunjung bersandar di Pelabuhan Balohan.

Para pejemput terus menantikan kedatangan kapal yang membawa kerabat mereka.

Otoritas Pelabuhan Balohan kemudian mendapat kabar bahwa KMP Gurita telah tenggalam.

Diketahui, KMP Gurita membawa 378 penumpang.

Jumlah itu bukanlah kapasitas yang laik bagi kapal jenis Roro buatan tahun 1970 itu.

Baca juga: Wafat Para Ulama Sebagai Tanda Kiamat Sudah Semakin Dekat ? Berikut Penjelasan Ustadz Abdul Somad

Baca juga: VIRAL Sebelum Meninggal Suami Sempat Tanyakan Bagaimana Kalau Aku Mati, Ternyata Suami Benar Pergi

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved