Internasional
WHO Kritik China, Tidak Bendung Awal Wabah Virus Corona, Sebelum Menyebar ke Seluruh Dunia
Sebuah panel ahli yang ditugaskan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengkritik China dan negara-negara lain. Mereka menilai tidak ada upaya membendung
SERAMBINEWS.COM, JENEWA - Sebuah panel ahli yang ditugaskan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengkritik China dan negara-negara lain.
Mereka menilai tidak ada upaya membendung awal wabah virus Corona lebih cepat.
Dilansir AP, Selasa (19/1/2021), mempertanyakan kembali, apakah badan kesehatan PBB itu seharusnya menandainya sebagai pandemi lebih cepat.
Laporan yang dikeluarkan kepada media pada Senin (18/1/2021) itu dipimpin oleh mantan Presiden Liberia, Ellen Johnson Sirleaf dan mantan Perdana Menteri Selandia Baru Helen Clark.
Keduanya mengatakan ada kesempatan yang hilang untuk mengatur langkah-langkah dasar kesehatan masyarakat sejak sedini mungkin.
Baca juga: China Klaim Virus Corona Ditemukan di Es Krim
"Yang jelas bagi panel, tindakan kesehatan masyarakat bisa diterapkan lebih tegas oleh otoritas kesehatan lokal dan nasional di China pada Januari 2021," kata mereka.
"Tak lama setelah virus Corona mulai membuat sakit sekelompok orang di Kota Wuhan," tambahnya.
Panel juga mengutip bukti kasus di negara lain pada akhir Januari 2021.
Dikatakan, langkah-langkah pencegahan virus Corona seharusnya segera diberlakukan di negara manapun.
Tetapi, ternyata tidak ada upaya, tambahnya.
“Kenyataannya, hanya sebagian kecil negara yang memanfaatkan sepenuhnya informasi yang tersedia untuk menanggapi bukti pandemi yang muncul,” kata panel tersebut.
Para ahli juga bertanya-tanya mengapa WHO tidak mengumumkan darurat kesehatan masyarakat global peringatan tertinggi untuk wabah lebih cepat.
Baca juga: AS Tuding Staf Laboratorium Wuhan Sebagai Korban Pertama Virus Corona
Badan kesehatan PBB mengadakan komite darurat pada 22 Januari 2021.
Tetapi tidak menggolongkan pandemi yang muncul sebagai keadaan darurat internasional sampai seminggu kemudian.
Saat itu, WHO mengatakan komite ahli terpecah tentang apakah keadaan darurat global harus diumumkan.