Jokowi Pilih Listyo Sigit Jadi Kapolri Pengganti Idham Azis, Moeldoko Ungkap Alasannya
Alasan Presiden Joko Widodo memilih Komjen Listyo Sigit Prabowo pun diungkap oleh Kepala Staf Presiden Moeldoko.
SERAMBINEWS.COM - Komjen Listyo Sigit Prabowo resmi dipilih jadi Kapolri gantikan Jenderal Pol. Idham Azis.
Alasan Presiden Joko Widodo memilih Komjen Listyo Sigit Prabowo pun diungkap oleh Kepala Staf Presiden Moeldoko.
Moeldoko pada Rabu, (21/1/2021), mengatakan dalam memilih Kapolri, ada empat kriteria yang menjadi acuan.
Kriteria tersebut, kata Moeldoko, adalah kapasitas, kapabilitas, loyalitas, dan integritas
"Jadi semua agregat dari indikator-indikator yang dikenali dari awal itu memunculkan sebuah agregat, dan agregat itu seseorang akan dipilih begitu. Jadi bukan karena macam-macam," kata Moeldoko, dikutip dari Kontan.
Dia mengatakan seorang pimpinan instansi wajib mempunyai kemampuan untuk menjalankan tanggung jawab.
Moeldoko menyebut Listyo sudah terbukti memiliki kapasitas dalam menyelesaikan masalah.
Loyalitas dan integritas juga menjadi hal yang tidak bisa ditawar dalam mengisi posisi Kapolri.
Baca juga: VIRAL Nota Kesepakatan Menhan Prabowo & Perancis, Sejumlah Alutsista Siap Diboyong ke Indonesia
Baca juga: Viral Video Angin Puting Beliung Seperti Belalai di Atas Waduk, BMKG Beri Penjelasan
Pemilihan Listyo Sigit untuk menggantikan Kapolri Jenderal Pol. Idham Azis, kata Moeldoko, telah dipertimbangkan oleh presiden untuk mencapai suatu tujuan.

"Jadi pasti Presiden sudah memikirkan untuk kepentingan yang lebih besar maka ada pertimbangan-pertimbangan lain," kata Moeldoko.
Kriteria tersebut dipastikan yang membuat Listyo Sigit dipilih menjadi kapolri. Meskipun dalam perebutan posisi tersebut terdapat jenderal polisi bintang tiga lain yang masuk dalam bursa calon kapolri.
Dua jenderal polisi lainnya merupakan senior lulusan Akpol tahun 1988 yakni Wakapolri Gatot Eddy Prramono dan Boy Rafli Amar. Sementara Listyo merupakan lulusan Akpol 1991.
"Jadi ini kan pilihan-pilihan. Pilihan pertama pendekatannya senioritas. Pilihan yang kedua pendekatannya yang tadi beberapa persyaratan tadi," kata Moeldoko.
Dalam pemilihan dua jenderal yang lebih senior disampaikan Moeldoko tak masuk dalam kualifikasi.
Meski begitu dia memastikan pemilihan dilakukan dengan penilaian yang bersifat holistik.
Baca juga: Intip! Jumlah Harta Kekayaan Kapolri Idham Azis dan Calon Kapolri Listyo Sigit, Siapa Paling Kaya?
Baca juga: Janji Listyo Sigit Setelah Jadi Kapolri, Siap Tampung Lulusan Madrasah
Baca juga: Janji Listyo Sigit Setelah Jadi Kapolri, Siap Tampung Lulusan Madrasah