Janji Listyo Sigit Setelah Jadi Kapolri, Siap Tampung Lulusan Madrasah
Listyo mengaku tak masalah jika ada anak madrasah bergabung menjadi salah satu personel Polri.
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Kabareskrim Listyo Sigit Prabowo dipastikan akan dilantik menjadi Kapolri oleh Presiden Jokow Widodo. Kepastian itu diperoleh setelah semua anggota Komisi III dan seluruh fraksi menyetujui pencalonan Listyo Sigit dalam uji kelayakan dan kepatitan, Rabu (20/1/2021).
Menurut Ketua Komisi III, Herman Herry, persetujuan itu akan dibawa ke dalam rapat Paripurna DPR terdekat untuk selanjutnya ditetapkan dalam rapat paripurna DPR RI."
"Selanjutnya ditetapkan dalam rapat paripurna DPR RI terdekat dan akan diproses sesuai dengan paraturan perundang-undangan," papar Herman, kemarin.
Proses uji kelayakan dan kepatutan yang dilakukan selama tiga jam berlangsung lancar, aman dan tertib, sama sekali tanpa interupsi. Semua anggota Komisi III diberikan kesempatan, termasuk pimpinan, diberi kesempaatan menyampaikan pendapatnya.
Baca juga: BREAKING NEWS: Komisi III DPR Setuju Komjen Listyo Sigit Prabowo Jadi Kapolri Gantikan Idham Azis
Baca juga: 8 Komitmen Komjen Listyo Sigit Prabowo Jika Jadi Kapolri, Ingin Polantas Tak Perlu Menilang
Baca juga: Ajak LGBT Tinggal di Bali, Kristen Gray Akhirnya Diusir dari Indonesia
"Sebenarnya protokol kesehatan dari pimpinan DPR hanya memperbolehkan lamanya rapat selama 2,5 jam, tetapi karena situasi dan kondisi kami perpanjang 30 menit jadi tiga jam," ujar Herman Herry.
Menjawab pertanyaan dari anggota Komisi III dari Fraksi PKB, Cuncun Sjamsurijal dari dapil jawa Barat mengenai larangan lulusan Madrasah Aliyah masuk ke perguruan tinggi, Listyo Sigit menyatakan kepolisian RI siap menampung lulusan madrasah aliyah untuk bisa bergabung menjadi personel Polri.
"Ini pertanyaan dari dapil Pak, bukan hanya dapil tapi semua lah. Hari ini beredar berita bahwa lulusan aliyah dilarang Perguruan Tinggi Negeri, ini jangan ada Pak nanti statmen semacam ini di jajaran Polri. Karena ini melukai dan bisa membuat gejolak di masyarakat. Saya mewakili komponen dari madrasah Pak, saya anak madrasah," tanya Cucun saat mengikuti uji kelayakan dan kepatutan Kapolri di Gedung DPR RI.
Listyo mengaku tak masalah jika ada anak madrasah bergabung menjadi salah satu personel Polri. Listyo yang juga beragama Nasrani itu menghargai seluruh komponen bangsa yang memiliki bakat.
"Kalau memang ada yang berminat jadi polisi Pak, nanti biar anggota kita datang tengok Pak, kalau memang kita butuh anggota polri yang memiliki kemampuan mengaji yang baik hafal Alquran dia bisa memberikan edukasi memimpin di masyarakat," jawab Listyo.
Menurutnya, personel Polri yang memiliki kemampuan di bidang agama juga diperlukan agar bisa menjadi teladan yang baik di masyarakat.
"Jadi anggota yang bisa menjadi teladan, kalau tempat lain gak bisa, kami dari Polri siap Pak mencari yang seperti itu," tutup Listyo.
Baca juga: Komjen Listyo Sigit Prabowo Calon Tunggal Kapolri, Puan Maharani: DPR Butuh 20 Hari untuk Putuskan
Baca juga: Badan Jalan Alue Itam di Aceh Timur Amblas Diterjang Luapan Sungai
Baca juga: Satlantas Polres Aceh Singkil ke Dayah Sosialisasi Keselamatan Berkendaraan, Juga Serahkan Sembako
Listyo Sigit juga berharap tidak ada lagi bahasa kriminalisasi ulama kedepannya. Hal itu menanggapi perihal adanya anggapan pemerintahan saat ini sering kali mengkriminalisasi ulama.
"Saya kira bahasa kriminalisasi itu ke depan kami harapkan tidak ada lagi," kata Listyo saat sesi konferensi pers di Gedung DPR, Senayan.
Untuk itu, jika dirinya menjadi Kapolri, Listyo akan berupaya membuka ruang komunikasi yang intens dengan para ulama.
"Artinya memang kami akan membuka ruang komunikas," ucapnya.
Namun, lanjut Listyo, harus dibedakan jika kemudian ada unsur tindak pidana. Jangan sampai penegakan hukum yang dilakukan Polri dianggap kriminalisasi ulama.
"Namun demikian kalau ada proses penegakan hukum yang kami lakukan bukan karena kriminalisasi, namun karena ada tindak pidana yang terjadi," ujarnya.
Tak Ada Alasan Menolak
Pimpinan Komisi III DPR menilai tidak ada alasan untuk menolak Komjen Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri. Hal itu didasari kuatnya visi dan misi Listyo yang tertuang dalam makalah yang diserahkannya berjudul Transformasi Menuju Polri yang Presisi.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Komisi III DPR RI fraksi Gerindra Desmond J Mahesa kepada wartawan seusai menggelar rapat fit and proper test, di Kompleks Parlemen.