Berita Aceh Besar

Longsor Besar Semakin Berpotensi Terjadi di Lamkleng Kuta Cot Glie Aceh Besar, Dampak Tanah Bergerak

Alasannya, longsor-longsor kecil di kawasan itu terus terjadi setiap hari yang kedalamannya sudah lebih dari 3 meter sebagai dampak tanah bergerak

Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
Pohon bertumbangan di dekat lokasi tanah bergerak, Gampong Lamkleng, Kecamatan Kuta Cot Glie, Kabupaten Aceh Besar, Rabu (20/1/2021). 

Ditanya, apakah fenomena tanah bergerak seperti di Lamkleng ini pernah terjadi sebelumnya di Aceh, Mahdinur menyatakan, sebenarnya tanah bergerak atau yang lebih dikenal dengan istilah tanah longsor adalah fenomena alam yang biasa.

Bisa terjadi kapan dan di mana saja selama telah didukung oleh faktor-faktor geologi yang memengaruhi gerakan tanah.

"Mulai dari struktur tanah, jenis dan susunan batuan, kemiringan lereng, dan lain-lain," terangnya.

Ia tambahkan bahwa curah hujan, apalagi dengan intensitas tinggi yang dapat memicu gerakan tanah, semua itu merupakan kondisi alam di mana alam selalu berupaya mencari keseimbangan.

"Nah, yang menjadi persoalan adalah ketika di lokasi tempat terjadinya gerakan tanah itu ada kehidupan manusia yang perlu kita lindungi dan selamatkan, seperti di Lamkleng saat ini.

Maka, perlu segera dilakukan upaya-upaya penyelamatan dan mitigasi," ucapnya.

Barangkali, lanjut Mahdinur, saat ini bisa saja sedang terjadi tanah longsor atau gerakan tanah di tempat yang tidak diketahui dan di sana tidak ada kehidupan manusia.

Misalnya di tengah hutan atau tempat lain yang jauh dari kehidupan manusia.

"Maka hal itu tidaklah menjadi persoalan bagi kita.

Akan tetapi, ketika tanah longsor terjadi di jalan raya, di permukiman penduduk, atau di tempat lain yang memengaruhi kepentingan kehidupan manusia, maka hal tersebut menjadi persoalan bagi kita, utamanya yang terkait dengan keselamatan," demikian Mahdinur. (*)

Tim USK Mulai Uji di Laboratorium Kondisi Tanah Bergerak

Sementara itu, seperti diberitakan Serambinews.com kemarin, Tim Survei Geologi dari Fakultas Teknik Universitas Syiah (USK) turun lagi untuk kesekian kalinya ke Gampong Lamkleng, Kecamatan Kuta Cot Glie, Aceh Besar. 

Tepatnya pada hari ini, Rabu (20/1/2021) ke tempat terjadinya fenomena tanah bergerak (longsor) di Gampong Lamkleng sejak 10 Januari 2021.

Dalam kunjungan ke lapangan kali ini rombongan terdiri atas dua tim yang mempunyai agenda kegiatan berbeda.

Ketua Program Studi (Prodi) Teknik Geologi Fakultas Teknik USK, Dr Bambang Setiawan mengatakan, tim pertama datang lagi ke lokasi untuk melakukan kegiatan sampling tanah pada lokasi terdampak dan sekitarnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved