Tanah Bergerak

Tenda Pengungsi di Lokasi Tanah Bergerak Gampong Lamkleng Sering Diterbangkan Angin

Selain harus mengungsi karena sebagian rumah mereka mulai retak-retak terdampak longsor, tenda-tenda keluarga yang mereka tempati pun sering diterbang

Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/ASNAWI LUWI
Pohon asam jawa dan pohon lainnya tumbang di lokasi tanah bergerak Gampong Lamkleng, Kecamatan Kuta Cot Glie, Kabupaten Aceh Besar, Rabu (20/1/2021). 

Laporan Yarmen Dinamika l Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Derita berganda kini dirasakan para pengungsi di sekitar blok longsoran Gampong Lamkleng, Kecamatan Kuta Cot Glie, Aceh Besar.

Selain harus mengungsi karena sebagian rumah mereka mulai retak-retak terdampak longsor, tenda-tenda keluarga yang mereka tempati pun sering diterbangkan angin.

Setidaknya sudah tiga kali tenda-tenda ukuran kecil itu rubuh diterpa angin kencang.

"Setelah terjadi berulang, akhirnya tenda-tenda kecil itu kita bongkar. Seluruh penghuni tenda kita satukan di dalam sebuah tenda besar yang biasanya kita sebut tenda pengungsi," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Besar, Farhan AP menjawab Serambinews.com, Kamis (21/1/2021) malam.

Menurut Farhan, di Gampong Lamkleng angin sering bertiup kencang. Itulah yang menyebabkan tenda-tenda biru untuk ukuran satu keluarga itu tumbang diterjang badai bersamaan dengan turunnya hujan lebat.

Baca juga: Mempelai Pria Batalkan Pernikahan, Gegara Seluruh Tamu Undangan dapat Kiriman Foto Syur Calon Istri

Baca juga: Senator Republik Mengecam Donald Trump, Beri Perlindungan dan Pengampunan Jelang Keluar Gedung Putih

Baca juga: Pencarian Korban Pesawat Sriwijaya Air Disetop, Basarnas Bersama Keluarga Korban Akan Tabur Bunga

Namun, kendala itu kini sudah teratasi dengan cara menyatukan para pengungsi di bawah satu tenda besar yang lebih kokoh.

Farhan menyebutkan, awalnya hanya dua kepala keluarga (KK) yang dievakuasi dari blok longsoran ke bawah tenda. Hal itu dilakukan karena rumah milik kedua KK itu sudah sangat riskan untuk tetap ditempati. Lokasinya berada persis di blok longsoran.

Penurunan tanah di sekitar rumah tersebut terhitung paling tinggi. Dari semula hanya 10 cm pada tanggal 10 Januari, kini kedalamannya sudah mencapai 3 meter.

Rumah-rumah terdekat juga kini terancam kena longsor, sehingga dari dua bertambah jadi tiga KK yang dievakuasi. Kini sudah 15 KK yang diungsikan ke bawah tenda.

Tindakan mengevakuasi penduduk dari blok longsoran itu, kata Farhan, adalah langkah terbaik untuk mencegah jatuhnya korban jiwa akibat tanah longsor yang terjadi setiap hari di Lamkleng sejak 10 Januari lalu.

Menurut Farhan, posko yang dibentuk setelah Bupati Aceh Besar, Ir Mawardi Ali berkunjung ke Gampong Lamkleng pada 14 Januari lalu, hingga kini masih berfungsi efektif.

Di posko tersebut, siang maupun malam, ditempatkan taruna siaga bencana (tagana) dari Dinas Sosial Aceh Besar. Sedangkan dari BPBD yang piket adalah personel Damkar BPBD Aceh Besar.

"Siang hari beberapa pejabat dari BPBD Aceh Besar juga kita tugaskan ke sana untuk memonitor keadaan," ujar Farhan.

Ia juga menyebutkan bahwa kebutuhan logistik para pengungsi terpenuhi setiap hari, apalagi Dinsos setempat telah menyalurkan bantuan masa panik.

Pemkab Aceh Besar, kata Farhan, kini masih menunggu hasil kajian dan penelitian akhir dari tim survei geologi Universitas Syiah Kuala sebagai bahan masukan untuk tindakan yang harus diambil oleh Pemkab Aceh Besar.

Farhan berharap, para pengungsi bersabar sampai bencana longsor di desa tersebut teratasi dan kondisinya benar-benar nyaman untuk ditempati kembali.

Akan tetapi, kata Farhan, jika pada akhirnya kondisi di lokasi permukiman itu tak memungkinkan lagi untuk dihuni, warga yang terdampak harus siap dan ikhlas untuk direlokasi ke tempat lain.

"Pemerintah Kabupaten Aceh Besar pastilah memikirkan dan memilih langkah terbaik bagi warganya yang terdampak bencana alam, seperti yang kini dialami sejumlah KK di Gampong Lamkleng, Kecamatan Kuta Cot Glie," pungkas Farhan.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved