Tanah Bergerak
Kronologi & Fakta Tanah Bergerak di Aceh Besar, Amblas sampai 3,5 Meter tapi Sebabnya Masih Misteri
Sejumlah pengujian dan penelitian sudah dilakukan oleh tim yang bersangkutan sejak kehebohan fenomena tanah bergerak ini mencuat ke publik.
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Safriadi Syahbuddin
Dalam perkembangan selanjutnya, sebuah rumah di sekitar rekahan tanah terancam ambruk.
2. Tanah semakin aktif bergerak, warga mengungsi ke tenda
Setelah mendapat laporan adanya fenomena tanah bergerak yang terjadi di Gampong Lamkleng Kecamatan Cot Glie, sejumlah pihak terkait turun ke lapangan untuk melakukan survei.
Termasuk Ketua Program Studi Magister Ilmu Kebencanaan Universitas Syiah Kuala (MIK USK), Dr Nazli Ismail, yang turun di lokasi kejadian pada Rabu 12 januari 2021.
Sebagaimana diberitakan Serambinews.com, menurut keterangannya, kondisi tanah di lokasi kejadian terus aktif bergerak ke arah sungai yang berada di sekitar wilayah tersebut, yakni Krueng Aceh.
Di hari kunjungannya, rekahan tanah yang terbentuk bertambah, dari yang semula turun 40 cm menjadi 70 cm.
Pada hari yang sama, sebanyak 14 Kepala Keluarga (KK) di lokasi kejadian mengungsi ke tenda.
Pasalnya, rumah mereka yang berada di lintasan tanah bergerak ke pinggiran Krueng Aceh, akibat hujan deras yang terjadi semalamnya.
Jarak rumah warga tersebut dengan pinggiran Krueng Aceh sekitar 150-200 meter.
Akibat pergerakan tanah rumah warga dibuat retak.
Pada hari ketiga, Kamis 13 Januari 2021, tanah turun hingga mencapai 1,5 meter.
Di sekitar lokasi tanah tanah yang bergerak ini sudah dipasang polisi line agar tidak ada lagi yang melintas di kawasan tersebut.
Baca juga: Longsor Besar Semakin Berpotensi Terjadi di Lamkleng Kuta Cot Glie Aceh Besar, Dampak Tanah Bergerak
Baca juga: Tim USK Mulai Uji di Laboratorium Kondisi Tanah Bergerak di Lamkleng, Pohon Tumbang & Kuburan Rusak
3. Tanah semakin amblas, hingga kedalaman 2 meter
Hingga hari keenam sejak terjadinya fenomena tanah bergerak, permukaan tanah di kawasan tersebut semakin terlihat membahayakan.
Sebagaimana diberitakan Serambinews.com, hingga Sabtu 16 Januari 2021, kedalaman tanah yang amblas ini sudah mencapai 2 meter dengan panjang sekitar 300 meter dan lebar 200 meter.