Berita Aceh Besar
Longsor Besar Semakin Berpotensi Terjadi di Lamkleng Kuta Cot Glie Aceh Besar, Dampak Tanah Bergerak
Alasannya, longsor-longsor kecil di kawasan itu terus terjadi setiap hari yang kedalamannya sudah lebih dari 3 meter sebagai dampak tanah bergerak
Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Mursal Ismail
Alasannya, longsor-longsor kecil di kawasan itu terus terjadi setiap hari yang kedalamannya sudah lebih dari 3 meter sebagai dampak tanah bergerak sebelumnya.
Laporan Yarmen Dinamika l Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh, Ir Mahdinur MM, memprediksi longsor besar semakin berpotensi terjadi di Gampong Lamkleng, Kecamatan Kuta Cot Glie, Aceh Besar.
Alasannya, longsor-longsor kecil di kawasan itu terus terjadi setiap hari yang kedalamannya sudah lebih dari 3 meter sebagai dampak tanah bergerak sebelumnya.
Sejauh ini belum terlihat tanda-tanda akan berhenti.
Selain itu, hujan dengan intensitas tinggi masih sering mengguyur Gampong Lamkleng dan sekitarnya.
Semakin tinggi curah hujan, maka tanah di kawasan itu semakin labil dan jenuh terhadap air.
Akibatnya, retakan tanahnya semakin lebar dan memanjang. Seperti saat ini, lebarnya sudah di atas 10 meter, sedangkan panjangnya lebih dari 350 meter.
Pepohonan besar di kawasan itu pun mulai bertumbangan. Beberapa makam bahkan ikut rusak. Batu nisannya juga terguling dari tempatnya semula.
Baca juga: Pria Gorok Leher Ibunya Ditangkap pada 8 Juli 2020, Lalu Divonis 20 Januari 2021, Ini Motif Kasusnya
Baca juga: VIDEO Wirda Mansur Dijodohkan dengan Anak Syekh Ali Jaber
Baca juga: Pasok Cewek ke Dalam Kamar Doorsmer, Dua Pekerja Digelandang ke Polres Pidie
"Dalam kondisi seperti itu kita berharap semoga tidak ada korban jiwa. Upaya-upaya perlindungan terhadap masyarakat dan mitigasi di Gampong Lamkleng harus segera ditindaklanjuti," kata Mahdinur.
Ia mencatat bahwa beberapa tim yang selama ini sudah turun ke lokasi atas nama lembaga atau instansi, berpandangan sama dengan tim survei geologi Dinas ESDM Aceh.
Termasuk yang berpandangan sama adalah mantan ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Cabang Aceh, Ir Faizal Adriansyah MSi.
"Dengan kesamaan persepsi yang demikian, maka kita tentu bakal satu pandangan bahwa dalam keadaan saat ini yang wajib kita utamakan adalah keselamatan masyarakat di lokasi bencana," ujar Mahdinur.
"Ini harus menjadi prioritas, karena berdasarkan perkembangan yang terpantau di lokasi potensi longsor besar semakin besar akan terjadi," tambah Mahdinur.