Berita Banda Aceh
Mengenang 19 Tahun Meninggalnya Tgk Abdullah Syafi'i, Wasiat Sang Panglima GAM jadi Pertanda?
Wasiat yang dibuat sebulan sebelum ia syahid itu, seolah sebuah pertanda bahwa perjuangannya akan berakhir.
Penulis: Subur Dani | Editor: Nurul Hayati
Wasiat yang dibuat sebulan sebelum ia syahid itu, seolah sebuah pertanda bahwa perjuangannya akan berakhir.
Laporan Subur Dani | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Jumat (22/1/2021) hari ini, tepat 19 tahun sudah, salah seorang tokoh dan elite Gerakan Aceh Merdeka (GAM) paling disegani saat konflik Aceh berkecamuk, meninggal dunia dalam insiden baku tembak kala itu.
Adalah Tgk Abdullah Syafi'i, Panglima GAM yang memiliki kharisma tersendiri.
Dalam sejarah perjuangan GAM, sosok Teungku Abdullah Syafi'i tertulis dengan tinta emas.
Ia adalah Panglima GAM yang kharismatik dan disegani.
Lebih dari itu, Teungku Lah, begitu ia disapa adalah juga sosok yang ramah dan santun serta konsisten di garis perjuangan GAM.
Di balik sosoknya yang bersahaja, sopan, religius, dan dicintai rakyat Aceh, kisah perjuangan dan hidup Teungku Lah berakhir dengan tragis.
Baca juga: Live Streaming TVRI Perempat Final Thailand Open 2021: Menanti Kejutan dari Greysia/Apriyani
Masih terngiang dalam ingatan masyarakat Aceh, Tgk Lah meninggal pada 22 Januari 2002.
Teungku Lah meninggal bersama istrinya, Cut Fatimah termasuk dua pengawal setianya dalam pertempuran dengan pasukan TNI di hutan Jim-jim, Pidie Jaya, kala itu.
Kepergiannya ditangisi rakyat Aceh dan GAM kala itu menyatakan berkabung selama 44 hari.
Meski sudah lama tiada, namun sosok Tgk Lah masih sangat melekat di hati dan pikiran masyarakat Aceh, terutama para eks kombatan GAM yang pernah berjuang bersamanya.
Saban tahun, para eks kombatan memperingati meninggalnya Teungku Lah dengan berbagai cara.
Bahkan tak sedikit pula, masyarakat Aceh yang memposting ulang foto almarhum di medsos saban 22 Januari.
Teungku Abdullah Syafi’i, lebih dikenal dengan nama Teungku Lah lahir di Bireuen, Aceh, 12 Oktober 1947.