Yaman Termasuk Negara Paling Korup di Dunia, Mantan Presidennya Dicurigai Timbun Uang Miliaran Dolar

Berbicara tentang korupsi di Yaman, bahkan kepala negaranya saja diyakini melakukan korupsi.

Editor: Amirullah
Tribunnews.com
Ilustrasi kasus korupsi. 

Sementara itu, mengutip bbc.com (25/2/2015), Mantan presiden Yaman Ali Abdullah Saleh dicurigai mengumpulkan aset $ 30 miliar- $ 62 miliar selama dan setelah masa kekuasaannya, kata para ahli PBB.

Mereka mengatakan Saleh diyakini telah mentransfer sebagian besar kekayaannya ke luar negeri dengan nama lain.

Baca juga: Doni Monardo Positif Covid-19, Begini Pengakuan Ketua Satgas Penanganan Covid-19

Baca juga: Viral Video Suku Togutil Memanah Warga yang Menyeberangi Sungai, Ini Penjelasan Polda Maluku Utara

Baca juga: 5 Cara Mudah Basmi Tikus di Rumah: Hindari Menggunakan Racun

Saleh di masa lalu membantah tuduhan korupsi.

Dia adalah pemimpin Yaman selama 33 tahun sebelum dipaksa turun dari kekuasaan dalam salah satu pemberontakan Arab 2011.

Laporan tersebut mengatakan aset Saleh termasuk properti, uang tunai, saham, emas dan komoditas berharga lainnya yang tersebar di setidaknya 20 negara.

"Asal mula dana yang digunakan untuk menghasilkan kekayaan Ali Abdullah Saleh diyakini sebagian dari praktik korupnya sebagai presiden Yaman, terutama yang berkaitan dengan kontrak gas dan minyak," katanya.

Kegiatan ilegal menghasilkan keuntungan pribadi sebesar "hampir $ 2 miliar setahun selama tiga dekade terakhir", katanya.

"Banyak yang berpendapat bahwa utang negara yang membengkak dan masalah ekonomi akan diatasi dengan pemulangan aset yang dicuri," kata laporan itu.

Itu ditulis oleh panel ahli yang memantau sanksi PBB di Yaman.

Situasi keamanan di Yaman memburuk dengan tajam setelah Presiden Abdrabbuh Mansour Hadi mengundurkan diri menyusul pengambilalihan oleh kelompok milisi Syiah, Houthi.

Pakar PBB mengatakan Saleh, dengan dukungan sebagian besar tentara, telah "berkolusi dengan Houthi dalam apa yang mengakibatkan kudeta" terhadap Hadi.

Baca juga: 2 Anggota TNI Gugur di Papua, Begini Awal Mula Terjadi Kontak Senjata Dengan KKB

Baca juga: Dinilai belum Penuhi Standar Pelayanan Publik, Ini Saran Ombudsman untuk PTSP BPKS

Ali Abdullah Saleh sendiri telah tewas pada 4 Desember 2017.

Kematiannya justru di tangan kelompok pemberontak Houthi.

Mengutip Kompas.com (5/12/2017), Pemimpin kelompok pemberontak Houthi menyatakan, tewasnya mantan Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh merupakan buah dari pengkhianatan.

Saleh tewas ketika Houthi menyergapnya di ibu kota Sana'a dalam sebuah pertempuran, Senin (4/12/2017).

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved