Breaking News

Banjir Tamiang

Korban Banjir di Seruway dan Bendahara Masih Andalkan Dapur Umum

"Bila tidak ada penanganan cepat, banjir di masa mendatang akan menciptakan kerusakan lebih parah."

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Nasir Nurdin
SERAMBINEWS.COM/RAHMAD WIGUNA
Banjir di Kecamatan Bendahara, Aceh Tamiang masih merendam sebagian rumah, Minggu (24/1/2021). Kondisi ini memaksa warga mengandalkan dapur umum untuk kebutuhan makan sehari-hari. 

"Bila tidak ada penanganan cepat, banjir di masa mendatang akan menciptakan kerusakan lebih parah."

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG – Meski mulai surut, banjir di Aceh Tamiang masih merendam sejumlah rumah di dua kecamatan, Bendahara dan Seruway, Minggu (24/1/2021).

Genangan air ini membuat aktivitas sebagian warga di dua kecamatan itu lumpuh dan masih mengandalkan dapur umum.

Kedua kecamatan ini memang mengalami dampak banjir kiriman paling parah akibat sejumlah titik tanggul jebol.

Camat Bendahara, Fakhrurrazi kepada istri Gubernur Aceh, Dyah Erli Idawati menyebut jumlah pengungsi terus bertambah dan sempat menyentuh angka 3.741.

Baca juga: Pasutri Ini Dihujat Netizen di Seantero Negeri, Karena Asyik Main Ponsel Meski Rumahnya Dilalap Api

Sedangkan menurut Camat Seruway, Hans Martha Kesuma pengungsi di wilayahnya mencapai 1.966 orang.

“Sebagian besar tidak tinggal di posko pengungsian, tapi untuk logistik mereka tetap mengandalkan dapur umum,” kata Fakhrurrazi.

Dapur umum ini sendiri dibuat warga di tengah jalan aspal yang tidak tergenang air. Hampir setiap titik aspal yang kering, terdapat satu dapur umum. Umumnya dapur umum dilengkapi tenda, namun beberapa di antaranya langsung terpapar terik matahari.

Baca juga: Warga Usir Gajah Liar dengan Mercon di Blang Teungku Nagan Raya

Tajuddin (71), warga Telukhalban, Kecamatan Bendahara mengatakan air mulai surut pada Minggu (24/1/2021) pagi, namun tetap saja sebagian rumah masih tergenang.

“Tadi malam semua jalan aspal ini masih terendam, mulai pagi baru tampak aspalnya. Tapi kalau rumah hampir semuanya masih masuk airnya,” kata Tajuddin.

Bupati Aceh Tamiang, Mursil meminta Pemerintah Aceh memperbaiki airan sungai karena sudah rusak parah akibat banjir.

Dia khawatir bila tidak ada penanganan cepat, banjir di masa mendatang akan menciptakan kerusakan lebih parah.

Baca juga: Gegara Puji Teman Kosnya Tumben Kok Ganteng Kali, Pria Ini Tewas Ditikam

“Hari ini perekonomian rakyat lumpuh, khususnya padi karena sebagian memasuki masa panen. Ini haru ada pembenahan serius,” ujarnya.

Menyahuti itu, istri Gubernur Aceh meminta Pemkab Aceh Tamiang melalui BPBD berkoordinasi dengan BPBA untuk mencatat titik kerusakan tanggul.

“BPBD seharusnya membuat permohonan ke BPBA, mana-mana saja yang rusak, biar nanti dilaporkan ke gubernur,” kata Dyah. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved