Internasional

Produsen Obat Merck Keluar Dari Perlombaan Vaksin Covid-19, Gagal Uji Klinis

Raksasa farmasi AS Merck yang dikenal sebagai MSD di luar Amerika, telah keluar dari perlombaan vaksin Covid -19.

Editor: M Nur Pakar
()
Ilustrasi Suntikan Vaksin Covid-19 

SERAMBINEWS.COM, WASHINGTON - Raksasa farmasi AS Merck yang dikenal sebagai MSD di luar Amerika, telah keluar dari perlombaan vaksin Covid -19.

Ha itu diumumkan setelah gagal uji klinis tahap awal, seusai menghasilkan respons kekebalan yang minim pada pasien

Suntikan itu memiliki sedikit efek samping.

Tetapi respons kekebalannya lebih lemah daripada yang dihasilkan oleh pasien yang belum menerima vaksin dan tertular Covid-19.

Dilansir The Telegraph, Selasa (26/1/2021) pasar saham jatuh sebagai reaksi terhadap berita tersebut, dengan FTSE 100 merosot lebih dari 0,5%, sementara CAC Prancis dan Dax Jerman juga jatuh.

Baca juga: IDI Minta Perawat dan Bidan tak Takut Divaksin

Keputusan tersebut merupakan kemunduran besar bagi salah satu pembuat vaksin top dunia.

Tetapi, menjadi contoh yang baik tentang bagaimana pengembangan obat sebagai bisnis berisiko tinggi di mana kegagalan jauh lebih umum daripada kesuksesan.

Kandidat vaksin Merck, sedang dalam pengembangan kedua, menjanjikan didasarkan pada teknologi yang telah dicoba dan diuji.

Termasuk sudah digunakan perusahaan untuk mengembangkan vaksin lain, termasuk suntikan Ebola yang berhasil.

Mereka juga merupakan vaksin covid dosis tunggal, yang akan mempercepat program imunisasi.

Kegagalan tersebut tidak akan mempengaruhi keuangan Merck.

Tetapi merusak reputasi perusahaan farmasi sebesar itu dan dengan sejarah yang kuat dalam pengembangan vaksin.

Merck terlambat mengikuti perlombaan mengembangkan vaksin untuk melindungi dari virus Corona.

Baca juga: VIDEO - Viral, Kepala Puskesmas Menjerit Ketakutan Saat Disuntik Vaksin Covid-19

Sejauh ini telah menewaskan lebih dari 2 juta orang dan terus melonjak di berbagai belahan dunia termasuk Amerika Serikat.

Perusahaan akan mencatat biaya penghentian sebelum kuartal keempat untuk kandidat vaksin V591, yang diperoleh dengan pembelian vaksin Austria Themis Bioscience, dan V590.

Dikembangkan dengan organisasi penelitian nirlaba IAVI, kata Merck dalam sebuah pernyataan.

Pengumuman tersebut merupakan kemunduran untuk memerangi pandemi dan terjadi sebulan setelah Sanofi dan GlaxoSmithKline menunda peluncuran suntikan hingga akhir 2021.

Ha itu menggarisbawahi tantangan dalam mengembangkan vaksin dengan kecepatan tinggi.

Merck mengatakan akan memfokuskan penelitian Covid-19 dan upaya manufaktur pada dua obat investigasi: MK-7110 dan MK-4482, yang sekarang disebut molnupiravir.

Baca juga: Anthony Fauci Sebut Virus Corona Afrika Selatan Lebih Berbahaya, Vaksin Covid-19 Bisa Kurang Efektif

Molnupiravir, yang sedang dikembangkan bekerja sama dengan Ridgeback Bio, adalah antivirus oral yang sedang dipelajari di rumah sakit dan pengaturan rawat jalan.

Merck mengatakan uji coba Fase 2/3 dari obat tersebut akan selesai pada Mei 2021.(*)

Tetapi hasil kemanjuran awal akan dirilis pada kuartal pertama dan akan dipublikasikan jika secara klinis berguna.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved