Breaking News

Internasional

AS Buka Kembali Hubungan dengan Palestina, Dasar Berlanjutnya Solusi Dua Negara

Pemerintahan AS mengumumkan memulihkan hubungan kembali dengan Palestina. Termasuk memperbarui bantuan untuk pengungsi Palestina.

Editor: M Nur Pakar
AP
Joe Biden saat menjadi Wapres AS menggelar konferensi pers dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas. 

SERAMBINEWS.COM, WASHINGTON - Pemerintahan AS mengumumkan memulihkan hubungan kembali dengan Palestina.

Termasuk memperbarui bantuan untuk pengungsi Palestina.

Kebijakan itu untuk membalikkan pemutusan hubungan oleh Donald Trump.

Juga menjadi dasar dukungan baru untuk solusi dua negara atas konflik puluhan tahun antara Israel dan Palestina.

Penjabat Duta Besar AS, Richard Mills membuat pengumuman tentang pendekatan Presiden AS Joe Biden dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB secara virtual.

Baca juga: WHO Prihatin Atas Distribusi Vaksin Virus Corona, Israel Sudah Suntik Warga, Palestina Belum Dapat

Dia mengatakan pemerintahan AS yang baru percaya ini tetap cara terbaik untuk memastikan masa depan Israel sebagai negara demokratis.

Dilansir AP, Rabu (27/1/2021), Yahudi juga harus menjunjung tinggi aspirasi sah rakyat Palestina untuk keadaan mereka sendiri dan hidup dengan martabat dan keamanan.

Sebelumnya, Presiden Donald Trump memberikan dukungan yang belum pernah terjadi sebelumnya kepada Israel.

Dengan mengakui Jerusalem sebagai ibu kota Israel.

Memindahkan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv.

Bahkan, memangkas bantuan keuangan untuk Palestina.

Baca juga: Rakyat Palestina Unjuk Rasa Tolak Permukiman Israel, 15 Orang Luka-luka Diserang Tentara Israel

Terutama membalikkan arah ketidakabsahan permukiman Israel di tanah yang diklaim oleh Palestina.

Israel merebut Jerusalem Timur dan Tepi Barat dalam perang 1967.

Komunitas internasional menganggap kedua wilayah itu sebagai wilayah pendudukan.

Palestina tetap mencari sebagai bagian dari negara merdeka di masa depan.

Tetapi, Israel telah membangun jaringan permukiman yang sangat luas yang menampung hampir 700.000 pemukim Yahudi di Tepi Barat dan Yerusalem.

Rencana perdamaian yang diresmikan oleh Trump setahun yang lalu membayangkan negara Palestina yang terputus-putus.

Harus menyerahkan bagian-bagian utama Tepi Barat ke Israel, berpihak pada Israel atas masalah-masalah utama yang diperdebatkan.

Termasuk perbatasan dan status Jerusalem dan permukiman Yahudi.

Baca juga: Pengadilan Militer Israel Hukum Aktivis Palestina

Hal itu langsung ditolak dengan keras oleh orang-orang Palestina.

Mills memperjelas pendekatan pemerintahan Biden yang lebih adil terhadap konflik Israel-Palestina.

"Di bawah pemerintahan baru, kebijakan Amerika Serikat akan mendukung solusi dua negara yang disepakati bersama," jelasnya.

"Di mana Israel hidup dalam perdamaian di samping negara Palestina yang layak," katanya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved