Video

VIDEO - Presiden Turki Erdogan: Islamofobia dan Xenofobia Harus Dihentikan, Virus Rasisme Meluas

Erdogan mengatakan virus rasisme telah semakin meluas seiring dengan pandemi. Ada peningkatan signifikan tindak kekerasan di tempat-tempat ibadah.

Penulis: Yuhendra Saputra | Editor: Mursal Ismail

Erdogan mengatakan virus rasisme telah semakin meluas seiring dengan pandemi. Ada peningkatan signifikan tindak kekerasan di tempat-tempat ibadah.

SERAMBINEWS.COM, ANKARA - Dunia harus menghentikan Islamofobia dan xenofobia yang telah menyebar dalam beberapa tahun terakhir melalui penggunaan platform digital.

Begitu bunyi pernyataan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam pesan video yang dirilis pada Hari Peringatan Holocaust Internasional.

"Masyarakat Internasional harus mengambil tindakan agar tragedi seperti Holocaust, Bosnia, Rwanda, dan Kamboja tidak terulang," katanya.

Erdogan mengatakan virus rasisme telah semakin meluas seiring dengan pandemi.

Ada peningkatan signifikan dalam tindak kekerasan di tempat-tempat ibadah, seperti masjid, sinagog, dan gereja.

"Kejahatan kebencian terhadap beberapa lapisan masyarakat dengan identitas etnis, agama, bahasa, dan penampilan yang berbeda telah meningkat dari hari ke hari."

Terorisme rasis telah berubah menjadi ancaman keamanan yang merusak perdamaian sosial dan keinginan masyarakat untuk hidup bersama, kata Erdogan.

"Tanda-tanda Holocaust, genosida Bosnia, Rwanda, dan Kamboja, di mana jutaan orang kehilangan nyawa, terbukti dengan diskriminasi sistematis, marginalisasi, dan meningkatnya ujaran kebencian jauh sebelum pembantaian ini," katanya.

Dia menekankan bahwa semua genosida ini berfungsi sebagai pengingat bagi komunitas internasional untuk memerangi segala jenis diskriminasi dan mencegah kejahatan terhadap kemanusiaan.

"Ini jauh dari sekedar sikap moral yang harus diadopsi oleh setiap negara, tetapi juga kewajiban kontrak berdasarkan Konvensi PBB 1948 tentang pencegahan dan hukuman kejahatan genosida."

Erdogan mengatakan bahwa setiap organisasi internasional, pemerintah, media, politisi, masyarakat sipil, kelompok agama, dan pemimpin opini memiliki peran penting untuk dimainkan dalam hal ini.

Turki telah berupaya dalam hal ini di platform internasional, khususnya Alliance of Civilizations Initiative.

"Begitu pula dengan kebijakan pintu terbuka yang kami terapkan, kami melindungi setiap orang yang berlindung di negara kami terlepas dari keyakinan, bahasa, dan asal mereka," kata Presiden.

“Pada kesempatan ini, saya dengan hormat mengenang kenangan para korban genosida dan berharap masa depan di mana segala macam diskriminasi akan berakhir, dan kejahatan terhadap kemanusiaan tidak akan dialami,” pungkas Erdogan. (*)

Sumber: Anadolu Agency

Baca juga: Erdogan Keluarkan Pernyataan Kontroversial, Sebut Turki Ingin Jalin Hubungan Baik dengan Israel

Baca juga: VIDEO - Presiden Turki Erdogan Disuntik Vaksin Asal China, Bersama Anggota Partai AK

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved